Denpasar (Antara Bali) - Wisatawan mancanegara yang datang ke Pulau Dewata umumnya pekerja profesional (eksekutif) yang baru pertama kali berkunjung untuk menikmati liburan bersama keluarga atau temannya.
Gambaran itu merupakan hasil survei perilaku terhadap 500 Wisman di pintu keberangkatan internasional Ngurah Rai selama Mei 2012, kata Asisten Direktur Bank Indonesia Wilayah III, Sunarto, dalam laporannya di Denpasar Sabtu.
Dalam laporan kajian ekonomi regional Bali triwulan II-2012, disebutkan hampir 30 persen yang disurvei asal Australia, disusul turis China 9,43 persen, Malaysia 6,88 persen, Jepang 6,48 persen dan Prancis 5,89 persen.
Selain itu juga perlancong asal Korea 5,30 persen, Singapura 4,32 persen, Jerman 4,32 persen dan Taiwan (4,13 persen, serta 23,58 persen sisanya dihimpun dari wisman yang berasal lebih dari 24 negara lainnya.
Dari total responden wisman yang berhasil dihimpun, 54,22 persen bekerja sebagai profesional (eksekutif) dan sebagian besar wisman yang didata atau 60 persen menyatakan baru pertama kali berkunjung ke Indonesia dan juga Bali.
Tujuan kunjungan utama bagi masyarakat internasional ke Bali adalah 93,71 persen menyatakan untuk berlibur serta mengunjungi teman maupun rekan, hanya sebagian kecil untuk berbisnis maupun kunjungan dinas.
Para pelancong selama di Bali, sebagian besar menyatakan tinggal dan berpelesiran ke wilayah atau daerah Kabupaten Badung 60,33 persen, Kabupaten Gianyar 16,87 persen, dan Kota Denpasar 14,44 persen.
Sesuai pengakuan responden, tempat kunjungan favorit di daerah ini adalah pantai 23,19 persen, berbelanja 15,08 persen, serta objek wisata alam seperti pegunungan, dataran tinggi, danau, dan air terjun 12,86 persen.
Hanya sedikit wisman yang mengambil paket perjalanan wisata, karena sebagian besar lebih memilih perjalanan wisata secara acak (random) tidak terjadwal melalui suatu agen perjalanan wisata.
Disebutkan, turis asing yang belibur selama di Bali sekitar 62,48 persen menggunakan akomodasi berupa hotel berkategori bintang, 16,11 persen di vila, hanya sebagian kecil yang menggunakan akomodasi hotel tidak berbintang.
Hasil survei itu mengindikasikan golongan wisman yang berkunjung ke Bali memiliki tingkat kesejahteraan yang baik dan berpotensi untuk berbelanja atau mengeluarkan uang lebih banyak, demikian Sunarto.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Gambaran itu merupakan hasil survei perilaku terhadap 500 Wisman di pintu keberangkatan internasional Ngurah Rai selama Mei 2012, kata Asisten Direktur Bank Indonesia Wilayah III, Sunarto, dalam laporannya di Denpasar Sabtu.
Dalam laporan kajian ekonomi regional Bali triwulan II-2012, disebutkan hampir 30 persen yang disurvei asal Australia, disusul turis China 9,43 persen, Malaysia 6,88 persen, Jepang 6,48 persen dan Prancis 5,89 persen.
Selain itu juga perlancong asal Korea 5,30 persen, Singapura 4,32 persen, Jerman 4,32 persen dan Taiwan (4,13 persen, serta 23,58 persen sisanya dihimpun dari wisman yang berasal lebih dari 24 negara lainnya.
Dari total responden wisman yang berhasil dihimpun, 54,22 persen bekerja sebagai profesional (eksekutif) dan sebagian besar wisman yang didata atau 60 persen menyatakan baru pertama kali berkunjung ke Indonesia dan juga Bali.
Tujuan kunjungan utama bagi masyarakat internasional ke Bali adalah 93,71 persen menyatakan untuk berlibur serta mengunjungi teman maupun rekan, hanya sebagian kecil untuk berbisnis maupun kunjungan dinas.
Para pelancong selama di Bali, sebagian besar menyatakan tinggal dan berpelesiran ke wilayah atau daerah Kabupaten Badung 60,33 persen, Kabupaten Gianyar 16,87 persen, dan Kota Denpasar 14,44 persen.
Sesuai pengakuan responden, tempat kunjungan favorit di daerah ini adalah pantai 23,19 persen, berbelanja 15,08 persen, serta objek wisata alam seperti pegunungan, dataran tinggi, danau, dan air terjun 12,86 persen.
Hanya sedikit wisman yang mengambil paket perjalanan wisata, karena sebagian besar lebih memilih perjalanan wisata secara acak (random) tidak terjadwal melalui suatu agen perjalanan wisata.
Disebutkan, turis asing yang belibur selama di Bali sekitar 62,48 persen menggunakan akomodasi berupa hotel berkategori bintang, 16,11 persen di vila, hanya sebagian kecil yang menggunakan akomodasi hotel tidak berbintang.
Hasil survei itu mengindikasikan golongan wisman yang berkunjung ke Bali memiliki tingkat kesejahteraan yang baik dan berpotensi untuk berbelanja atau mengeluarkan uang lebih banyak, demikian Sunarto.(*/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012