Nusa Dua (Antara Bali) - Pelaku industri pariwisata Bali secara serius terus menggarap pasar wisatawan China yang berkantong tebal untuk lebih banyak berlibur dan mengunjungi Pulau Dewata.

"Selama ini wisatawan China diidentikan sebagai pasar dengan 'spending money' rendah. Padahal mereka memiliki potensi untuk high tourism karena di negeri itu banyak orang kaya," kata Wakil Ketua Bali Village Herdy Sayoga, usai pertemuan antara biro perjalanan dari China dengan para anggota asosiasi tersebut, di Nusa Dua, Senin.

Saat ini pihaknya ingin serius menggarap pasar wisatawan dari kalangan kelas atas atau jetset dari negeri tirai bambu. Hal itu salah satu bagian supaya Bali bisa meningkatkan jumlah kunjungan sekaligus kualitas wisatawannya.

Pertemuan yang dilakukan oleh Bali Duty Free Shopper (DFS) Galeria itu diharapkan bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas pelancong China.  "Kami nilai potensi China sangat besar, apalagi para pelaku industri wisata dari negara itu pun memberikan respon yang baik sehingga banyak biro perjalanan mengincar Bali sebagai tempat berlibur," ujarnya.
    
Saat ini jumlah kunjungan wisatawan China terus meningkat selama beberapa tahun terakhir, yang mencapai 15-24 persen setiap tahunnya. Hal itu karena warga dari negeri itu menyukai alam dan budaya di Pulau Dewata.

Herdy menjelaskan, pada pertemuan berupa "table top" itu sebanyak 18 biro perjalanan terkemuka di China bertemu satu persatu dengan 20 perusahaan pariwisata di Bali.(IGT)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012