Pemerintah Kabupaten Badung, Bali menjalankan program Garba Sari untuk mempercepat penurunan angka kasus stunting di wilayah itu.
"Sesuai visi dan misi Pemkab Badung dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana, kami akan terus mendukung percepatan penurunan stunting yang ada di Badung," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa saat Rapat Evaluasi Aksi Konvergensi Penurunan Stunting di Mangupura, Kamis.
Ia menjelaskan Garba Sari suatu gerakan di Badung yang dilakukan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari mereka yang aktif ikut berperan hingga perangkat desa.
Dalam program itu, seluruh pihak terkait yang berkomitmen sebagai promotor melaksanakan dan mendukung dengan Dana Desa serta organisasi perangkat daerah pemerintah saling bersinergi dalam upaya penurunan dan pencegahan stunting untuk mewujudkan generasi berkualitas.
Wabup Ketut Suiasa mengatakan penurunan stunting perlu dilakukan penguatan dengan dukungan semua pihak, baik pemerintah, swasta, perguruan tinggi maupun masyarakat melalui intervensi spesifik maupun sensitif.
Baca juga: Pemkab Bangli berembuk percepat penurunan stunting
Pihaknya juga meminta Kepala Dinas PMD dan camat untuk berkoordinasi serta berkolaborasi dengan perbekel atau kepala desa terkait pemanfaatan Dana Desa agar lebih optimal untuk mendukung program-program penanganan stunting.
"Selanjutnya camat berkoordinasi dengan lurah membuat program untuk penanganan stunting di kelurahan serta pembuatan program penurunan stunting dalam APBDes. Desa atau kelurahan juga diminta lebih mengoptimalkan penyajian data dan perencanaan program kegiatan penurunan stunting," katanya.
Ketua Tim Terpadu Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Badung Made Wira Dharmajaya menambahkan pihaknya telah melakukan pembahasan manajemen data masing-masing OPD yang bergabung dengan kegiatan penurunan stunting di Badung.
Sejumlah rencana perbaikan manajemen data yang dilakukan, di antaranya mengaktifkan posyandu di masing-masing desa/kelurahan, pokjanal, posyandu kabupaten yang dijalankan Dinas PMD berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, Dinas P2KBP3A, Tim Penggerak PKK.
Baca juga: PKK Bali beri bantuan makanan sehat guna cegah stunting
"Kami juga berupaya meningkatkan aktivitas posyandu remaja serta pembinaan dan penyuluhan ke sekolah-sekolah, meningkatkan pemahaman masyarakat dengan pembentukan kelompok dan promosi peningkatan konsumsi ikan dalam negeri," ungkapnya.
Wira Dharmajaya menjelaskan upaya-upaya yang perlu dikembangkan dalam rangka penanganan stunting di Kabupaten Badung adalah penguatan kolaborasi antara perangkat daerah dengan penyusunan rencana aksi daerah pangan dan gizi.
"Untuk menurunkan angka stunting juga perlu dilakukan perubahan perilaku pola asuh, perubahan perilaku ibu hamil dan ibu menyusui terkait status gizi dan kesadaran pemeriksaan kehamilan dan pelibatan organisasi masyarakat perguruan tinggi dan media dalam edukasi perubahan perilaku," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Sesuai visi dan misi Pemkab Badung dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana, kami akan terus mendukung percepatan penurunan stunting yang ada di Badung," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa saat Rapat Evaluasi Aksi Konvergensi Penurunan Stunting di Mangupura, Kamis.
Ia menjelaskan Garba Sari suatu gerakan di Badung yang dilakukan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari mereka yang aktif ikut berperan hingga perangkat desa.
Dalam program itu, seluruh pihak terkait yang berkomitmen sebagai promotor melaksanakan dan mendukung dengan Dana Desa serta organisasi perangkat daerah pemerintah saling bersinergi dalam upaya penurunan dan pencegahan stunting untuk mewujudkan generasi berkualitas.
Wabup Ketut Suiasa mengatakan penurunan stunting perlu dilakukan penguatan dengan dukungan semua pihak, baik pemerintah, swasta, perguruan tinggi maupun masyarakat melalui intervensi spesifik maupun sensitif.
Baca juga: Pemkab Bangli berembuk percepat penurunan stunting
Pihaknya juga meminta Kepala Dinas PMD dan camat untuk berkoordinasi serta berkolaborasi dengan perbekel atau kepala desa terkait pemanfaatan Dana Desa agar lebih optimal untuk mendukung program-program penanganan stunting.
"Selanjutnya camat berkoordinasi dengan lurah membuat program untuk penanganan stunting di kelurahan serta pembuatan program penurunan stunting dalam APBDes. Desa atau kelurahan juga diminta lebih mengoptimalkan penyajian data dan perencanaan program kegiatan penurunan stunting," katanya.
Ketua Tim Terpadu Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Badung Made Wira Dharmajaya menambahkan pihaknya telah melakukan pembahasan manajemen data masing-masing OPD yang bergabung dengan kegiatan penurunan stunting di Badung.
Sejumlah rencana perbaikan manajemen data yang dilakukan, di antaranya mengaktifkan posyandu di masing-masing desa/kelurahan, pokjanal, posyandu kabupaten yang dijalankan Dinas PMD berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, Dinas P2KBP3A, Tim Penggerak PKK.
Baca juga: PKK Bali beri bantuan makanan sehat guna cegah stunting
"Kami juga berupaya meningkatkan aktivitas posyandu remaja serta pembinaan dan penyuluhan ke sekolah-sekolah, meningkatkan pemahaman masyarakat dengan pembentukan kelompok dan promosi peningkatan konsumsi ikan dalam negeri," ungkapnya.
Wira Dharmajaya menjelaskan upaya-upaya yang perlu dikembangkan dalam rangka penanganan stunting di Kabupaten Badung adalah penguatan kolaborasi antara perangkat daerah dengan penyusunan rencana aksi daerah pangan dan gizi.
"Untuk menurunkan angka stunting juga perlu dilakukan perubahan perilaku pola asuh, perubahan perilaku ibu hamil dan ibu menyusui terkait status gizi dan kesadaran pemeriksaan kehamilan dan pelibatan organisasi masyarakat perguruan tinggi dan media dalam edukasi perubahan perilaku," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022