Program Studi Manajemen Tata Hidangan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali meningkatkan kompetensi pelaku pariwisata di Desa Celuk, Kabupaten Gianyar, yang terkenal sebagai desa perajin emas dan perak, melalui kegiatan pelatihan dalam program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).
"Melalui kegiatan PKM ini, kami harapkan dapat memberikan kontribusi dalam kebangkitan pariwisata di Desa Celuk melalui peningkatan kualitas SDM," kata Sekretaris Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Poltekpar Bali Ni Made Tirtawati, SSi, MPar di Denpasar, Senin.
Melalui kegiatan PKM tersebut, pihaknya berharap Desa Celuk yang sebelumnya dikenal sebagai daerah perajin emas dan perak, ke depannya dapat lebih mengembangkan potensi wisatanya.
"Dengan demikian, wisatawan tidak hanya singgah, namun juga diberikan alternatif atraksi wisata lainnya yang beragam dengan akomodasi makanan dan minuman yang memadai," ucapnya.
Baca juga: Wagub Cok Ace serahkan penetapan warisan budaya pada Desa Celuk
Desa Celuk sebelumnya tersohor sebagai desa perajin emas dan perak di Bali. Sebagian besar warga desanya sebagai perajin dan deretan toko kerajinan yang berjejer. Namun, saat pandemi kunjungan wisatawan mancanegara menurun drastis.
Saat ini, industri pariwisata mulai dilirik dan dikembangkan oleh warga Desa Celuk sebagai alternatif mempertahankan ekonomi warga dengan dikembangkan atraksi wisata dan pembangunan vila serta homestay.
Walaupun didukung dengan potensi alam yang baik, pembangunan destinasi wisata di Desa Celuk masih belum didukung oleh potensi SDM, karena belum memiliki pengetahuan dasar tentang hospitality (keramahtamahan). Oleh karena itu, Poltekpar Bali PKM untuk memberikan solusi pada permasalahan tersebut.
Ketua Panitia PKM, Ni Luh Suastuti, SST.Par, MPar, CHE, mengatakan kegiatan pengabdian ini dilaksanakan, selain sebagai pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, juga untuk memberikan pengetahuan dan wawasan serta keterampilan mendasar di bidang tata hidangan.
Baca juga: Desa Celuk Dan Petulu Jadi Desa Percontohan
PKM Prodi Manajemen Tata Hidangan (MTH) di Desa Celuk dilaksanakan selama dua hari, 16 dan 17 September 2022. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Kantor LPD Desa Celuk, dikemas dalam bentuk Pelatihan Dasar Anggur, Bahasa Inggris untuk Restoran, design menu, dan menu sarapan (makan pagi).
Dukungan juga diberikan oleh Perbekal Desa Celuk I Nyoman Rupadana yang menyampaikan saat ini warga Desa Celuk telah menunjukkan perpindahan mata pencaharian menjadi pelaku wisata.
"Desa Celuk bekerja sama dengan desa wisata di Gianyar dalam mengembangkan potensi wisata di Desa Celuk, salah satunya dengan membuka villa, homestay dan kelas perak.
Desa Celuk masih minim dalam hal akomodasi makanan dan minuman, termasuk keterampilan SDM yang masih rendah.
Oleh karena itu, besar harapan agar para peserta yang terdiri atas 30 pelaku pariwisata di Desa Celuk dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan dapat menerapkan ilmu yang diterima.
https://img.antaranews.com/file/2022/09/25/20220925edisi-khusus-i.pdf
Seluruh peserta yang mayoritas masih muda terlihat antusias mengikuti kegiatan pelatihan. Selain diberikan pemaparan teori, peserta juga diajak untuk praktik secara langsung pada materi Bahasa Inggris untuk Restoran dan cara pemotongan buah.
