Warga Kelurahan Panjer, Kota Denpasar Bali melakukan penukaran minyak jelantah atau minyak bekas dengan harga per liter sebesar Rp5.000, di Tempat Pembuangan Sampah "Reduce, Reuce dan Recycle" (TPS3R) Paku Sari.
"Warga menukarkan minyak jelantahnya dengan harga per liter Rp5.000. Langkah kami ini bekerja sama dengan Sinar Bumi Menghijau," kata Lurah Panjer, Kota Denpasar, I Putu Budi Ari Wibawa di Denpasar, Senin.
Pihaknya bekerja sama dengan perusahaan peduli dengan lingkungan, yakni Sinar Bumi Menghijau. Minyak goreng bekas pakai atau minyak jelantah memiliki nilai ekonomis karena dapat diolah menjadi bahan bakar biodiesel.
Dikatakan dengan dibelinya minyak jelantah tersebut dapat menghindari kerusakan lingkungan jika minyak bekasnya dibuang sembarangan.
"Dengan dibelinya minyak jelantah, bisa mencegah penyalahgunaan oleh oknum tertentu dan bisa mencegah pencemaran lingkungan,” ucapnya.
Baca juga: Presiden Jokowi: BLT minyak goreng jangan untuk beli pulsa HP
Ia mengatakan mekanisme penukaran minyak jelantah sangat sederhana. Warga datang ke lokasi yang telah ditentukan yakni TPS3T Paku Sari Kelurahan Panjer dengan membawa minyak bekas yang sudah di kumpulkan di rumah tangga.
Selain dibeli per liter seharga Rp5.000 juga ada pilihan lain, yakni 4 liter minyak jelantah ditukar dengan 1 liter minyak baru.
Untuk menginformasikan kegiatan ini ke warga, Budi Ari mengaku memanfaatkan media sosial melalui WhatsApp grup, sehingga kegiatan ini tidak khusus masing-masing banjar.
Dengan demikian semua warga di Kelurahan Panjar bisa datang ke TPS3R Paku Sari Panjar dengan membawa minyak bekas yang telah ditentukan di rumah tangga, atau di tempat usaha.
"Untuk kegiatan kali ini minyak bekas yang terkumpul sebanyak 50 liter minyak jelantah," katanya.
Baca juga: Bupati Bangli pantau operasi pasar minyak goreng curah
Ia mengatakan kegiatan ini juga sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat untuk ikut serta melakukan pemilahan sampah di rumah tangga atau tempat usaha, sehingga sampah yang dipilah tersebut memiliki nilai ekonomis.
Untuk itu, kata dia, ke depan langkah ini bisa menjadi upaya pencegahan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pembuangan minyak bekas ke tempat tempat pembuangan saluran air.
Seorang warga, Nengah Merta mengatakan penukaran minyak jelantah ini dapat mengedukasi masyarakat tentang bahaya minyak goreng bekas atau jelantah bagi kesehatan jika digunakan kembali.
Dengan adanya perusahaan yang membeli seperti Sinar Bumi Menghijau dapat membantu perekonomian masyarakat di masa pandemi seperti ini.
Baca juga: DPR: Larangan ekspor bahan baku minyak goreng bukti negara hadir
Secara tidak langsung dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak yaitu dapat menjalin hubungan baik yang bersinergi dalam mendukung peningkatan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat, komunitas, lembaga dan perusahaan.
"Bagi kami dengan adanya pengumpulan minyak goreng bekas atau jelantah diharapkan dapat mengurangi resiko dan dampak buruk yang mungkin ditimbulkan dari limbah minyak goreng bekas," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Warga menukarkan minyak jelantahnya dengan harga per liter Rp5.000. Langkah kami ini bekerja sama dengan Sinar Bumi Menghijau," kata Lurah Panjer, Kota Denpasar, I Putu Budi Ari Wibawa di Denpasar, Senin.
Pihaknya bekerja sama dengan perusahaan peduli dengan lingkungan, yakni Sinar Bumi Menghijau. Minyak goreng bekas pakai atau minyak jelantah memiliki nilai ekonomis karena dapat diolah menjadi bahan bakar biodiesel.
Dikatakan dengan dibelinya minyak jelantah tersebut dapat menghindari kerusakan lingkungan jika minyak bekasnya dibuang sembarangan.
"Dengan dibelinya minyak jelantah, bisa mencegah penyalahgunaan oleh oknum tertentu dan bisa mencegah pencemaran lingkungan,” ucapnya.
Baca juga: Presiden Jokowi: BLT minyak goreng jangan untuk beli pulsa HP
Ia mengatakan mekanisme penukaran minyak jelantah sangat sederhana. Warga datang ke lokasi yang telah ditentukan yakni TPS3T Paku Sari Kelurahan Panjer dengan membawa minyak bekas yang sudah di kumpulkan di rumah tangga.
Selain dibeli per liter seharga Rp5.000 juga ada pilihan lain, yakni 4 liter minyak jelantah ditukar dengan 1 liter minyak baru.
Untuk menginformasikan kegiatan ini ke warga, Budi Ari mengaku memanfaatkan media sosial melalui WhatsApp grup, sehingga kegiatan ini tidak khusus masing-masing banjar.
Dengan demikian semua warga di Kelurahan Panjar bisa datang ke TPS3R Paku Sari Panjar dengan membawa minyak bekas yang telah ditentukan di rumah tangga, atau di tempat usaha.
"Untuk kegiatan kali ini minyak bekas yang terkumpul sebanyak 50 liter minyak jelantah," katanya.
Baca juga: Bupati Bangli pantau operasi pasar minyak goreng curah
Ia mengatakan kegiatan ini juga sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat untuk ikut serta melakukan pemilahan sampah di rumah tangga atau tempat usaha, sehingga sampah yang dipilah tersebut memiliki nilai ekonomis.
Untuk itu, kata dia, ke depan langkah ini bisa menjadi upaya pencegahan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pembuangan minyak bekas ke tempat tempat pembuangan saluran air.
Seorang warga, Nengah Merta mengatakan penukaran minyak jelantah ini dapat mengedukasi masyarakat tentang bahaya minyak goreng bekas atau jelantah bagi kesehatan jika digunakan kembali.
Dengan adanya perusahaan yang membeli seperti Sinar Bumi Menghijau dapat membantu perekonomian masyarakat di masa pandemi seperti ini.
Baca juga: DPR: Larangan ekspor bahan baku minyak goreng bukti negara hadir
Secara tidak langsung dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak yaitu dapat menjalin hubungan baik yang bersinergi dalam mendukung peningkatan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat, komunitas, lembaga dan perusahaan.
"Bagi kami dengan adanya pengumpulan minyak goreng bekas atau jelantah diharapkan dapat mengurangi resiko dan dampak buruk yang mungkin ditimbulkan dari limbah minyak goreng bekas," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022