Pemerintah Kabupaten Karangasem Bali menggelar rembuk aksi percepatan penurunan stunting untuk memberikan pemahaman tentang berbagai metode dan cara yang tepat untuk menekan angka gagal tumbuh/tengkes di daerah itu.
"Permasalahan stunting menjadi isu utama yang wajib segera dilakukan penanganan dengan melibatkan seluruh sumber daya yang ada," kata Bupati Karangasem I Gede Dana dalam keterangan tertulisnya di Amlapura, Karangasem, Rabu.
Penanganan tengkes, lanjut dia, tidak hanya tugas bidang kesehatan, tetapi juga menjadi tugas semua pihak baik dari sisi penyediaan pangan yang bergizi, kualitas sanitasi, lingkungan bersih, dan beberapa hal lain yang menunjang.
Selanjutnya, menyelesaikan penurunan stunting pun tidak dapat dilaksanakan dalam waktu yang singkat. Oleh sebab itu, menurut dia, perlu dilakukan komitmen bersama agar penanganan dilakukan terus menerus dan berkesinambungan.
"Oleh karena itu, melalui kegiatan rembuk stunting ini, harus dapat menghasilkan inovasi program dan kesamaan pandangan atau persepsi sehingga program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh perangkat daerah termasuk desa dapat dilakukan secara terintegrasi dan bersinergi serta tepat sasaran," ujar Gede Dana.
Baca juga: Pemkab Karangasem wujudkan pembangunan jalan senilai Rp2,5 miliar
Langkah ini diambil Pemerintah Kabupaten Karangasem dengan harapan dapat membangun kapasitas dan komitmen pemerintah daerah dalam mempercepat penurunan angka stunting sesuai dengan target nasional.
Pihaknya menargetkan pada 2024 angka stunting di Kabupaten Karangasem turun menjadi 13,44 persen karena angka prevalensi stunting di Kabupaten Karangasem masih tinggi berdasarkan hasil SSGI tahun 2021.
Dalam kegiatan rembuk stunting tingkat Kabupaten Karangasem tersebut, Bupati Gede Dana menandatangani kesepakatan komitmen penurunan stunting.
Kegiatan rembuk juga dihadiri Wakil Bupati Karangasem Artha Dipa, Sekda Karangasem Sedana Merta dan jajaran DPRD Kabupaten Karangasem.
Baca juga: Pemkab Karangasem datangi Ngaben pastikan Atma Kerthi berjalan baik
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Permasalahan stunting menjadi isu utama yang wajib segera dilakukan penanganan dengan melibatkan seluruh sumber daya yang ada," kata Bupati Karangasem I Gede Dana dalam keterangan tertulisnya di Amlapura, Karangasem, Rabu.
Penanganan tengkes, lanjut dia, tidak hanya tugas bidang kesehatan, tetapi juga menjadi tugas semua pihak baik dari sisi penyediaan pangan yang bergizi, kualitas sanitasi, lingkungan bersih, dan beberapa hal lain yang menunjang.
Selanjutnya, menyelesaikan penurunan stunting pun tidak dapat dilaksanakan dalam waktu yang singkat. Oleh sebab itu, menurut dia, perlu dilakukan komitmen bersama agar penanganan dilakukan terus menerus dan berkesinambungan.
"Oleh karena itu, melalui kegiatan rembuk stunting ini, harus dapat menghasilkan inovasi program dan kesamaan pandangan atau persepsi sehingga program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh perangkat daerah termasuk desa dapat dilakukan secara terintegrasi dan bersinergi serta tepat sasaran," ujar Gede Dana.
Baca juga: Pemkab Karangasem wujudkan pembangunan jalan senilai Rp2,5 miliar
Langkah ini diambil Pemerintah Kabupaten Karangasem dengan harapan dapat membangun kapasitas dan komitmen pemerintah daerah dalam mempercepat penurunan angka stunting sesuai dengan target nasional.
Pihaknya menargetkan pada 2024 angka stunting di Kabupaten Karangasem turun menjadi 13,44 persen karena angka prevalensi stunting di Kabupaten Karangasem masih tinggi berdasarkan hasil SSGI tahun 2021.
Dalam kegiatan rembuk stunting tingkat Kabupaten Karangasem tersebut, Bupati Gede Dana menandatangani kesepakatan komitmen penurunan stunting.
Kegiatan rembuk juga dihadiri Wakil Bupati Karangasem Artha Dipa, Sekda Karangasem Sedana Merta dan jajaran DPRD Kabupaten Karangasem.
Baca juga: Pemkab Karangasem datangi Ngaben pastikan Atma Kerthi berjalan baik
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022