Denpasar (Antara Bali) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali mencatat, 66,27 persen petani di daerah itu menjual gabah berkualitas rendah dengan kadar air lebih dari 25 persen.

"Pada bulan September 2012 ditemukan 66,27 persen petani menjual gabah berkualitas rendah. Padahal selama Januari 2012 tidak ditemukan hal seperti itu," kata Kepala BPS Bali, Gede Suarsa, di Denpasar, Selasa.

Penjualan gabah berkualitas rendah itu disebabkan musim hujan. "Pada bulan Januari juga musim hujan, tapi petani masih menahan hasil panennya," katanya.

Gede Suarsa mengingatkan, gabah kualitas baik, yakni menjemur hingga kering sangat mempengaruhi untuk menghasilkan beras yang bermutu.(*/ADT/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012