Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Bali, memberikan pelatihan peningkatan inovasi dan higienitas sajian kuliner di destinasi pariwisata bagi para pengusaha kuliner di Ibu Kota Provinsi Bali itu.

"Kami menyambut baik diselenggarakannya pelatihan bagi para pengusaha dan pekerja di bidang kuliner yang tetap optimistis dan berani mengambil peluang yang ada," kata Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa di Denpasar, Rabu.

Arya Wibawa saat membuka pelatihan tersebut berharap para peserta yang bergerak di bidang kuliner dapat menambah pengetahuan, dari sejarah kuliner dan peraturan pemerintah terkait kuliner yang higienis.

Selain itu, pengetahuan bahan makanan, proses hingga penyajian makanan yang higienis sampai akhirnya pengetahuan pengemasan dan pemasaran produk.

Baca juga: Sandiaga minta investor dukung subsektor kuliner melalui FSI 2022

Dengan adanya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap SDM di bidang kuliner diharapkan dapat menciptakan inovasi baru dan siap bersaing.

"Pandemi COVID-19 di satu sisi memang merupakan wabah global yang tidak dapat dihindari. Namun, di sisi lain, kita harus bijaksana menyikapi pandemi ini sebagai waktu untuk berkontemplasi dan membenahi pariwisata kita, baik dari segi sarana prasarana CHSE maupun kualitas SDM," ujarnya.

Arya Wibawa menambahkan, terdapat tiga pilar utama untuk pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif yaitu inovasi, adaptasi dan kolaborasi.

"Tetaplah berinovasi dengan memanfaatkan teknologi digital, serta berkolaborasi untuk memenangkan persaingan usaha, serta terus beradaptasi dengan kondisi dan situasi lingkungan," katanya.

Baca juga: Demoday FSI 2022 tingkatkan kolaborasi industri kuliner

Dalam kesempatan tersebut, Arya Wibawa mengingatkan kepada para peserta untuk tetap mentaati protokol kesehatan. Pelaksanaan prokes secara baik di sebuah destinasi merupakan branding yang paling utama saat ini.

"Seluruh 'stakeholder' pariwisata, agar menjaga kepercayaan pasar dan menyatakan bahwa Bali aman dan nyaman untuk dikunjungi, Semoga apa yang dilaksanakan pada hari ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kembali bangkitnya pariwisata Bali," katanya.

Sementara itu, Kabid Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Denpasar I Wayan Hendaryana mengatakan pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kemampuan para pengelola usaha kuliner.

Baca juga: Ubud Food Festival mampu "goyang lidah" 8.000 pecinta kuliner

Pelatihan dilaksanakan selama tiga hari, dari 6-8 Juli 2022. Dua hari pelatihan diisi teori praktek di ruangan dan hari ketiga dilaksanakan studi lapangan ke Cau Coklat, Marga, Tabanan.

Peserta kegiatan pelatihan sebanyak 40 orang terdiri dari pengelola usaha kuliner dan karyawan di usaha jasa makanan dan minuman yang ada di Kota Denpasar. Narasumber pelatihan ini merupakan akademisi dan praktisi di Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional (IPBI) Bali.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022