Institut Australia-Indonesia, melalui Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, telah mendanai sebuah proyek kerja sama yang dirancang untuk mengurangi infeksi parasit di kalangan pelajar di Bali.

Proyek itu juga dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan anak, serta kemampuan dan kapasitas kognitif mereka untuk berkonsentrasi dan mendapatkan hasil maksimal dari studi mereka.

Konsul Jenderal Australia di Bali Anthea Griffin di Denpasar, Senin, mengatakan, Bali adalah jantung dari hubungan antar masyarakat kedua negara, dan kerja sama antara Universitas Griffith, Universitas Nasional Australia (ANU) di Australia dan Universitas Udayana di Bali memperkuat pilar utama hubungan bilateral kedua negara.

"Pilar utama hubungan bilateral kedua negara adalah perdagangan, investasi, kerja sama pembangunan, pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan inovasi," katanya.

Baca juga: Indonesia dibantu FAO dan Australia tangani PMK

Proyek tersebut dilakukan Universitas Udayana bekerja sama dengan peneliti dari Griffith University di Queensland, Australia, dan The Australian National University dengan peluncuran buku cerita pendidikan kesehatan yang menarik telah dirancang untuk pelajar, guru, dan keluarga di rumah.

Buku cerita untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara mencegah infeksi parasit dan meningkatkan kebersihan itu telah diserahkan kepada perwakilan dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Dinas Pendidikan, Pemberdayaan Masyarakat dan perguruan tinggi di Bali.

Anthea Griffin menjelaskan, Australia bangga dengan sejarah panjang kolaborasi dan kemitraan Australia dengan Indonesia.

"Saya berharap dapat mendengar lebih banyak tentang program ini dan melihat kerja sama yang lebih erat antara lembaga pendidikan kita," katanya.

Pada kesempatan itu, Prof Darren Gray dari Universitas Nasional Australia menjelaskan, pihaknya memiliki bukti yang jelas bahwa ketika pihaknya memperkenalkan jamban rumah tangga di Jawa Tengah telah mengurangi infeksi parasit di masyarakat.

"Setelah kita mengurangi infeksi, kita membiarkan tubuh mendapatkan manfaat dari nutrisi yang lebih baik. Pada gilirannya, ini mengarah pada pencernaan dan penyerapan nutrisi yang lebih baik, yang bagi anak-anak sekolah, mengarah pada peningkatan kapasitas untuk belajar dan mengurangi kelelahan di sekolah, serta pertumbuhan yang optimal," ungkapnya.

Baca juga: Pemkab Jembrana bekerja sama dengan AIHSP atasi rabies

Prof Don Stewart yang mewakili Griffith University, menambahkan bahwa buku cerita baru, yang telah dikembangkan, dirancang dan diproduksi di Bali akan menjadi intervensi pendidikan kesehatan yang sesuai secara budaya untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku yang berkaitan dengan gizi, kebersihan dan sanitasi.

Perwakilan Pusat Inovasi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Dr Ni Made Utami Dwipayanti mengungkapkan, pihaknya harus membantu anak-anak agar mereka dapat mencapai potensi penuh mereka.

Menurutnya, alasan utama kegagalan anak-anak untuk berkembang sebagaimana mestinya adalah karena infeksi parasit. Beberapa wilayah Bali diklasifikasikan memiliki infeksi tingkat sedang yang menyerang 24 persen anak sekolah, hal itu harus dan dapat dikurangi hingga di bawah 10 persen.

Ia juga akan memimpin tim di Bali Timur yang juga akan mengukur tinggi dan berat badan anak sekolah, menganalisis tingkat infeksi parasit serta memberikan obat-obatan.

“Kami akan mengevaluasi bukti dengan hati-hati dan memberikan umpan balik tentang hasilnya kepada masyarakat setempat," ujar Dwipayanti.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022