Bupati Gianyar I Made Mahayastra minta kepada semua kepala desa atau perbekel untuk serius mengurus sampah di lingkungan masing-masing, bahkan pengolahan sampah ini dijadikan ujian bagi semua kepala desa.
"Penanganan sampah merupakan ujian bagi semua perbekel (Kepala Desa). Terlebih perbekel baru yang harus segera mengikuti bagaimana program yang dilaksanakan sebelumnya," kata Bupati Gianyar saat melantik 13 kepala desa baru, dalam siaran pers Diskominfo Gianyar yang diterima ANTARA di Gianyar, Rabu.
Bupati mengingatkan, jangan sampai uang yang dialokasikan oleh pemerintah melalui DAK Cadangan untuk Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal bagi desa.
“Ini ujiannya bagi kepala desa, karena dananya sama, aturannya sama, tergantung kepemimpinannya, dari sini kelihatan mana kades serius, mana yang lalai,” tegas dia.
Baca juga: Dekranasda Gianyar resmikan "hybrid store" di Pasar Sukawati
Bupati Mahayastra juga menyinggung di era sekarang kepala desa memiliki tugas yang sangat berat mengingat kebanyakan kebijakan pemerintah daerah harus dijalankan pula oleh pemerintah desa.
“Dimana sering saya sampaikan kepala desa sekarang tugasnya sangat berat. Karena sebagian besar program pemerintah daerah ujung tombaknya bukan OPD (organisasi perangkat daerah) lagi tapi sudah diambil alih oleh desa,” ujar tambah Bupati, sambil menjelaskan bahwa Pemkab Gianyar sekarang sedang giat mengelola sampah.
“Bahkan sejak dua tahun terakhir saya mengoptimalkan pengelolaan sampah berbasis sumber dimana sebelumnya 32 desa telah melaksanakannya, dan yang baru kita tambah lagi 20 totalnya 52 desa di tahun 2022,” paparnya.
Bupati Gianyar melantik 13 kepala desa atau perbekel yakni, Kompyang Ambarayusa menjadi kepala desa Desa Sanding; Dewa Nyoman Putra, menjadi kepala desa Desa Pejeng Kangin; Dewa Made Astawa, Desa Pejeng Kelod; AA Gde Semarajaya, Desa Pejeng Kawan; I Wayan Ardika, Desa Kelusa; Dewa Gede Dwi Putra, Desa Sukawati; I Ketut Sumarda, Desa Buruan; AA Gde Mayun Purnama, Desa Petak; I Ketut Brana Yoga, Desa Temesi; I Ketut Putra Yasa, Desa Tegal Tugu; I Wayan Agus Mulyana, Desa Lebih; I Wayan Sukarsa, Desa Pejeng; dan I Made Diptayana, Desa Melinggih.
Pemilihan perbekel telah dilaksanakan secara serentak 16 Januari 2022.
Baca juga: Pemkab Gianyar revitalisasi Pasar Tradisional Ubud dengan anggaran Rp99 miliar
“Habis ini tidak ada lagi perayaan, yang ada bagaimana melaksanakan tugas-tugas yang menanti di depan mata, pelayanan, pembangunan, kesejahteraan, dan yang lainnya. Keputusan harus diambil, roda pemerintahan harus digerakkan,” tegas Bupati Gianyar I Made Mahayastra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Penanganan sampah merupakan ujian bagi semua perbekel (Kepala Desa). Terlebih perbekel baru yang harus segera mengikuti bagaimana program yang dilaksanakan sebelumnya," kata Bupati Gianyar saat melantik 13 kepala desa baru, dalam siaran pers Diskominfo Gianyar yang diterima ANTARA di Gianyar, Rabu.
Bupati mengingatkan, jangan sampai uang yang dialokasikan oleh pemerintah melalui DAK Cadangan untuk Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal bagi desa.
“Ini ujiannya bagi kepala desa, karena dananya sama, aturannya sama, tergantung kepemimpinannya, dari sini kelihatan mana kades serius, mana yang lalai,” tegas dia.
Baca juga: Dekranasda Gianyar resmikan "hybrid store" di Pasar Sukawati
Bupati Mahayastra juga menyinggung di era sekarang kepala desa memiliki tugas yang sangat berat mengingat kebanyakan kebijakan pemerintah daerah harus dijalankan pula oleh pemerintah desa.
“Dimana sering saya sampaikan kepala desa sekarang tugasnya sangat berat. Karena sebagian besar program pemerintah daerah ujung tombaknya bukan OPD (organisasi perangkat daerah) lagi tapi sudah diambil alih oleh desa,” ujar tambah Bupati, sambil menjelaskan bahwa Pemkab Gianyar sekarang sedang giat mengelola sampah.
“Bahkan sejak dua tahun terakhir saya mengoptimalkan pengelolaan sampah berbasis sumber dimana sebelumnya 32 desa telah melaksanakannya, dan yang baru kita tambah lagi 20 totalnya 52 desa di tahun 2022,” paparnya.
Bupati Gianyar melantik 13 kepala desa atau perbekel yakni, Kompyang Ambarayusa menjadi kepala desa Desa Sanding; Dewa Nyoman Putra, menjadi kepala desa Desa Pejeng Kangin; Dewa Made Astawa, Desa Pejeng Kelod; AA Gde Semarajaya, Desa Pejeng Kawan; I Wayan Ardika, Desa Kelusa; Dewa Gede Dwi Putra, Desa Sukawati; I Ketut Sumarda, Desa Buruan; AA Gde Mayun Purnama, Desa Petak; I Ketut Brana Yoga, Desa Temesi; I Ketut Putra Yasa, Desa Tegal Tugu; I Wayan Agus Mulyana, Desa Lebih; I Wayan Sukarsa, Desa Pejeng; dan I Made Diptayana, Desa Melinggih.
Pemilihan perbekel telah dilaksanakan secara serentak 16 Januari 2022.
Baca juga: Pemkab Gianyar revitalisasi Pasar Tradisional Ubud dengan anggaran Rp99 miliar
“Habis ini tidak ada lagi perayaan, yang ada bagaimana melaksanakan tugas-tugas yang menanti di depan mata, pelayanan, pembangunan, kesejahteraan, dan yang lainnya. Keputusan harus diambil, roda pemerintahan harus digerakkan,” tegas Bupati Gianyar I Made Mahayastra.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022