Kuta (Antara Bali) - Mantan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Da'i Bachtiar mengingatkan masyarakat Bali untuk tetap waspada terhadap serangan teroris.

"Analisis saya, barangkali tetap saja mereka ingin menunjukkan eksistensinya. Kalau ingin menunjukkan eksistensi, target yang paling mudah adalah yang dikenal oleh dunia," katanya di sela-sela mengunjungi Monumen Ground Zero, di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.

Di sela-sela berkunjung ke monumen yang menjadi tempat mengenang Tragedi Bom Bali 10 tahun silam itu ia mengatakan awalnya Bali dipandang paling aman dari serangan teroris.

"Tetapi ternyata dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku-pelakunya, mengapa Bali dipilih karena ada sasaran, tentu orang Barat. Tujuan utamanya kalau Bali yang diserang, maka dunia akan tahu," ujarnya.

Hal itu, lanjut dia, dijadikan tujuan oleh teroris agar segera dikenal oleh dunia untuk eksistensi atas serangan mereka. "Bali sangat mungkin," ujarnya.

Da'i mengakui, tragedi Bom Bali 10 tahun lalu saat dirinya menjabat sebagai Kapolri juga membuat "shock" karena serangan teroris yang begitu besar (terbesar kedua setelah serangan di Amerika) telah merenggut nyawa ratusan orang tak berdosa.

"Tetapi kita patut bersyukur, dalam waktu singkat saat itu kita bisa menangkap pelaku dan mengungkap jaringannya, karena dalam peristiwa bom yang terpenting adalah jaringannya," katanya.

Sementara itu, hingga siang ini sejumlah personel Brimob Polda Bali sedang melakukan sterilisasi di seputaran Monumen Ground Zero.(LHS/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012