Negara (Antara Bali) - Ketua Komisi B DPRD Jembrana, Nyoman S Kusumayasa, Selasa, minta Pemkab Jembrana untuk mengalokasikan dana talangan bagi petani kakao yang beberapa tahun terakhir gagal panen.

"Selain terserang penyakit, harga kakao petani Jembrana saat ini juga anjlok karena kualitasnya rendah karena penyakit tersebut. Sementara petani terus mengeluarkan biaya untuk perawatan dan obat-obatan, kalau dibiarkan seperti ini terus lama-lama tidak ada warga yang mau menanam kakao," kata Kusumayasa.

Menurut Kusumayasa, dana talangan tersebut bisa diberikan kepada kelompok petani maupun koperasi untuk meningkatkan panen kakao.

Berdasarkan pantauan yang ia lakukan di lapangan, dana talangan untuk menjaga agar petani kakao tidak putus asa sangat dibutuhkan, karena saat ini banyak yang beralih dengan menanam pohon jati.

"Jembrana dari dulu menjadi salah satu sentra tanaman kakao, kalau hilang gara-gara petani putus asa dan kehabisan biaya, sangat saya sayangkan," ujar Kusumayasa.

Ia mengungkapkan, saat ini harga kakao turun dari Rp20 ribu perkilogram menjadi Rp17 ribu perkilogram.(GBI/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012