Gubernur Bali Wayan Koster meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tergabung dalam penyelenggaraan Festival Pangan Lokal mendatangkan pengunjung dan wisatawan
sebanyak-banyaknya selama penyelenggaraan festival pada 3-6 November 2022, guna membantu petani.
"Jangan sampai lebih meriah pembukaan daripada yang belanja, justru yang harus dilakukan upaya kerasnya menghadirkan pengunjung yang banyak, jangan sampai para perajin dan petani yang pameran disini nanti barangnya pulangnya masih banyak, kalau begitu namanya gagal," kata Koster di Denpasar, Kamis.
Dalam Festival Pangan Lokal Bali itu terdapat 80 UMKM produk lokal Bali hasil pertanian, kelautan dan kerajinan masyarakat Pulau Dewata, melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh enam OPD di lingkup Pemprov Bali.
Secara teknis Festival ini dikawal oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Koperasi, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas UMKM dan Perdagangan, dan didukung Dinas Kebudayaan dan Biro Umum Provinsi Bali.
Gubernur Koster dalam sambutannya mengarahkan agar para kepala dinas menentukan strategi komunikasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai festival yang berlangsung di Lapangan Timur Puputan Margarana, Denpasar itu.
Baca juga: Gubernur Bali :Hotel delegasi G20 diminta sajikan hidangan produk lokal
"Bagaimana menghadirkan warga Denpasar yang banyak, disini banyak kelurahan/desa. Komunikasikan dengan aparat desa untuk menghadirkan warganya. Perlu metode kerja, jadi saya mewanti-wanti jangan buat program hanya untuk menggelontorkan anggaran," ujar Koster.
Menurut dia, yang terpenting dari Festival Pangan Lokal Bali adalah luaran dan manfaat yang nantinya dirasakan masyarakat terutama produsen yang hadir, baik petani, nelayan, maupun perajin dari seluruh Bali ini.
Wayan Koster juga menekankan bahwa produk lokal Bali memiliki pasar diantaranya, orang Bali sendiri, yang perlu diedukasi untuk memanfaatkan produk sendiri dan ekonomi berputar di Bali, serta wisatawan domestik dan mancanegara.
"Nomor satu (pasar) adalah orang Bali sendiri yang jumlahnya 4,3 juta orang. Nomor dua, pasar kita wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara. 2019 lalu wisdom kita 10,5 juta, wisman kita 6,3 juta orang, jadi total hampir 17 juta orang datang ke Bali tiap tahun," kata dia.
Baca juga: Gubernur Bali targetkan 70.000 hektare sawah bersistem organik
Dengan memanfaatkan pasar tersebut dengan baik, ia meyakini bahwa tak akan ada lagi petani yang mengeluh karena buahnya rusak akibat tak laku.
Untuk itu, Gubernur Koster menekankan agar seluruh produk yang didatangkan dalam pameran habis setiap harinya. Bahkan bila perlu menurutnya setiap hari para pegawai seperti ASN di lingkup kedinasan terkait hadir untuk memborong dagangan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Wayan Sunada menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi melalui berbagai media mengenai acara Festival Pangan Lokal.
Setelah resmi di buka pada Kamis sore (3/11), Sunada mengatakan bahwa lokasi pameran mulai diramaikan pengunjung, dan ia optimistis mampu memenuhi harapan gubernur agar seluruh produk habis terjual.
"Ini (Festival Pangan Lokal) pakai DID (Dana Insentif Daerah) Rp1,9 miliar, target pengunjung sebanyak-banyaknya mungkin 500 orang menyerbu biar habis. Optimistis ini berhasil dengan target omzet lebih besar dari yang kita keluarkan," kata Sunada saat dijumpai di lokasi pameran.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
sebanyak-banyaknya selama penyelenggaraan festival pada 3-6 November 2022, guna membantu petani.
"Jangan sampai lebih meriah pembukaan daripada yang belanja, justru yang harus dilakukan upaya kerasnya menghadirkan pengunjung yang banyak, jangan sampai para perajin dan petani yang pameran disini nanti barangnya pulangnya masih banyak, kalau begitu namanya gagal," kata Koster di Denpasar, Kamis.
Dalam Festival Pangan Lokal Bali itu terdapat 80 UMKM produk lokal Bali hasil pertanian, kelautan dan kerajinan masyarakat Pulau Dewata, melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh enam OPD di lingkup Pemprov Bali.
Secara teknis Festival ini dikawal oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Koperasi, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas UMKM dan Perdagangan, dan didukung Dinas Kebudayaan dan Biro Umum Provinsi Bali.
Gubernur Koster dalam sambutannya mengarahkan agar para kepala dinas menentukan strategi komunikasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai festival yang berlangsung di Lapangan Timur Puputan Margarana, Denpasar itu.
Baca juga: Gubernur Bali :Hotel delegasi G20 diminta sajikan hidangan produk lokal
"Bagaimana menghadirkan warga Denpasar yang banyak, disini banyak kelurahan/desa. Komunikasikan dengan aparat desa untuk menghadirkan warganya. Perlu metode kerja, jadi saya mewanti-wanti jangan buat program hanya untuk menggelontorkan anggaran," ujar Koster.
Menurut dia, yang terpenting dari Festival Pangan Lokal Bali adalah luaran dan manfaat yang nantinya dirasakan masyarakat terutama produsen yang hadir, baik petani, nelayan, maupun perajin dari seluruh Bali ini.
Wayan Koster juga menekankan bahwa produk lokal Bali memiliki pasar diantaranya, orang Bali sendiri, yang perlu diedukasi untuk memanfaatkan produk sendiri dan ekonomi berputar di Bali, serta wisatawan domestik dan mancanegara.
"Nomor satu (pasar) adalah orang Bali sendiri yang jumlahnya 4,3 juta orang. Nomor dua, pasar kita wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara. 2019 lalu wisdom kita 10,5 juta, wisman kita 6,3 juta orang, jadi total hampir 17 juta orang datang ke Bali tiap tahun," kata dia.
Baca juga: Gubernur Bali targetkan 70.000 hektare sawah bersistem organik
Dengan memanfaatkan pasar tersebut dengan baik, ia meyakini bahwa tak akan ada lagi petani yang mengeluh karena buahnya rusak akibat tak laku.
Untuk itu, Gubernur Koster menekankan agar seluruh produk yang didatangkan dalam pameran habis setiap harinya. Bahkan bila perlu menurutnya setiap hari para pegawai seperti ASN di lingkup kedinasan terkait hadir untuk memborong dagangan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Wayan Sunada menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi melalui berbagai media mengenai acara Festival Pangan Lokal.
Setelah resmi di buka pada Kamis sore (3/11), Sunada mengatakan bahwa lokasi pameran mulai diramaikan pengunjung, dan ia optimistis mampu memenuhi harapan gubernur agar seluruh produk habis terjual.
"Ini (Festival Pangan Lokal) pakai DID (Dana Insentif Daerah) Rp1,9 miliar, target pengunjung sebanyak-banyaknya mungkin 500 orang menyerbu biar habis. Optimistis ini berhasil dengan target omzet lebih besar dari yang kita keluarkan," kata Sunada saat dijumpai di lokasi pameran.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022