Anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika meminta badan usaha milik desa (BUMDes) di setiap desa mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali sesuai potensi yang dimiliki.

"Masyarakat yang ingin berusaha dan tidak punya modal juga bisa dibantu dengan adanya BUMDes," kata Pastika saat kegiatan reses di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Jumat (16/12).

Pastika dalam kegiatan resesnya di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, pulau yang berada di sebelah tenggara Pulau Bali itu menyasar Gerbangsadu Mandara "Bumdes Sinar Harapan" Batununggul Nusa Penida.

Ia pun menceritakan cikal bakal lahirnya BUMDes di berbagai desa di Bali itu dari Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) Mandara yang diluncurkan saat masih menjabat sebagai Gubernur Bali.

Program yang dilaksanakan mulai 2012 tersebut menyasar desa-desa dengan tingkat kemiskinan di atas 35 persen mendapat bantuan dana sebesar Rp1,02 miliar yang diperuntukkan untuk pengembangan desa miskin sesuai potensi desa masing-masing.

"Dari Rp1,02 miliar dana yang diberikan, sebanyak Rp800 juta dialokasikan untuk BUMDes, Rp200 juta untuk infrastruktur dan Rp20 juta digunakan untuk administrasinya," ujar Anggota Komite IV DPD RI ini.

Mangku Pastika yang didampingi tim ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja dalam kunjungan tersebut diterima Direktur BUMDes Sinar Harapan Dewa Ayu Putri Widnyani dan pengurus lainnya.

Baca juga: Mangku Pastika ingin ada solusi urai kemacetan kendaraan di Pelabuhan Sanur

Oleh karena itu, kata Pastika, ketika Bali mendapatkan Dana Desa dari pemerintah pusat, maka desa-desa relatif tidak ada masalah karena sudah lebih dulu berpengalaman mengelola anggaran pengembangan desa melalui BUMDes.

"Dana desa yang diterima, kemudian dapat menambah modal yang dimiliki BUMDes," ucap Pastika yang juga Wakil Ketua Badan Kehormatan DPD RI ini.

Pastika juga mencontohkan sebelumnya pada suatu desa di Kabupapaten Karangasem, karena terbatas modal, ibu-ibu rumah tangga yang membuat kerajinan dari bambu hanya bisa mengolah satu bambu sehari sehingga penghasilannya sedikit.

"Setelah BUMDes membantu permodalan, pekerjaan ibu-ibu bertambah sehingga penghasilannya jadi berlipat. Dengan hasil yang meningkat ini bisa membantu kebutuhan keluarga," kata mantan Kapolda Bali ini.

Dalam kesempatan reses itu, Pastika mengaku turut bergembira karena modal Rp800 juta yang diberikan pada BUMDes melalui program Gerbangsadu Mandara, kini telah berkembang menjadi Rp1,6 miliar.

Baca juga: Mangku Pastika ingatkan pentingnya pengawasan dana desa di Bali

Sementara itu, Direktur BUMDes Sinar Harapan Dewa Ayu Putri Widnyani mengatakan BUMDes setempat mendapatkan suntikan modal melalui  Gerbangsadu Mandara pada 2014.

Kini modal BUMDes telah berkembang mencapai Rp1,6 miliar dengan sejumlah unit usaha di antaranya simpan pinjam dengan bunga menetap 1 persen dan menjual perlengkapan usaha sekolah, layanan fotokopi dan laminating.

Selain itu, BUMDes Sinar Harapan juga mengembangkan usaha membuat pupuk dari hasil pengolahan sampah organik.

Melihat potensi yang ada, BUMDes juga berencana mengembangkan usaha penggemukan babi dan potensi lainnya.

Atas penjelasan tersebut, Pastika juga mendorong perlunya usaha kuliner mengingat wilayah tersebut merupakan daerah pariwisata yang berkembang.

Yang tidak kalah penting agar pengembangan usaha yang bisa memberdayakan ibu-ibu rumah tangga sehingga bisa menopang kebutuhan keluarga.
 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022