Puri Kauhan Ubud mengadakan workshop sekaligus kompetisi film pendek dalam rangkaian Minikino Film Week ke-8 (MFW8) yang mengangkat ide dari cerita rakyat Bali tentang alam dan pemuliaan air untuk pertama kalinya.
Sutradara film ternama Garin Nugroho yang menjadi salah satu juri pada kompetisi bertajuk Purwa Carita Campuhan ini, menganggap pemilihan ide tentang cerita rakyat merupakan hal yang tepat, di tengah kehidupan yang dinamis.
"Anak-anak muda kini hidup dan dihidupi oleh handphone, budaya bercerita lewat handphone disebut sastra lisan lewat digital, bukan lagi lewat lontar. Cerita rakyat Bali ini dihidupkan lagi lewat film pendek 7-15 menit," kata Garin di Denpasar, Selasa.
Mengambil cerita rakyat Bali bertema alam terutama air mengingatkan sutradara nasional tersebut dengan air sebagai sumber dari peradaban. Ia mengatakan bahwa yang akan menjadi penilaian adalah l seluruh nilai seni rupa, karakter yang ada di masyarakat dan bagaimana menghidupkan cerita rakyat.
Baca juga: 2-10 September, Ratusan film pendek diputar untuk warga Bali
Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali I Wayan Suarmaja yang turut menjadi juri dalam kompetisi garapan Puri Kauhan Ubud itu turut mendukung penggunaan ide cerita rakyat untuk lomba kali ini.
Menurutnya, saat ini kondisi di masyarakat Bali adalah kurangnya pengetahuan mengenai kisah-kisah jaman dahulu, sehingga pihaknya sendiri saat ini telah mengumpulkan 171 cerita rakyat yang didapat dari seluruh Bali melalui penuturan tetua di suatu daerah.
"Kompetisi ini memberikan ruang untuk teman-teman atau anak binaan di desa ikut menyampaikan idenya. Masyarakat bisa diedukasi kembali karena sekarang sulit diajak menceritakan cerita masa lampau, ketika ada perkembangan teknologi saat ini," kata Suarmaja.
Ditambahkan oleh Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud AAGN Ari Dwipayana, kegiatan yang berkolaborasi dengan Minikino Film Week ini tak hanya berupa lomba pembuatan film pendek, pun juga sebagai wadah edukasi.
Pihaknya menyediakan fasilitas workshop Purwa Carita Campuhan agar para filmmaker dapat menambah ilmunya mengenai produksi film sebelum akhirnya nanti diperlombakan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Sutradara film ternama Garin Nugroho yang menjadi salah satu juri pada kompetisi bertajuk Purwa Carita Campuhan ini, menganggap pemilihan ide tentang cerita rakyat merupakan hal yang tepat, di tengah kehidupan yang dinamis.
"Anak-anak muda kini hidup dan dihidupi oleh handphone, budaya bercerita lewat handphone disebut sastra lisan lewat digital, bukan lagi lewat lontar. Cerita rakyat Bali ini dihidupkan lagi lewat film pendek 7-15 menit," kata Garin di Denpasar, Selasa.
Mengambil cerita rakyat Bali bertema alam terutama air mengingatkan sutradara nasional tersebut dengan air sebagai sumber dari peradaban. Ia mengatakan bahwa yang akan menjadi penilaian adalah l seluruh nilai seni rupa, karakter yang ada di masyarakat dan bagaimana menghidupkan cerita rakyat.
Baca juga: 2-10 September, Ratusan film pendek diputar untuk warga Bali
Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Provinsi Bali I Wayan Suarmaja yang turut menjadi juri dalam kompetisi garapan Puri Kauhan Ubud itu turut mendukung penggunaan ide cerita rakyat untuk lomba kali ini.
Menurutnya, saat ini kondisi di masyarakat Bali adalah kurangnya pengetahuan mengenai kisah-kisah jaman dahulu, sehingga pihaknya sendiri saat ini telah mengumpulkan 171 cerita rakyat yang didapat dari seluruh Bali melalui penuturan tetua di suatu daerah.
"Kompetisi ini memberikan ruang untuk teman-teman atau anak binaan di desa ikut menyampaikan idenya. Masyarakat bisa diedukasi kembali karena sekarang sulit diajak menceritakan cerita masa lampau, ketika ada perkembangan teknologi saat ini," kata Suarmaja.
Ditambahkan oleh Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud AAGN Ari Dwipayana, kegiatan yang berkolaborasi dengan Minikino Film Week ini tak hanya berupa lomba pembuatan film pendek, pun juga sebagai wadah edukasi.
Pihaknya menyediakan fasilitas workshop Purwa Carita Campuhan agar para filmmaker dapat menambah ilmunya mengenai produksi film sebelum akhirnya nanti diperlombakan.
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022