Negara (Antara Bali) - Pemkab Jembrana merancang Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2013 naik 5,41 persen atau dari Rp51.066.991.453 menjadi Rp53.831.725.684, namun secara keseluruhan untuk APBD 2013 masih didominasi pendapatan dari Dana Alokasi Umum (DAU).
"Kalau dihitung, prosentase APBD yang berasal dari pusat mencapai 74,22 persen. Karena itu kami akan terus menggali potensi daerah untuk meningkatkan PAD," kata Bupati Jembrana, I Putu Artha dalam sidang paripurna DPRD, Senin.
Menurut Artha, untuk meningkatkan PAD, harus dilakukan intensifikasi dan ekstensifikasi oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), karena masing-masing memiliki potensi.
Selain soal PAD, Artha mengatakan, belanja tidak langsung tahun 2013 masih lebih besar dibandingkan belanja tidak langsung.
Ia mengungkapkan, belanja tidak langsung mencapai Rp442.658.724.768 yang digunakan untuk belanja pegawai, subsidi, hibah maupun bantuan sosial, sementara belanja langsung hanya Rp272.788.082.457.
Selain soal RAPBD 2013, dalam sidang paripurna ini juga dibahas Ranperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Ranperda tentang Penyelenggaraan Menara yang merupakan usulan dari eksekutif.
Lewat sidang paripurna ini, dewan juga mengajukan ranperda atas inisiatif mereka, yaitu Ranperda tentang Pemberdayaan Koperasi Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah, serta Ranperda tentang Penanggulangan Bencana.(GBI/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Kalau dihitung, prosentase APBD yang berasal dari pusat mencapai 74,22 persen. Karena itu kami akan terus menggali potensi daerah untuk meningkatkan PAD," kata Bupati Jembrana, I Putu Artha dalam sidang paripurna DPRD, Senin.
Menurut Artha, untuk meningkatkan PAD, harus dilakukan intensifikasi dan ekstensifikasi oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), karena masing-masing memiliki potensi.
Selain soal PAD, Artha mengatakan, belanja tidak langsung tahun 2013 masih lebih besar dibandingkan belanja tidak langsung.
Ia mengungkapkan, belanja tidak langsung mencapai Rp442.658.724.768 yang digunakan untuk belanja pegawai, subsidi, hibah maupun bantuan sosial, sementara belanja langsung hanya Rp272.788.082.457.
Selain soal RAPBD 2013, dalam sidang paripurna ini juga dibahas Ranperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Ranperda tentang Penyelenggaraan Menara yang merupakan usulan dari eksekutif.
Lewat sidang paripurna ini, dewan juga mengajukan ranperda atas inisiatif mereka, yaitu Ranperda tentang Pemberdayaan Koperasi Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah, serta Ranperda tentang Penanggulangan Bencana.(GBI/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012