Festival kuliner tahunan yang melibatkan masyarakat lokal hingga mancanegara bertajuk Ubud Food Festival kembali diselenggarakan di Taman Kuliner, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali dengan menggandeng koki lokal hingga petani muda di Pulau Dewata.
"Ini festival keenam kami dengan tema Heroes. Kami ingin memberi panggung bagi mereka yang ada di balik kuliner Bali," kata Ketua Yayasan Murda Swari Saraswati Dwi Ermayanti, di Denpasar, Kamis.
Festival yang diselenggarakan oleh Yayasan Murda Swari Saraswati selama tiga hari, dari 24-26 Juni 2022 itu untuk mengapresiasi para pelaku kuliner yang telah menjaga warisan kuliner Bali, di antaranya Dodo Pande pemilik Pande Egi, Putu Dodik koki Nusantara Locavore dan petani-petani muda Bali yang berhasil bertahan di tengah pandemi COVID-19.
"Salah satunya ada Dodik, bagaimana dia memulai karir hingga menjadi kepala di Nusantara Locavore," ujar Dwi mengenalkan Putu Dodik Sumarjana.
Baca juga: "Ubud Food Festival 2020" tampilkan 90 pembicara
Dodik menjadi salah satu koki lokal yang diajak bergabung dalam Ubud Food Festival 2022. Koki yang memulai karir sejak usia 18 tahun ini konsisten terhadap penggunaan bahan baku masakan dari hasil alam yang hidup di sekitar.
Selain itu, Dwi menyebut pecinta kuliner yang mendaftar akan diajak melakukan perjalanan kuliner menuju Bali Utara.
"Salah satu pahlawan kuliner adalah Chef Yudi, nanti mereka (peserta) akan kami berangkatkan dari Ubud," ucapnya. Di Desa Les, Kabupaten Buleleng akan dilakukan program "Food Tour", para peserta akan dipertemukan dengan Chef Yudi.
Koki lokal sekaligus pemilik restoran di desa ini terkenal dengan kebiasaannya dalam memanfaatkan bahan lokal yang berasal dari daerah tersebut juga mampu mengolah arak yang nantinya dapat dicicipi peserta.
Tak hanya koki yang berkecimpung di dunia masak-memasak, dalam kesempatan ini penyelenggara turut mendatangkan petani-petani daerah yang menjadi pahlawan di balik industri kuliner.
"Kami ingin memberi panggung kepada petani-petani muda Bali, agar orang mengetahui bahwa bertani keren, tidak selamanya kita terbatas pada pariwisata tapi pertanian juga industri menjanjikan," katanya.
Baca juga: 15.000 pengunjung hadiri Ubud Food Festival 2019
Meskipun banyak sisi lokal yang ditonjolkan dalam festival kuliner yang didirikan Janet DeNeefe ini, tak menutup fakta bahwa target pengunjung yang bergabung nantinya tak hanya berasal dari masyarakat lokal.
Sebelum pandemi, Ubud Food Festival berhasil mendatangkan 12 ribu pengunjung dengan 20 persen diisi wisatawan mancanegara, dan sisanya didominasi pecinta kuliner dari Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Makassar.
Dwi berharap setidaknya 10 ribu peserta kembali bergabung di tahun ini, sehingga kuliner lokal Bali akan semakin dikenal dan tokoh di industri kuliner mendapat dampak positif pascapandemi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Ini festival keenam kami dengan tema Heroes. Kami ingin memberi panggung bagi mereka yang ada di balik kuliner Bali," kata Ketua Yayasan Murda Swari Saraswati Dwi Ermayanti, di Denpasar, Kamis.
Festival yang diselenggarakan oleh Yayasan Murda Swari Saraswati selama tiga hari, dari 24-26 Juni 2022 itu untuk mengapresiasi para pelaku kuliner yang telah menjaga warisan kuliner Bali, di antaranya Dodo Pande pemilik Pande Egi, Putu Dodik koki Nusantara Locavore dan petani-petani muda Bali yang berhasil bertahan di tengah pandemi COVID-19.
"Salah satunya ada Dodik, bagaimana dia memulai karir hingga menjadi kepala di Nusantara Locavore," ujar Dwi mengenalkan Putu Dodik Sumarjana.
Baca juga: "Ubud Food Festival 2020" tampilkan 90 pembicara
Dodik menjadi salah satu koki lokal yang diajak bergabung dalam Ubud Food Festival 2022. Koki yang memulai karir sejak usia 18 tahun ini konsisten terhadap penggunaan bahan baku masakan dari hasil alam yang hidup di sekitar.
Selain itu, Dwi menyebut pecinta kuliner yang mendaftar akan diajak melakukan perjalanan kuliner menuju Bali Utara.
"Salah satu pahlawan kuliner adalah Chef Yudi, nanti mereka (peserta) akan kami berangkatkan dari Ubud," ucapnya. Di Desa Les, Kabupaten Buleleng akan dilakukan program "Food Tour", para peserta akan dipertemukan dengan Chef Yudi.
Koki lokal sekaligus pemilik restoran di desa ini terkenal dengan kebiasaannya dalam memanfaatkan bahan lokal yang berasal dari daerah tersebut juga mampu mengolah arak yang nantinya dapat dicicipi peserta.
Tak hanya koki yang berkecimpung di dunia masak-memasak, dalam kesempatan ini penyelenggara turut mendatangkan petani-petani daerah yang menjadi pahlawan di balik industri kuliner.
"Kami ingin memberi panggung kepada petani-petani muda Bali, agar orang mengetahui bahwa bertani keren, tidak selamanya kita terbatas pada pariwisata tapi pertanian juga industri menjanjikan," katanya.
Baca juga: 15.000 pengunjung hadiri Ubud Food Festival 2019
Meskipun banyak sisi lokal yang ditonjolkan dalam festival kuliner yang didirikan Janet DeNeefe ini, tak menutup fakta bahwa target pengunjung yang bergabung nantinya tak hanya berasal dari masyarakat lokal.
Sebelum pandemi, Ubud Food Festival berhasil mendatangkan 12 ribu pengunjung dengan 20 persen diisi wisatawan mancanegara, dan sisanya didominasi pecinta kuliner dari Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Makassar.
Dwi berharap setidaknya 10 ribu peserta kembali bergabung di tahun ini, sehingga kuliner lokal Bali akan semakin dikenal dan tokoh di industri kuliner mendapat dampak positif pascapandemi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022