Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali menyatakan kesiapan menjadi kampus siaga bencana dengan diawali sosialisasi, edukasi, dan simulasi penanggulangan risiko bencana di kampus setempat.
"Kegiatan sosialisasi itu merupakan salah satu persyaratan yang harus dilakukan untuk menuju Undiksha sebagai kampus siaga bencana," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng Putu Ariadi Pribadi di Singaraja, Selasa.
Menurut mantan Camat Gerokgak, Kabupaten Buleleng itu, kegiatan ini mendapat respons yang baik dari para peserta yang terdiri atas mahasiswa, dosen, pegawai, dan petugas pengamanan di lingkungan Undiksha.
Ia juga memberikan apresiasi atas dukungan seluruh jajaran pimpinan Undiksha atas kegiatan itu.
Baca juga: KMHD Undiksha ajak mahasiswa jadi generasi religius
Diharapkan pula kegiatan ini akan terus berlanjut ke tahapan selanjutnya sampai Undiksha dikukuhkan sebagai kampus siaga bencana.
"Mudah-mudahan kegiatan ini tidak berhenti sampai disini, karena kegiatan ini baru satu tahapan dan ini bisa kita lanjutkan ke tahapan berikutnya sampai pengurangan risiko bencana ini bisa dikukuhkan dan bisa sebagai prilaku bagi warga kampus Undiksha," ungkapnya.
Setelah simulasi, pihaknya bersama Pokja Kampus Siaga Bencana Undiksha akan melakukan asesmen ke setiap fakultas, salah satu yang menjadi perhatian adalah kelengkapan rambu-rambu.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Undiksha Singaraja I Ketut Sudiana menilai kegiatan sosialisasi, edukasi, dan simulasi untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang ada di Undiksha dalam menghadapi kebencanaan.
"Karena tanpa kesiapan SDM, maka pemasangan sarana prasarana akan menjadi percuma. Oleh karena itu, kegiatan ini dilakukan bersinergi dan berkesinambungan," jelasnya.
Baca juga: Undiksha Singaraja terima 15 mahasiswa S3 asal Tiongkok
Ia menegaskan sarana prasarana penanganan bencana menjadi perhatian serius Undiksha. Persiapannya didahului dengan evaluasi dari mitra kampus siaga bencana yaitu BPBD, PRB, Basarnas, dan PMI untuk selanjutnya dilaksanakan pemasangan rambu-rambu, seperti titik kumpul, jalur evakuasi, dan pemasangan alat pemadam api ringan (apar).
Dia mengharapkan persiapan Undiksha sebagai kampus siaga bencana dapat berjalan lancar dan terus mendapat dukungan dari tim pokja yang selama ini dinilai sudah bekerja secara maksimal maupun civitas akademika.
Pada kegiatan ini, disampaikan sejumlah materi yang berkaitan dengan penanggulangan risiko bencana oleh BPBD Kabupaten Buleleng, Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB), Basarnas, dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Buleleng.
Untuk simulasi, diisi untuk penanganan gempa. Hal ini dilakukan mengingat Undiksha memiliki gedung bertingkat dan berlokasi di kawasan dengan lempeng bumi berpotensi terjadi patahan. Simulasi terdiri atas tindakan awal jika terjadi gempa, proses evakuasi, dan penyelamatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Kegiatan sosialisasi itu merupakan salah satu persyaratan yang harus dilakukan untuk menuju Undiksha sebagai kampus siaga bencana," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng Putu Ariadi Pribadi di Singaraja, Selasa.
Menurut mantan Camat Gerokgak, Kabupaten Buleleng itu, kegiatan ini mendapat respons yang baik dari para peserta yang terdiri atas mahasiswa, dosen, pegawai, dan petugas pengamanan di lingkungan Undiksha.
Ia juga memberikan apresiasi atas dukungan seluruh jajaran pimpinan Undiksha atas kegiatan itu.
Baca juga: KMHD Undiksha ajak mahasiswa jadi generasi religius
Diharapkan pula kegiatan ini akan terus berlanjut ke tahapan selanjutnya sampai Undiksha dikukuhkan sebagai kampus siaga bencana.
"Mudah-mudahan kegiatan ini tidak berhenti sampai disini, karena kegiatan ini baru satu tahapan dan ini bisa kita lanjutkan ke tahapan berikutnya sampai pengurangan risiko bencana ini bisa dikukuhkan dan bisa sebagai prilaku bagi warga kampus Undiksha," ungkapnya.
Setelah simulasi, pihaknya bersama Pokja Kampus Siaga Bencana Undiksha akan melakukan asesmen ke setiap fakultas, salah satu yang menjadi perhatian adalah kelengkapan rambu-rambu.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Undiksha Singaraja I Ketut Sudiana menilai kegiatan sosialisasi, edukasi, dan simulasi untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang ada di Undiksha dalam menghadapi kebencanaan.
"Karena tanpa kesiapan SDM, maka pemasangan sarana prasarana akan menjadi percuma. Oleh karena itu, kegiatan ini dilakukan bersinergi dan berkesinambungan," jelasnya.
Baca juga: Undiksha Singaraja terima 15 mahasiswa S3 asal Tiongkok
Ia menegaskan sarana prasarana penanganan bencana menjadi perhatian serius Undiksha. Persiapannya didahului dengan evaluasi dari mitra kampus siaga bencana yaitu BPBD, PRB, Basarnas, dan PMI untuk selanjutnya dilaksanakan pemasangan rambu-rambu, seperti titik kumpul, jalur evakuasi, dan pemasangan alat pemadam api ringan (apar).
Dia mengharapkan persiapan Undiksha sebagai kampus siaga bencana dapat berjalan lancar dan terus mendapat dukungan dari tim pokja yang selama ini dinilai sudah bekerja secara maksimal maupun civitas akademika.
Pada kegiatan ini, disampaikan sejumlah materi yang berkaitan dengan penanggulangan risiko bencana oleh BPBD Kabupaten Buleleng, Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB), Basarnas, dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Buleleng.
Untuk simulasi, diisi untuk penanganan gempa. Hal ini dilakukan mengingat Undiksha memiliki gedung bertingkat dan berlokasi di kawasan dengan lempeng bumi berpotensi terjadi patahan. Simulasi terdiri atas tindakan awal jika terjadi gempa, proses evakuasi, dan penyelamatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022