Mega, salah satu peserta kegiatan mengatakan pelatihan tersebut memberikan manfaat lebih, karena materi diberikan langsung oleh dosen yang berpengalaman. Apalagi, mendapatkan ilmu baru tentang anggur dan Bahasa Inggris untuk restoran yang tidak dapat ditemukan di tempat lain.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Melalui kegiatan PKM ini, kami harapkan dapat memberikan kontribusi dalam kebangkitan pariwisata di Desa Celuk melalui peningkatan kualitas SDM," kata Sekretaris Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) Poltekpar Bali Ni Made Tirtawati, SSi, MPar di Denpasar, Senin.
Melalui kegiatan PKM tersebut, pihaknya berharap Desa Celuk yang sebelumnya dikenal sebagai daerah perajin emas dan perak, ke depannya dapat lebih mengembangkan potensi wisatanya.
"Dengan demikian, wisatawan tidak hanya singgah, namun juga diberikan alternatif atraksi wisata lainnya yang beragam dengan akomodasi makanan dan minuman yang memadai," ucapnya.
Baca juga: Wagub Cok Ace serahkan penetapan warisan budaya pada Desa Celuk
Desa Celuk sebelumnya tersohor sebagai desa perajin emas dan perak di Bali. Sebagian besar warga desanya sebagai perajin dan deretan toko kerajinan yang berjejer. Namun, saat pandemi kunjungan wisatawan mancanegara menurun drastis.
Saat ini, industri pariwisata mulai dilirik dan dikembangkan oleh warga Desa Celuk sebagai alternatif mempertahankan ekonomi warga dengan dikembangkan atraksi wisata dan pembangunan vila serta homestay.
Walaupun didukung dengan potensi alam yang baik, pembangunan destinasi wisata di Desa Celuk masih belum didukung oleh potensi SDM, karena belum memiliki pengetahuan dasar tentang hospitality (keramahtamahan). Oleh karena itu, Poltekpar Bali PKM untuk memberikan solusi pada permasalahan tersebut.
Ketua Panitia PKM, Ni Luh Suastuti, SST.Par, MPar, CHE, mengatakan kegiatan pengabdian ini dilaksanakan, selain sebagai pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, juga untuk memberikan pengetahuan dan wawasan serta keterampilan mendasar di bidang tata hidangan.
Baca juga: Desa Celuk Dan Petulu Jadi Desa Percontohan
PKM Prodi Manajemen Tata Hidangan (MTH) di Desa Celuk dilaksanakan selama dua hari, 16 dan 17 September 2022. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Kantor LPD Desa Celuk, dikemas dalam bentuk Pelatihan Dasar Anggur, Bahasa Inggris untuk Restoran, design menu, dan menu sarapan (makan pagi).
Dukungan juga diberikan oleh Perbekal Desa Celuk I Nyoman Rupadana yang menyampaikan saat ini warga Desa Celuk telah menunjukkan perpindahan mata pencaharian menjadi pelaku wisata.
"Desa Celuk bekerja sama dengan desa wisata di Gianyar dalam mengembangkan potensi wisata di Desa Celuk, salah satunya dengan membuka villa, homestay dan kelas perak.
Desa Celuk masih minim dalam hal akomodasi makanan dan minuman, termasuk keterampilan SDM yang masih rendah.
Oleh karena itu, besar harapan agar para peserta yang terdiri atas 30 pelaku pariwisata di Desa Celuk dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan dapat menerapkan ilmu yang diterima.
https://img.antaranews.com/file/2022/09/25/20220925edisi-khusus-i.pdf
Seluruh peserta yang mayoritas masih muda terlihat antusias mengikuti kegiatan pelatihan. Selain diberikan pemaparan teori, peserta juga diajak untuk praktik secara langsung pada materi Bahasa Inggris untuk Restoran dan cara pemotongan buah.
Mega, salah satu peserta kegiatan mengatakan pelatihan tersebut memberikan manfaat lebih, karena materi diberikan langsung oleh dosen yang berpengalaman. Apalagi, mendapatkan ilmu baru tentang anggur dan Bahasa Inggris untuk restoran yang tidak dapat ditemukan di tempat lain.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022