Pemerintah Kabupaten Kaimana, Papua Barat, menggandeng dua universitas ternama yakni Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Udayana (Unud) Bali, untuk membuat dokumen perencanaan berkelanjutan terhadap pengelolaan potensi perikanan, pertanian, perkebunan, dan pariwisata di daerah itu.
Bupati Kaimana Freddy Thie saat dihubungi ANTARA dari Manokwari, Papua Barat, Senin, mengatakan jajarannya sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan IPB dan kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) untuk pengembangan perikanan, pertanian, dan peternakan yang berkelanjutan di Kaimana.
Mulai tahun ini, lanjutnya, Pemkab Kaimana akan mengirim 20 mahasiswa untuk kuliah di IPB. Setelah menyelesaikan kuliah, para mahasiswa asli Kaimana itu diharapkan kembali mengabdi di daerahnya.
Sedangkan, penandatanganan nota kesepahaman dengan Udayana rencananya akan dilakukan pada 19 Juli 2022 berkaitan dengan pengembangan pariwisata dan pembuatan master plan perencanaan pengembangan pariwisata secara berkelanjutan di Kaimana.
Kerja sama dengan pihak Udayana juga berkaitan dengan rencana pengembangan RSUD Kaimana dari tipe D menuju tipe C serta penyediaan tenaga dokter, termasuk dokter spesialis untuk mengabdi di RSUD Kaimana.
"Kami berharap anak-anak kami dari Kaimana ada yang bisa diterima kuliah di Fakultas Kedokteran Udayana. Sedangkan dengan IPB, untuk tahun pertama kami akan kirim 20 orang. Rencana besar kami seperti itu. Kami juga harus mempersiapkan sumber daya manusia, karena membangun Tanah Papua itu bukan hanya infrastruktur tapi juga menyiapkan manusianya," jelas Freddy.
Dia menyebutkan bahwa pentingnya membangun sektor perikanan, pertanian, perkebunan dan pariwisata secara profesional dan berkelanjutan lantaran sektor-sektor itu merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat Kaimana.
"Kenapa saya bilang sektor perikanan, pertanian, perkebunan dan pariwisata merupakan leading sektor karena berkaitan dengan perut masyarakat. Kami menghendaki Kaimana punya dokumen perencanaan yang berkelanjutan, bukan kerja sepotong-sepotong," jelas Freddy yang juga merupakan pengusaha sukses di Kaimana itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Bupati Kaimana Freddy Thie saat dihubungi ANTARA dari Manokwari, Papua Barat, Senin, mengatakan jajarannya sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan IPB dan kemudian ditindaklanjuti dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) untuk pengembangan perikanan, pertanian, dan peternakan yang berkelanjutan di Kaimana.
Mulai tahun ini, lanjutnya, Pemkab Kaimana akan mengirim 20 mahasiswa untuk kuliah di IPB. Setelah menyelesaikan kuliah, para mahasiswa asli Kaimana itu diharapkan kembali mengabdi di daerahnya.
Sedangkan, penandatanganan nota kesepahaman dengan Udayana rencananya akan dilakukan pada 19 Juli 2022 berkaitan dengan pengembangan pariwisata dan pembuatan master plan perencanaan pengembangan pariwisata secara berkelanjutan di Kaimana.
Kerja sama dengan pihak Udayana juga berkaitan dengan rencana pengembangan RSUD Kaimana dari tipe D menuju tipe C serta penyediaan tenaga dokter, termasuk dokter spesialis untuk mengabdi di RSUD Kaimana.
"Kami berharap anak-anak kami dari Kaimana ada yang bisa diterima kuliah di Fakultas Kedokteran Udayana. Sedangkan dengan IPB, untuk tahun pertama kami akan kirim 20 orang. Rencana besar kami seperti itu. Kami juga harus mempersiapkan sumber daya manusia, karena membangun Tanah Papua itu bukan hanya infrastruktur tapi juga menyiapkan manusianya," jelas Freddy.
Dia menyebutkan bahwa pentingnya membangun sektor perikanan, pertanian, perkebunan dan pariwisata secara profesional dan berkelanjutan lantaran sektor-sektor itu merupakan tulang punggung perekonomian masyarakat Kaimana.
"Kenapa saya bilang sektor perikanan, pertanian, perkebunan dan pariwisata merupakan leading sektor karena berkaitan dengan perut masyarakat. Kami menghendaki Kaimana punya dokumen perencanaan yang berkelanjutan, bukan kerja sepotong-sepotong," jelas Freddy yang juga merupakan pengusaha sukses di Kaimana itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022