Badan Narkotika Nasional (BNN) RI memperkuat pengawasan dan penindakan terhadap peredaran narkotika serta organisasi kriminal lintas batas (transnational organized crime) menjelang akhir tahun.
Kepala BNN RI Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose saat ditemui di sela-sela kegiatannya di Badung, Bali, Sabtu, mengatakan bahwa peningkatan pengawasan itu merupakan salah satu upaya mencegah peredaran narkotika yang berpotensi meningkat pada saat hari libur Natal dan tahun baru.
"Situasi penangkapan, khususnya masalah narkotika, menjelang akhir tahun kami tingkatkan. Kami juga barusan mengungkap (peredaran narkotika) di beberapa tempat dengan jumlah yang banyak," kata Golose.
Ia mengatakan bahwa kemampuan bandar memproduksi narkotika, khususnya sabu-sabu dan ganja, terus meningkat, apalagi Golden Triangle— tempat yang menjadi pusat produksi narkotika di Asia Tenggara —memiliki laboratorium yang diyakini mampu memproduksi prekursor (bahan baku narkotika) sendiri.
Baca juga: BNN ajak anak muda jauhi narkoba lewat "Sing Against Drugs"
"Mereka ada super lab (laboratorium, red.) yang berada di Golden Triangle. Saya akan berangkat ke sana untuk koordinasi dengan para pemangku kepentingan yang berhubungan dengan penanggulangan narkotika untuk menekan supply masuk ke Indonesia, terutama supply narkotika," kata Kepala BNN RI.
Golden Triangle merupakan daerah pegunungan terpencil yang berada di wilayah perbatasan antara Thailand, Laos, dan Myanmar. Di Golden Triangle atau juga disebut Segitiga Emas berbagai jenis narkotika seperti opium, sabu-sabu (metamfetamin), dan obat-obatan sintetis diproduksi, untuk diedarkan ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
Terkait dengan itu, Golose menegaskan bahwa BNN tidak akan membiarkan narkotika masuk ke Indonesia, khususnya Bali yang menjadi salah satu destinasi utama wisatawan mancanegara.
Baca juga: BNN Bali tangkap WNA Selandia Baru dalam kasus narkotika
"Tidak boleh Bali menjadi destinasi untuk penggunaan narkotika. Kami sudah mulai laksanakan operasi, operasi interdiksi, tidak hanya di Bali, tetapi berkesinambungan di kota lain," kata Kepala BNN RI.
Tidak hanya memperkuat pengawasan dan penindakan menjelang akhir tahun, pihaknya juga menggelar berbagai aktivitas yang tujuannya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap ancaman narkotika.
Di Bali, BNN RI menggelar kampanye antinarkotika melalui kontes paduan suara Sing Against Drugs pada tanggal 24–26 November 2022.
Kontes Sing Against Drugs itu, yang diikuti 335 peserta dari 14 provinsi itu, dimenangkan oleh kelompok paduan suara tuan rumah Voice of Bali.
"Yang paling penting dari saya, (melalui kontes itu), pesan melalui anak-anak, remaja, bahkan orang tua, bahwa narkoba adalah musuh," kata Golose.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Kepala BNN RI Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose saat ditemui di sela-sela kegiatannya di Badung, Bali, Sabtu, mengatakan bahwa peningkatan pengawasan itu merupakan salah satu upaya mencegah peredaran narkotika yang berpotensi meningkat pada saat hari libur Natal dan tahun baru.
"Situasi penangkapan, khususnya masalah narkotika, menjelang akhir tahun kami tingkatkan. Kami juga barusan mengungkap (peredaran narkotika) di beberapa tempat dengan jumlah yang banyak," kata Golose.
Ia mengatakan bahwa kemampuan bandar memproduksi narkotika, khususnya sabu-sabu dan ganja, terus meningkat, apalagi Golden Triangle— tempat yang menjadi pusat produksi narkotika di Asia Tenggara —memiliki laboratorium yang diyakini mampu memproduksi prekursor (bahan baku narkotika) sendiri.
Baca juga: BNN ajak anak muda jauhi narkoba lewat "Sing Against Drugs"
"Mereka ada super lab (laboratorium, red.) yang berada di Golden Triangle. Saya akan berangkat ke sana untuk koordinasi dengan para pemangku kepentingan yang berhubungan dengan penanggulangan narkotika untuk menekan supply masuk ke Indonesia, terutama supply narkotika," kata Kepala BNN RI.
Golden Triangle merupakan daerah pegunungan terpencil yang berada di wilayah perbatasan antara Thailand, Laos, dan Myanmar. Di Golden Triangle atau juga disebut Segitiga Emas berbagai jenis narkotika seperti opium, sabu-sabu (metamfetamin), dan obat-obatan sintetis diproduksi, untuk diedarkan ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
Terkait dengan itu, Golose menegaskan bahwa BNN tidak akan membiarkan narkotika masuk ke Indonesia, khususnya Bali yang menjadi salah satu destinasi utama wisatawan mancanegara.
Baca juga: BNN Bali tangkap WNA Selandia Baru dalam kasus narkotika
"Tidak boleh Bali menjadi destinasi untuk penggunaan narkotika. Kami sudah mulai laksanakan operasi, operasi interdiksi, tidak hanya di Bali, tetapi berkesinambungan di kota lain," kata Kepala BNN RI.
Tidak hanya memperkuat pengawasan dan penindakan menjelang akhir tahun, pihaknya juga menggelar berbagai aktivitas yang tujuannya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap ancaman narkotika.
Di Bali, BNN RI menggelar kampanye antinarkotika melalui kontes paduan suara Sing Against Drugs pada tanggal 24–26 November 2022.
Kontes Sing Against Drugs itu, yang diikuti 335 peserta dari 14 provinsi itu, dimenangkan oleh kelompok paduan suara tuan rumah Voice of Bali.
"Yang paling penting dari saya, (melalui kontes itu), pesan melalui anak-anak, remaja, bahkan orang tua, bahwa narkoba adalah musuh," kata Golose.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022