Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali I Nyoman Kenak mengatakan pelaksanaan doa bersama 1.000 pinandita (pemimpin persembahyangan umat Hindu) untuk kelancaran G20 tersebar di seluruh Bali.
"1.000 ini tersebar, tidak ngompleks karena di masing-masing daerah itu kan ada piodalan (upacara keagamaan) jadi tidak semua harus ke sana, di data itu, itu pun doa bersama para pinandita mengiringi Ida Shri Bhagawan Natha Nawa Wangsa Pemayun yang akan melantunkan doa dibarengi dengan genta," kata dia di Denpasar, Selasa.
Pelaksanaan doa bersama 1.000 pinandita dan tokoh lintas agama pada Rabu (26/10), bertepatan dengan Hari Raya Pagerwesi, pukul 18.00 Wita berfokus di Peninsula kawasan ITDC Nusa Dua, Kabupaten Badung, dan serentak di kantor PHDI serta pura di seluruh Bali.
"Semakin banyak orang berdoa kan semakin bagus, apalagi dibarengi niat yang tulus. Kalau di kantor PHDI ya tidak banyak pinandita karena kita fokuskan untuk mereka ikut di Peninsula, tapi tidak boleh kosong karena pelaksanaannya hybrid, kabupaten kota kan dilibatkan," ujar dia.
Baca juga: Gubernur: 1.000 pinandita dan tokoh agama doa bersama untuk G20
Kepada media di Denpasar, ia menyampaikan doa bersama untuk kelancaran G20, 15-16 November 2022 ini, dapat dikatakan sebagai yang terbesar, tak hanya pinandita, umat Hindu pada umumnya juga dapat mengikuti kegiatan ini di setiap pura desa adat masing-masing.
"Setiap PHDI kabupaten atau kota kita surati, tapi kalau mereka memusatkan di pura silakan. Kalau Pura Dalem umpamanya ada pindandita atau pengempon dari PHDI silakan, harus dibarengi doa minimal pinandita memimpin," kata Nyoman Kenak.
Namun demikian, menurutnya, doa saja tak cukup untuk menyongsong pertemuan puncak KTT G20 November mendatang, sehingga para tokoh agama dianjurkan mewujudkan kedamaian dengan memberi pemahaman ke masyarakat.
"Harapannya mudah-mudahan terkabul doa kita semua, karena mayoritas yang berdoa orang-orang baik jadi pelaksanaannya harus baik hasilnya harus baik. Tapi jangan berdoa sampai di sana saja putus, tapi dibarengi usaha-usaha mengimplementasikan dan menyebarkan soal G20 itu secara tulus," ujar dia.
Untuk kegiatan pusatnya di Nusa Dua, Kenak mengaku berdasarkan laporan akhir yang diperoleh dari Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) yang ditugaskan oleh Pemprov Bali telah dipilih ratusan pinandita, terutama yang berlokasi di desa adat area tersebut untuk hadir, bersama ketua-ketua dari tokoh lintas agama.
Baca juga: Majelis Desa Adat Bali ajak masyarakat sukseskan G20
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"1.000 ini tersebar, tidak ngompleks karena di masing-masing daerah itu kan ada piodalan (upacara keagamaan) jadi tidak semua harus ke sana, di data itu, itu pun doa bersama para pinandita mengiringi Ida Shri Bhagawan Natha Nawa Wangsa Pemayun yang akan melantunkan doa dibarengi dengan genta," kata dia di Denpasar, Selasa.
Pelaksanaan doa bersama 1.000 pinandita dan tokoh lintas agama pada Rabu (26/10), bertepatan dengan Hari Raya Pagerwesi, pukul 18.00 Wita berfokus di Peninsula kawasan ITDC Nusa Dua, Kabupaten Badung, dan serentak di kantor PHDI serta pura di seluruh Bali.
"Semakin banyak orang berdoa kan semakin bagus, apalagi dibarengi niat yang tulus. Kalau di kantor PHDI ya tidak banyak pinandita karena kita fokuskan untuk mereka ikut di Peninsula, tapi tidak boleh kosong karena pelaksanaannya hybrid, kabupaten kota kan dilibatkan," ujar dia.
Baca juga: Gubernur: 1.000 pinandita dan tokoh agama doa bersama untuk G20
Kepada media di Denpasar, ia menyampaikan doa bersama untuk kelancaran G20, 15-16 November 2022 ini, dapat dikatakan sebagai yang terbesar, tak hanya pinandita, umat Hindu pada umumnya juga dapat mengikuti kegiatan ini di setiap pura desa adat masing-masing.
"Setiap PHDI kabupaten atau kota kita surati, tapi kalau mereka memusatkan di pura silakan. Kalau Pura Dalem umpamanya ada pindandita atau pengempon dari PHDI silakan, harus dibarengi doa minimal pinandita memimpin," kata Nyoman Kenak.
Namun demikian, menurutnya, doa saja tak cukup untuk menyongsong pertemuan puncak KTT G20 November mendatang, sehingga para tokoh agama dianjurkan mewujudkan kedamaian dengan memberi pemahaman ke masyarakat.
"Harapannya mudah-mudahan terkabul doa kita semua, karena mayoritas yang berdoa orang-orang baik jadi pelaksanaannya harus baik hasilnya harus baik. Tapi jangan berdoa sampai di sana saja putus, tapi dibarengi usaha-usaha mengimplementasikan dan menyebarkan soal G20 itu secara tulus," ujar dia.
Untuk kegiatan pusatnya di Nusa Dua, Kenak mengaku berdasarkan laporan akhir yang diperoleh dari Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) yang ditugaskan oleh Pemprov Bali telah dipilih ratusan pinandita, terutama yang berlokasi di desa adat area tersebut untuk hadir, bersama ketua-ketua dari tokoh lintas agama.
Baca juga: Majelis Desa Adat Bali ajak masyarakat sukseskan G20
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022