Yogyakarta (Antara Bali) - Bangunan cagar budaya di Kotagede, Yogyakarta, layak menjadi objek wisata, dan diharapkan dapat menarik minat kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara, kata Ketua Yasayan Widya Budaya Yogyakarta Widi Utaminingsih.
"Untuk itu, upaya mengangkat potensi bangunan cagar budaya (BCB) Kotagede harus dilakukan optimal, agar bisa menjadi objek wisata 'heritage'," katanya di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, Kotagede sebagai bekas ibu kota Kerajaan Mataram Islam memiliki banyak peninggalan bangunan kuno yang perlu dilindungi keberadaannya.
Ia mengatakan upaya ini harus dilakukan, tidak hanya oleh pemerintah, namun juga masyarakat setempat untuk memelihara keaslian Kotagede.
"Sekarang ini yang perlu secepatnya dibangun adalah desain promosi, dan kajian budaya secara lebih intens, sehingga potret wajah Kotagede masa lalu bisa digali lebih banyak lagi," kata Widi Utaminingsih.
Ia mengatakan wajah Kotagede bisa lebih klasik lagi, karena akulturrasi budaya dan masyarakat setempat sangat kuat. Ini dibuktikan dengan desain rumah kuno khas Kotagede yang selalu memberi simbol-simbol percampuran budaya barat, timur maupun timur tengah.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Untuk itu, upaya mengangkat potensi bangunan cagar budaya (BCB) Kotagede harus dilakukan optimal, agar bisa menjadi objek wisata 'heritage'," katanya di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, Kotagede sebagai bekas ibu kota Kerajaan Mataram Islam memiliki banyak peninggalan bangunan kuno yang perlu dilindungi keberadaannya.
Ia mengatakan upaya ini harus dilakukan, tidak hanya oleh pemerintah, namun juga masyarakat setempat untuk memelihara keaslian Kotagede.
"Sekarang ini yang perlu secepatnya dibangun adalah desain promosi, dan kajian budaya secara lebih intens, sehingga potret wajah Kotagede masa lalu bisa digali lebih banyak lagi," kata Widi Utaminingsih.
Ia mengatakan wajah Kotagede bisa lebih klasik lagi, karena akulturrasi budaya dan masyarakat setempat sangat kuat. Ini dibuktikan dengan desain rumah kuno khas Kotagede yang selalu memberi simbol-simbol percampuran budaya barat, timur maupun timur tengah.(IGT/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012