Pemerintah Kabupaten Tabanan di bawah kepemimpinan Bupati I Komang Gede Sanjaya dan Wakil Bupati I Made Edi Wirawan, pada pembukaan PKB XLIV Tahun 2022, Minggu, dengan menampilkan identitas daerah dengan mementaskan atraksi budaya peed aya bertema "Lingga Petak".
Humas Pemkab Tabanan dalam keterangan resmi, Minggu, melaporkan Pemkab Tabanan dalam pergelaran PKB ke 44 tersebut, mengusung spirit "sadhu mawang anuraga" yang bermakna setia dan bijaksana menjalankan dharma demi kecintaan pada rakyat.
Peed aya diawali dengan gadis pembawa papan nama, barisan tedung, rias adat (payas agung) khas Tabanan serta lambang Kabupaten Tabanan. Barisan berikutnya adalah umbul-umbul, barisan gebogan bunga dan buah serta sajian kesenian khas Tabanan, yakni tektekan, okokan dan baris cerekuak.
Baca juga: Bupati Klungkung apresiasi Sekaa Gong Kebyar Crekeh Genjer
Untuk memaknai tema PK-Bali 2022, yakni "Danu Kerthi Huluning Amreta, Memuliakan Air Sumber Kehidupan", maka Duta Peed Aya Pemkab Tabanan menampilkan garapan dengan judul "Lingga petak".
Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya mengatakan, lingga petak merupakan nama sebuah Pura yang terletak di Danau Beratan.
Pura ini memiliki tirta keramat yang merupakan sumber air masyarakat Tabanan, khususnya yang berkaitan dengan subak, abian dan sawah. Pura ini juga sebagai tempat krama subak memohon berkah ke hadapan Bhatari Ulundanu.
Menurut Gede Sanjaya, lingga Petak ini bukan hanya sebagai tampilan kesenian semata, tetapi juga diharapkan mampu menyampaikan pesan kepada masyarakat.
"Sebagai masyarakat sepatutnya kita menjaga kelestarian dan kesucian danau dengan tidak membuang sampah sembarangan serta jangan mencemari lingkungan. Niscaya, tirta amerta dari bathari ulundanu bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
Humas Pemkab Tabanan dalam keterangan resmi, Minggu, melaporkan Pemkab Tabanan dalam pergelaran PKB ke 44 tersebut, mengusung spirit "sadhu mawang anuraga" yang bermakna setia dan bijaksana menjalankan dharma demi kecintaan pada rakyat.
Peed aya diawali dengan gadis pembawa papan nama, barisan tedung, rias adat (payas agung) khas Tabanan serta lambang Kabupaten Tabanan. Barisan berikutnya adalah umbul-umbul, barisan gebogan bunga dan buah serta sajian kesenian khas Tabanan, yakni tektekan, okokan dan baris cerekuak.
Baca juga: Bupati Klungkung apresiasi Sekaa Gong Kebyar Crekeh Genjer
Untuk memaknai tema PK-Bali 2022, yakni "Danu Kerthi Huluning Amreta, Memuliakan Air Sumber Kehidupan", maka Duta Peed Aya Pemkab Tabanan menampilkan garapan dengan judul "Lingga petak".
Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya mengatakan, lingga petak merupakan nama sebuah Pura yang terletak di Danau Beratan.
Pura ini memiliki tirta keramat yang merupakan sumber air masyarakat Tabanan, khususnya yang berkaitan dengan subak, abian dan sawah. Pura ini juga sebagai tempat krama subak memohon berkah ke hadapan Bhatari Ulundanu.
Menurut Gede Sanjaya, lingga Petak ini bukan hanya sebagai tampilan kesenian semata, tetapi juga diharapkan mampu menyampaikan pesan kepada masyarakat.
"Sebagai masyarakat sepatutnya kita menjaga kelestarian dan kesucian danau dengan tidak membuang sampah sembarangan serta jangan mencemari lingkungan. Niscaya, tirta amerta dari bathari ulundanu bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022