Denpasar (Antara Bali) - Pemasangan penjor menyambut Hari Raya Galungan, Selasa, terlihat semarak dari perkotaan hingga ke pelosok pedesaan di Pulau Bali.

Pemantauan pada sehari menjelang Hari Raya Galungan yang jatuh Rabu (29/8), umat Hindu telah memasang penjor, berupa sebatang bambu berhias janur dan rangkaian ritual "pala gantung" atau hasil bumi di depan gerbang rumah masing-masing.

Di seputar Kota Denpasar, Kabupaten Badung dan Gianyar, umat Hindu sibuk mempersiapkan segala kelengkapan Galungan, yang peringati setiap enam bulan atau 210 hari itu.

Ketua DPP Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah-Indonesia) Provinsi Bali Ida Bagus Putu Oka Suryawan menjelaskan, penjor merupakan simbol ajaran Hindu, sebagai wujud persembahan bhakti kepada sang pencipta alam (Tuhan Yang Maha Esa) atas kesejahteraan dan kedamaian umatnya.

"Penjor ritual tersebut dihias sebegitu indah dan menarik sebagai ungkapan terima kasih kepada sang pencipta, karena dalam ajaran Hindu disebutkan ungkapan ketulusan diwujudkan dengan keindahan," katanya.

Jero Mangku Yoga, seorang warga Kota Denpasar mengatkan, membuat penjor pada hari raya suci, didasari atas ketulusan hati nurani, sehingga diupayakan seindah mungkin.(*/T007)

Pewarta:

Editor : Nyoman Budhiana


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012