Sejumlah anggota tim rescue atau penyelamat Basarnas Provinsi Bali mengikuti pelatihan SAR di kawasan perairan untuk meningkatkan kemampuan dalam penyelamatan korban kecelakaan di air.

"Untuk kegiatan latihan SAR beregu ini kami laksanakan di Basarnas Bali khususnya untuk meningkatkan kemampuan tim dalam memberikan bantuan SAR kepada masyarakat," ujar Kepala Kantor Basarnas Bali Gede Darmada di Kabupaten Badung, Bali, Minggu.

Ia mengatakan, petugas SAR diharapkan untuk selalu siap apabila terjadi potensi kecelakaan di laut khususnya di kawasan pantai di selatan Bali, atau Badung Selatan yang memiliki karakter berombak.

Kawasan Badung selatan, menurutnya, juga merupakan kawasan pariwisata dengan banyak pantai yang menjadi lokasi yang selalu ramai dikunjungi oleh para wisatawan sehingga membutuhkan kesiapan seluruh pihak terkait termasuk Basarnas.

"Dalam hal ini, response time dan juga kemampuan tim SAR dalam menangani korban kecelakaan, penting untuk selalu dilatih. Pada pelatihan ini sebanyak 14 orang peserta dari Basarnas mengikuti latihan selama tiga hari," katanya.

Ia menjelaskan, pada hari pertama latihan, para peserta mendapatkan materi terkait trik-trik melewati arus dan ombak penggunaan rubber boat, serta surfing board.

Baca juga: Basarnas Bali latih 50 potensi SAR untuk antisipasi kecelakaan laut

Selain itu tim penyelamat Basarnas Bali juga mempelajari teknik pertolongan di permukaan air sesuai dengan regulasi ILS atau International Lifesaving Federation yang mendatangkan narasumber dari Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Pantai Kuta.

Selanjutnya, Tim SAR melakukan skenario latihan penyelamatan dengan kejadian ada dua orang WNA yang mengalami tabrakan saat bermain selancar di Pantai Kuta.

Seorang korban mengalami hipotermia sementara korban lainnya mengeluhkan sakit pada bagian leher. Tim dibagi menjadi 3 SRU untuk melakukan pencarian di laut dan penyisiran darat.

"Pada latihan ini dua unit perahu karet diturunkan dari bibir Pantai Kuta, sementara dua orang lainnya menyusuri sepanjang pantai dari arah utara menuju selatan," katanya.

Menurutnya, skenario latihan yang diberikan seluruhnya dilakukan sesuai kejadian yang sebenarnya dimulai dari proses penerimaan informasi awal kejadian, hingga pergerakan tim SAR serta evakuasi korban.

Ia menambahkan, latihan SAR internal itu diharapkan bisa dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan. Skenario penyelamatan di air itu juga harus terus dilatih dimainkan mengingat wilayah selatan Bali berombak dan juga memiliki arus yang kuat.

"Paling tidak sebagai insan SAR mampu menghadapi situasi tersebut ketika nantinya ada kejadian sebenarnya di seputaran Pantai Kuta," demikian Gede Darmada.

Baca juga: Bandara Ngurah Rai dan Basarnas laksanakan simulasi penyelamatan di air

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022