Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, Bali melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) bekerja sama dengan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Swatantra di daerah tersebut dalam upaya menjaga dan memperkuat cadangan pangan daerah.
"Komitmen itu telah tertuang jelas dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2021 tentang Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD)," kata Kepala DKPP Buleleng, I Gede Putra Aryana, di Gudang Perumda Swatantra, Senin.
Menindaklanjuti Perda tersebut, DKPP Kabupaten Buleleng telah merealisasikan program prioritas dengan mengadakan cadangan pangan berupa beras sebanyak 11.363 kilogram.
Pada hari tersebut, rekanan pemasok beras tersebut berasal dari Penyosohan Beras (PB) Rama Putra Desa Sanggalangit dan pihaknya berharap cadangan pangan ini dapat bermanfaat sebaik-baiknya serta dapat digunakan sewaktu-waktu jika suatu saat terjadi bencana.
"Cadangan yang sekarang akan dikelola oleh Perumda Swatantra dan dapat membantu pemerintah daerah serta masyarakat yang suatu saat memerlukan cadangan beras tersebut. Karena seperti yang kita ketahui tentang waktu ketahanan beras hanya berlangsung maksimal sampai 4 bulan, karena itu kita bekerja sama dengan Perumda Swatantra untuk pengelolaannya," terangnya.
Baca juga: Wagub Bali: Sumberklampok Buleleng jadi lokasi Bandara di Bali Utara
Mengenai pemberdayaan masyarakat terhadap pengadaan beras tersebut, Putra Aryana menjelaskan jika dirinya berupaya untuk memberdayakan beras lokal Buleleng tepatnya dari Subak Sidayu Desa Penarukan dan Subak Kayu Pas Desa Banyuning dengan bantuan 16 Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) dan bekerja sama dengan pengusaha padi yang siap menyediakan beras baik untuk Perumda Swatantra maupun DKPP Buleleng.
"Nantinya ini kita gilir tidak hanya satu LPM saja, melainkan 16 LPM ini kita berdayakan bergilir mulai dari wilayah Barat Buleleng," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Perumda Swatantra Buleleng I Gede Bobi Suryanto, SE menyampaikan beras yang akan dikelola ini merupakan beras dengan kualitas medium dengan hasil pengecekan tadi memiliki kadar air yang bagus yaitu 11,4 persen.
Adapun disampaikan tujuan utama dari kegiatan yang melibatkan pengusaha beras lokal Buleleng tersebut yaitu menggeliatkan produksi petani Buleleng yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Buleleng dan juga dapat mendorong kualitas dan kuantitas produksi.
"Jadi, sesuai arahan Bapak Bupati yaitu "Spirit Of Sobean" yaitu bagaimana nantinya Buleleng menjadi penyedia cadangan beras yang terbaik," ucapnya.
Baca juga: Bali bangun menara pencakar langit setinggi 115 meter di Buleleng
Dirut Bobi menjelaskan jika suatu saat Pemkab membutuhkan cadangan beras tersebut nantinya akan disiapkan dari sisi Perumda Swatantra serta didistribusikan, baik dari sisi kemasan maupun melalui dukungan transportasi hingga sampai kepada penerima.
"Kami selaku bagian dari pemerintah daerah berorientasi tetap menjadi bagian pembangunan di daerah itu sendiri dari segala aspek," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Komitmen itu telah tertuang jelas dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2021 tentang Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD)," kata Kepala DKPP Buleleng, I Gede Putra Aryana, di Gudang Perumda Swatantra, Senin.
Menindaklanjuti Perda tersebut, DKPP Kabupaten Buleleng telah merealisasikan program prioritas dengan mengadakan cadangan pangan berupa beras sebanyak 11.363 kilogram.
Pada hari tersebut, rekanan pemasok beras tersebut berasal dari Penyosohan Beras (PB) Rama Putra Desa Sanggalangit dan pihaknya berharap cadangan pangan ini dapat bermanfaat sebaik-baiknya serta dapat digunakan sewaktu-waktu jika suatu saat terjadi bencana.
"Cadangan yang sekarang akan dikelola oleh Perumda Swatantra dan dapat membantu pemerintah daerah serta masyarakat yang suatu saat memerlukan cadangan beras tersebut. Karena seperti yang kita ketahui tentang waktu ketahanan beras hanya berlangsung maksimal sampai 4 bulan, karena itu kita bekerja sama dengan Perumda Swatantra untuk pengelolaannya," terangnya.
Baca juga: Wagub Bali: Sumberklampok Buleleng jadi lokasi Bandara di Bali Utara
Mengenai pemberdayaan masyarakat terhadap pengadaan beras tersebut, Putra Aryana menjelaskan jika dirinya berupaya untuk memberdayakan beras lokal Buleleng tepatnya dari Subak Sidayu Desa Penarukan dan Subak Kayu Pas Desa Banyuning dengan bantuan 16 Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) dan bekerja sama dengan pengusaha padi yang siap menyediakan beras baik untuk Perumda Swatantra maupun DKPP Buleleng.
"Nantinya ini kita gilir tidak hanya satu LPM saja, melainkan 16 LPM ini kita berdayakan bergilir mulai dari wilayah Barat Buleleng," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Perumda Swatantra Buleleng I Gede Bobi Suryanto, SE menyampaikan beras yang akan dikelola ini merupakan beras dengan kualitas medium dengan hasil pengecekan tadi memiliki kadar air yang bagus yaitu 11,4 persen.
Adapun disampaikan tujuan utama dari kegiatan yang melibatkan pengusaha beras lokal Buleleng tersebut yaitu menggeliatkan produksi petani Buleleng yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Buleleng dan juga dapat mendorong kualitas dan kuantitas produksi.
"Jadi, sesuai arahan Bapak Bupati yaitu "Spirit Of Sobean" yaitu bagaimana nantinya Buleleng menjadi penyedia cadangan beras yang terbaik," ucapnya.
Baca juga: Bali bangun menara pencakar langit setinggi 115 meter di Buleleng
Dirut Bobi menjelaskan jika suatu saat Pemkab membutuhkan cadangan beras tersebut nantinya akan disiapkan dari sisi Perumda Swatantra serta didistribusikan, baik dari sisi kemasan maupun melalui dukungan transportasi hingga sampai kepada penerima.
"Kami selaku bagian dari pemerintah daerah berorientasi tetap menjadi bagian pembangunan di daerah itu sendiri dari segala aspek," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022