Pura Ulun Danu memang berada di atas air atau di tengah Danau Beratan, Bedugul, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Pura-nya tampak tinggi menjulang, sehingga sangat indah untuk swafoto, apalagi dilatarbelakangi gunung nan asri. Sungguh menakjubkan.

Tidak hanya itu, kawasan wisata di lintasan jalan raya Bedugul-Singaraja itu pun berlatar pegunungan pada dataran tinggi sekitar 1.239 meter dari permukaan air laut (mdpl), sehingga terasa begitu sejuk, terutama pada pagi, bahkan sore hari pun sering berkabut. Mirip kawasan Kintamani di Kabupaten Bangli, Bali.

Selain itu, pengunjung juga dapat mengelilingi danau dengan menggunakan kapal boat (kendaraan air) dari ujung ke ujung hingga puas. Selain swafoto di danau, sopir boat juga dapat mengajari pengunjung untuk mengemudikan kapal boat.

"View-nya sangat bagus," ucap Ashilah, wisatawan asal Surabaya saat menyaksikan pemandangan pura "di atas air" di Danau Beratan, Bedugul, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali itu.

Tidak hanya Ashilah, para wisatawan mancanegara juga banyak yang tidak mau melewatkan keindahan yang ada, karena itu mereka pun berpose bersama teman dan kerabatnya dengan foto berlatar pura yang ada di danau itu.

Seorang tukang foto komersial menyebut wisatawan mancanegara yang sering datang dari Australia, meski dari negara lain juga ada, seperti China, India, dan beberapa negara ASEAN.

"Wisatawan asing yang berkunjung Bedugul umumnya berasal dari tiga negara yakni Rusia, India, dan Australia," kata Humas Objek Wisata Ulundanu, Made Sukarata.

Ya, bangunan suci yang bertingkat (meru) dan menjulang tinggi di tengah Danau Beratan itu memang menjadi ciri khas yang menampilkan panorama keindahan alam yang bukan sebatas pantai atau danau lagi seperti biasa dinikmati di Pulau Dewata.

Danau di daerah berhawa sejuk yang berjarak sekitar 65 km ke arah utara dari Kota Denpasar itu pun pernah masuk dalam 20 besar objek wisata danau tercantik di dunia versi "The Huffington Post", sebuah laman berita asal Amerika Serikat.

Di tengah-tengah danau itu memang terdapat tempat suci Pura Ulun Danu Beratan yang menjadi salah satu objek wisata andalan di Kabupaten Tabanan, selain objek wisata Tanah Lot.

"Yang juga menarik, di seberang DTW itu terdapat masjid khusus wisatawan yang menyiratkan indahnya kerukunan beragama di Pulau Dewata," ujar warga Bedugul, Ny Suniah.

Apalagi, Pura Danu Beratan juga menjadi pusat kegiatan ritual masyarakat sekitarnya, terutama "Melasti" yakni membersihkan "pratima" (benda suci yang disakralkan) mengawali perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka yang digelar tahunan.

Kegiatan ritual pada setiap tahun itu juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, karena sekelompok penabuh irama "bleganjur" menyertai iring-iringan umat Hindu mengusung "pratima" dari sejumlah Desa Adat (Pekraman) di sekitarnya.

Ya, objek wisata Ulun Danu Beratan memang memadukan wisata alam dan wisata spiritual yang lain daripada yang lain, apalagi daerah itu juga menjadi bukti kerukunan antaragama di Bumi Nusantara. Indah, bukan ?!.

Michael, wisatawan asal Perancis mengaku senang berlibur ke Bali setelah aturan visa/karantina terkait COVID-19 dipermudah. "Yang pasti sudah vaksin dan negatif COVID-19, saya merasa aman-aman saja untuk berpergian. Kondisi Bali saat ini tidak beda dengan negara saya jika sudah vaksin dan pakai masker, tidak sulit untuk berpergian, dan aman dari COVID-19 saat berpergian," katanya.

Namun, kehati-hatian juga tetap perlu untuk berwisata ke kawasan Bedugul, karena ruas jalan Denpasar-Singaraja bisa macet total saat liburan, baik liburan sekolah, liburan akhir tahun, maupun liburan hari-hari besar agama.

"Untuk menghibur wisatawan, kami juga kadang-kadang menampilkan pementasan kecak, salah satu tarian Bali yang kini telah mendunia," kata Manager DTW (daya tarik wisata) Ulun Danu, Beratan, Bedugul, I Wayan Mustika.

Tidak jauh dari Pura Ulun Danu, ada juga kawasan objek wisata Kebun Raya "Eka Karya" di Desa Candi Kuning, Bedugul, Kabupaten Tabanan, Bali, yang lokasinya naik dan menuju arah barat dari "pura di atas air" itu.

Luas objek wisata Kebun Raya "Eka Karya" Bali itu mencapai 157 hektare dengan mampu menampung 70 ribu pengunjung. Lokasi favorit wisatawan adalah lokasi bersantai di depan Danau Beratan, Bedugul, untuk melepas lelah dan bercengkerama setelah berkeliling Kebun Raya.

Tidak hanya mengitari kebun raya dengan kendaraan pribadi, namun pengelola juga menyiapkan kendaraan khusus yang dapat disewa secara rombongan. Untuk berkeliling kebun raya juga disiapkan scooter yang disewakan kepada pengunjung.

Sementara itu, wisatawan asal Jakarta, Aninda mengaku pihaknya memilih Kebun Raya Bali dan Pura Ulundanu sebagai tempat menghabiskan masa liburannya di Pulau Dewata Bali karena ingin melihat panorama Bali dan suasana baru.

"Saat pandemi, pemerintah menganjurkan untuk liburan di tempat outdoor, maka saya memilih Kebun Raya Bali dan Pura Ulundanu sebagai tempat alternatif untuk libur Lebaran," katanya.

Senada dengan para wisatawan itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, meminta pengelola daya tarik wisata (DTW) di berbagai kabupaten/kota di Pulau Dewata tetap patuh menggunakan scan barcode aplikasi PeduliLindungi untuk skrining pengunjung yang datang, meskipun kasus COVID-19 sudah melandai.

"Penggunaan PeduliLindungi tak saja untuk kepentingan melakukan tracing (melacak) pengunjung ketika ada kasus positif COVID-19, tetapi juga penting untuk mengukur daya dukung DTW. Bagi pengelola, dari penggunaan PeduliLindungi, pengelola DTW dapat mengetahui waktu yang menjadi puncak-puncak kunjungan wisatawan, sehingga menyiapkan petugas dan pelayanan yang optimal," katanya.

Selain itu, pihaknya pun mendorong agar pengelola DTW dan manajemen hotel tetap disiplin menerapkan protokol CHSE atau Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment Sustainability (kelestarian lingkungan) yang sertifikatnya sudah dikantongi.

"Dengan demikian, wisatawan bisa merasa aman dan nyaman saat berwisata ke Bali. Apalagi sekarang orang asing yang datang ke Bali pasti menanyakan sudah tersertifikat CHSE atau belum," ujar mantan Kepala Biro Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Bali itu.

Jadi, Pura Danu Beratan yang juga menjadi pusat kegiatan ritual masyarakat sekitarnya, saat perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka yang digelar tahunan itu, akan menjadi destinasi wisata yang indah untuk swafoto, naik boat di danau, disertai nuansa spiritual dan tradisi yang penuh dengan kerukunan.
 

Pewarta: Pande Yudha

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022