Gubernur Bali Wayan Koster meminta para manajer hotel yang menjadi akomodasi bagi delegasi G20 agar menggunakan produk lokal Bali sebagai bahan untuk membuat hidangan makanan.

"Pertama, meminta 24 manajer hotel agar menggunakan produk lokal Bali untuk hidangan para delegasi KTT G20, seperti beras Bali, telur ayam Bali, sayur-sayuran Bali, buah-buahan Bali, garam Bali, dan produk lokal Bali lainnya," kata Gubernur Koster di Gedung Gajah Jayasabha, Denpasar, Bali, Rabu.

Di hadapan 24 manajer hotel yang akomodasinya menjadi lokasi menginap delegasi G20, Wayan Koster mengatakan bahwa arahannya ini merupakan implementasi dari Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018.

Kebijakan tersebut mengatur tentang pemasaran dan pemanfaatan produk pertanian, perikanan dan industri lokal Bali guna membantu para petani, nelayan, dan perajin di Bali.

"Selain itu, agar para petani, nelayan, dan perajin ikut merasakan pulihnya pariwisata pasca pandemi COVID-19 serta merasakan adanya pertemuan KTT G20 yang secara nyata dirasakan langsung manfaatnya," ujar gubernur.

Baca juga: PLN resmikan dua PLTS untuk dukung KTT G20

Lebih jauh, tak hanya produk lokal Bali dari sisi sayur, beras, dan telur sebagai bahan dasar yang diminta untuk disediakan bagi delegasi G20, melainkan juga daging agar menggunakan daging sapi Bali yang sudah diolah.

Koster menyampaikan bahwa kualitas daging sapi Bali yang sudah diolah cenderung empuk, dengan cita rasa yang bagus tak kalah dengan daging sapi impor karena telah teruji melalui penelitian.

Selain itu, orang nomor satu di lingkup Pemprov Bali itu meminta agar pihak hotel nantinya mengadakan acara minum bersama dengan cocktail arak Bali, yaitu minuman olahan arak Bali seperti salah satunya kopi arak.

"Pihak hotel agar melaksanakan acara cocktail arak Bali seperti kopi arak dan diikuti oleh para delegasi KTT G20. Dan keempat, selama berlangsungnya acara KTT G20, para manajer dan pegawai hotel agar selalu memakai busana adat Bali," kata Wayan Koster mengarahkan.

Baca juga: Gubernur Bali targetkan 70.000 hektare sawah bersistem organik

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022