Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan Hari Raya Nyepi menjadi kesempatan bagi umat Hindu dan masyarakat umum di daerah itu untuk memperkuat kebersamaan dalam mengatasi pandemi COVID-19.
"Untuk semua warga mari jadikan Nyepi ini untuk memperkuat kebersamaan mengantisipasi penyebaran virus corona," kata dia di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis.
Kepala daerah termuda di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila" itu, juga mendorong seluruh umat Hindu di daerah setempat menjalankan Catur Brata Penyepian secara sungguh-sungguh.
Pada Hari Raya Nyepi, umat Hindu menjalankan Catur Brata Penyepian selama 24 jam. Catur Brata Penyepian terdiri atas amati geni (tidak menyalakan api atau listrik), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).
Baca juga: Hari raya Nyepi di Lombok Tengah khidmat
Dia mengatakan dalam keheningan dan sepi, umat hindu menemukan kesejatian. Umat dituntun untuk berefleksi, melihat ke dalam, tentang segala hal di masa lampau untuk dilakukan perbaikan.
Fairid berharap, seluruh warga setempat juga senantiasa menjadi manusia yang semakin baik setiap hari, termasuk dalam menerapkan protokol kesehatan.
Terlebih, berdasar data Satgas Penanganan COVID-19 Palangka Raya, hingga Rabu (2/3) terjadi penambahan 149 warga yang dinyatakan terjangkit virus corona.
Satgas mencatat, dari total 16.607 kasus positif COVID-19, sebanyak 2.295 warga "Kota Cantik" masih menjalani perawatan, 13.790 dinyatakan sembuh, dan 522 lainnya meninggal dunia.
Sebagai upaya pemutusan rantai penyebaran COVID-19, Pemerintah Kota Palangka Raya melalui tim gugus tugas terus melakukan berbagai upaya mulai dari sosialisasi, deteksi dini, pengamanan, hingga penanganan kasus.
Baca juga: 1.117 narapidana Hindu terima remisi Nyepi
Dalam rangka meminimalkan penyebaran virus di kalangan siswa sekolah, Pemkot Palangka Raya melalui Dinas Pendidikan juga menghentikan pelaksanaan pendidikan tatap muka di kelurahan yang masuk zona merah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Untuk semua warga mari jadikan Nyepi ini untuk memperkuat kebersamaan mengantisipasi penyebaran virus corona," kata dia di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis.
Kepala daerah termuda di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila" itu, juga mendorong seluruh umat Hindu di daerah setempat menjalankan Catur Brata Penyepian secara sungguh-sungguh.
Pada Hari Raya Nyepi, umat Hindu menjalankan Catur Brata Penyepian selama 24 jam. Catur Brata Penyepian terdiri atas amati geni (tidak menyalakan api atau listrik), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).
Baca juga: Hari raya Nyepi di Lombok Tengah khidmat
Dia mengatakan dalam keheningan dan sepi, umat hindu menemukan kesejatian. Umat dituntun untuk berefleksi, melihat ke dalam, tentang segala hal di masa lampau untuk dilakukan perbaikan.
Fairid berharap, seluruh warga setempat juga senantiasa menjadi manusia yang semakin baik setiap hari, termasuk dalam menerapkan protokol kesehatan.
Terlebih, berdasar data Satgas Penanganan COVID-19 Palangka Raya, hingga Rabu (2/3) terjadi penambahan 149 warga yang dinyatakan terjangkit virus corona.
Satgas mencatat, dari total 16.607 kasus positif COVID-19, sebanyak 2.295 warga "Kota Cantik" masih menjalani perawatan, 13.790 dinyatakan sembuh, dan 522 lainnya meninggal dunia.
Sebagai upaya pemutusan rantai penyebaran COVID-19, Pemerintah Kota Palangka Raya melalui tim gugus tugas terus melakukan berbagai upaya mulai dari sosialisasi, deteksi dini, pengamanan, hingga penanganan kasus.
Baca juga: 1.117 narapidana Hindu terima remisi Nyepi
Dalam rangka meminimalkan penyebaran virus di kalangan siswa sekolah, Pemkot Palangka Raya melalui Dinas Pendidikan juga menghentikan pelaksanaan pendidikan tatap muka di kelurahan yang masuk zona merah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022