Pekanbaru (Antara Bali) - Sejumlah seniman ikut kecipratan rezeki seperti halnya pedagang barang seperti makanan minuman, dan suvenir selama PON XVIII 2012 di Riau.

"Karena ada PON, dan Riau Expo, penghasilan saya memang bertambah, tapi tidak pasti per harinya berapa," ungkap Indra Maiyeldi, pelukis sketsa wajah langsung jadi, Kamis.

Pemilik jasa yang yang mematok harga Rp100.000 hingga Rp150.000 per sketsa di salah satu sudut Riau Expo 2012 itu mengaku meski tak selalu mendapatkan penghasilan yang pasti per harinya, namun, dengan adanya penyelenggaraan PON XVIII, ia tetap mengalami peningkatkan pendapatan.

Senada dengan Indra, Aceng, penjaja jasa membuat tato yang mengaku sengaja datang jauh-jauh dari Bukittinggi, Sumatera Barat, untuk ikut meraup cipratan rezeki PON XVIII, juga merasakan hal yang sama. Untuk membuat satu motif tato, Aceng mematok harga Rp50.000 hingga Rp1 juta.

"Namanya seniman, memang tidak setiap hari pasti berapa pendapatannya. Tapi kalau lagi ada pameran begini, memang lebih ramai, makanya saya ke sini," ujarnya.

Ada pula Samudra, penjual jasa membuat motif inai tangan yang juga mengaku bisa mendapatkan jutaan rupiah per harinya. Padahal ia hanya mematok harga Rp30.000 per pembuatan motif inai tangan. Inai atau henna adalah motif hiasan tangan yang biasa dipakai sebagai hiasan tangan perempuan.

"Tapi tergantung cuaca, karena saya di luar ruangan. Seringnya setiap hari 10 sampai 30 orang. Tapi pernah juga sampai Rp3 juta per hari," kata Samudra.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012