Denpasar (Antara Bali) - Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPD HKTI) Bali meminta adanya perbaikan saluran irigasi untuk mengantisipasi kekeringan yang melanda lahan pertanian di Bali.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali sebelumnya melansir sebanyak 300 hektare lahan pertanian mengalami kekeringan atau sekitar 0,39 persen dari total tanaman padi seluas 79.000 hektare.
"Sering kami amati di lapangan walaupun ada saluran air tetapi terdapat kebocoran pada saluran irigasi tersier, sehingga tidak sampai menuju ke lahan petani di hilir," kata Ketua DPD HKTI Bali, Nyoman Suparta, dalam sebuah diskusi di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, para petani mengharapkan agar proyek ke depan ada pengendalian dan perbaikan pada sistem pelaksanaan proyek irigasi.
Pelaksanaan tersebut menyangkut bentuk bangunan irigasi, hingga perbaikan pada saluran tersier sehingga petani mendapatkan air yang cukup guna mengairi lahan persawahannya.
Selain kebocoran saluran irigasi, ia juga menilai perlunya pemanfaatan bendungan yang lebih efektif dalam penyediaan air.(DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Bali sebelumnya melansir sebanyak 300 hektare lahan pertanian mengalami kekeringan atau sekitar 0,39 persen dari total tanaman padi seluas 79.000 hektare.
"Sering kami amati di lapangan walaupun ada saluran air tetapi terdapat kebocoran pada saluran irigasi tersier, sehingga tidak sampai menuju ke lahan petani di hilir," kata Ketua DPD HKTI Bali, Nyoman Suparta, dalam sebuah diskusi di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, para petani mengharapkan agar proyek ke depan ada pengendalian dan perbaikan pada sistem pelaksanaan proyek irigasi.
Pelaksanaan tersebut menyangkut bentuk bangunan irigasi, hingga perbaikan pada saluran tersier sehingga petani mendapatkan air yang cukup guna mengairi lahan persawahannya.
Selain kebocoran saluran irigasi, ia juga menilai perlunya pemanfaatan bendungan yang lebih efektif dalam penyediaan air.(DWA/T007)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012