Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang membangun sebanyak 10 menara rumah susun (Rusun) di Batang, Jawa Tengah, untuk kalangan pekerja di Kawasan Industri Terpadu (KIT) di daerah tersebut.
"Pembangunan Rusun tersebut diharapkan bisa mendorong perkembangan KIT di Jawa Tengah," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto dalam rilis di Jakarta, Minggu.
Rusun tersebut, menurut Iwan, ke depannya dapat menjadi alternatif tempat tinggal bagi para pekerja industri.
Namun demikian, lanjutnya, dirinya berharap nantinya pemanfaatan dan peruntukan Rusun ini harus jelas dan sesuai perencanaan.
Sementara itu, Direktur Rumah Susun Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Aswin Grandiarto Sukahar menerangkan, pembangunan Rusun pekerja KIT Batang terbagi menjadi tiga paket.
Aswin Grandiarto memaparkan, untuk paket pertama di bangun empat menara masing-masing lima lantai.
"Hunian di dalam Rusun adalah tipe barak dengan jumlah unit 88 barak sehingga mampu menampung banyak pekerja," terangnya.
Selanjutnya adalah paket kedua yang dibangun sebanyak tiga menara, dengan ketinggian masing-masing adalah lima lantai dan unit hunian tipe barak dengan jumlah unit 66 barak.
Kemudian, Paket ketiga adalah dibangunnya tiga menara dengan ketinggian lima lantai.
Sedangkan tipe unit hunian, masih menurut dia, adalah tipe barak dengan jumlah 66 barak.
Rusun di KIT Batang, imbuhnya, merupakan pola baru pembangunan pemerintah karena menggunakan tanah negara. Fasilitasnya disediakan oleh pemerintah antara lain jalan lingkungan, jaringan air bersih, sanitasi dan perumahan.
Rusun KIT Batang juga di lengkapi dengan berbagai fasilitas seperti tempat ibadah, sarana olahraga dan fasilitas umum lainnya.
Adanya pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang ini diharapkan dapat mempercepat perekonomian di Jawa Tengah serta mensejahterakan masyarakat sekitar.
"Untuk mendukung KIT Batang ini Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR membangun 10 tower Rusun yang diperuntukkan bagi pekerja industri nantinya dengan jumlah anggaran Rp351 miliar," katanya.
Berdasarkan data yang ada di Direktorat Jenderal Perumahan, progres pembangunan Rusun saat ini sudah cukup signifikan. Pembangunan Rusun paket I sebesar 93,34 persen, paket II sebesar 86,15 persen dan paket III sebesar 85,36 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Pembangunan Rusun tersebut diharapkan bisa mendorong perkembangan KIT di Jawa Tengah," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto dalam rilis di Jakarta, Minggu.
Rusun tersebut, menurut Iwan, ke depannya dapat menjadi alternatif tempat tinggal bagi para pekerja industri.
Namun demikian, lanjutnya, dirinya berharap nantinya pemanfaatan dan peruntukan Rusun ini harus jelas dan sesuai perencanaan.
Sementara itu, Direktur Rumah Susun Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Aswin Grandiarto Sukahar menerangkan, pembangunan Rusun pekerja KIT Batang terbagi menjadi tiga paket.
Aswin Grandiarto memaparkan, untuk paket pertama di bangun empat menara masing-masing lima lantai.
"Hunian di dalam Rusun adalah tipe barak dengan jumlah unit 88 barak sehingga mampu menampung banyak pekerja," terangnya.
Selanjutnya adalah paket kedua yang dibangun sebanyak tiga menara, dengan ketinggian masing-masing adalah lima lantai dan unit hunian tipe barak dengan jumlah unit 66 barak.
Kemudian, Paket ketiga adalah dibangunnya tiga menara dengan ketinggian lima lantai.
Sedangkan tipe unit hunian, masih menurut dia, adalah tipe barak dengan jumlah 66 barak.
Rusun di KIT Batang, imbuhnya, merupakan pola baru pembangunan pemerintah karena menggunakan tanah negara. Fasilitasnya disediakan oleh pemerintah antara lain jalan lingkungan, jaringan air bersih, sanitasi dan perumahan.
Rusun KIT Batang juga di lengkapi dengan berbagai fasilitas seperti tempat ibadah, sarana olahraga dan fasilitas umum lainnya.
Adanya pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang ini diharapkan dapat mempercepat perekonomian di Jawa Tengah serta mensejahterakan masyarakat sekitar.
"Untuk mendukung KIT Batang ini Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR membangun 10 tower Rusun yang diperuntukkan bagi pekerja industri nantinya dengan jumlah anggaran Rp351 miliar," katanya.
Berdasarkan data yang ada di Direktorat Jenderal Perumahan, progres pembangunan Rusun saat ini sudah cukup signifikan. Pembangunan Rusun paket I sebesar 93,34 persen, paket II sebesar 86,15 persen dan paket III sebesar 85,36 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022