Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar membuka Bulan Bahasa Bali 2022 di daerah itu dengan tema "Danu Kerthi Gitaning Toya Ening", demi melestarikan budaya dan bahasa daerah setempat.
"Peringatan Bulan Bahasa Bali tahun ini dengan tema 'Danu Kerthi Gitaning Toya Ening' yang memiliki makna penyucian dan pelestarian sumber-sumber mata air, terutama sumber mata air Danau Batur yang kita ketahui bersama sebagai sumber air terbesar di Provinsi Bali," katanya di Desa Penglipuran, Bangli, Rabu.
Dengan pelestarian sumber air "toya ening", katanya, pada masa mendatang bisa dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan dan keberlangsungan hidup bersama di daerah itu.
Baca juga: 200 pedagang pasar Kidul di Bangli dilindungi BPJS Ketenagakerjaan
Kegiatan di Balai Desa Adat Penglipuran, Kelurahan Kubu, Bangli ini, antara lain dihadiri ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bangli, pengurus Majelis Desa Adat (MDA) Bangli, camat se-Kabupaten Bangli, para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemkab Bangli, dan penyuluh bahasa Bali Kabupaten Bangli.
Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Bangli I Wayan Sugiarta menyampaikan sesuai dengan Pergub Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelestarian Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, pemprov menggelar acara Bulan Bahasa Bali setiap bulan Februari. Kegiatan juga dilaksanakan pemerintah kabupaten/kota se-Bali.
Bulan Bahasa Bali juga dilaksanakan oleh desa adat, lembaga pendidikan, swasta, dan masyarakat Bali, antara lain berupa festival, "wimbakara", pameran, pertunjukan seni, dan seminar yang berkaitan dengan bahasa, aksara, dan sastra Bali.
Ia mengatakan peserta kegiatan Bulan Bahasa Bali tahun ini di Kabupaten Bangli dibatasi pada masing masing perlombaan, karena situasi pandemi COVID-19.
Baca juga: Gubernur Bali buka Alun-alun Bangli untuk umum
"Dalam kegiatan pembukaan Bulan Bahasa Bali tahun ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangli dibantu oleh Penyuluh Bahasa Bali Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali yang ditugaskan di Kabupaten Bangli, serta dibantu juga oleh para guru dan siswa SMK 4 Bangli dalam pementasan seni tradisi dan modern," ujarnya.
Beberapa perlombaan, di antaranya pidato bahasa Bali tingkat desa adat, "ngewacen" aksara Bali pada lontar tingkat dasa teruna, "nyurat" aksara Bali tingkat Sekolah Dasar, dan "nyastra" Bali tingkat paiketan krama istri (pakis).
Wakil Bupati Bangli Wayan Diar mengimbau peserta lomba Bulan Bahasa Bali 2022 tetap menerapkan protokol kesehatan dalam mengikuti kegiatan ini.
"Semoga dengan dilaksanakannya kegiatan Bulan Bahasa Bali ini dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mencintai dan melestarikan bahasa, aksara, dan sastra Bali sebagai warisan leluhur yang harus kita jaga bersama," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"Peringatan Bulan Bahasa Bali tahun ini dengan tema 'Danu Kerthi Gitaning Toya Ening' yang memiliki makna penyucian dan pelestarian sumber-sumber mata air, terutama sumber mata air Danau Batur yang kita ketahui bersama sebagai sumber air terbesar di Provinsi Bali," katanya di Desa Penglipuran, Bangli, Rabu.
Dengan pelestarian sumber air "toya ening", katanya, pada masa mendatang bisa dimanfaatkan sebagai sumber kehidupan dan keberlangsungan hidup bersama di daerah itu.
Baca juga: 200 pedagang pasar Kidul di Bangli dilindungi BPJS Ketenagakerjaan
Kegiatan di Balai Desa Adat Penglipuran, Kelurahan Kubu, Bangli ini, antara lain dihadiri ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bangli, pengurus Majelis Desa Adat (MDA) Bangli, camat se-Kabupaten Bangli, para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemkab Bangli, dan penyuluh bahasa Bali Kabupaten Bangli.
Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Bangli I Wayan Sugiarta menyampaikan sesuai dengan Pergub Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelestarian Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali, pemprov menggelar acara Bulan Bahasa Bali setiap bulan Februari. Kegiatan juga dilaksanakan pemerintah kabupaten/kota se-Bali.
Bulan Bahasa Bali juga dilaksanakan oleh desa adat, lembaga pendidikan, swasta, dan masyarakat Bali, antara lain berupa festival, "wimbakara", pameran, pertunjukan seni, dan seminar yang berkaitan dengan bahasa, aksara, dan sastra Bali.
Ia mengatakan peserta kegiatan Bulan Bahasa Bali tahun ini di Kabupaten Bangli dibatasi pada masing masing perlombaan, karena situasi pandemi COVID-19.
Baca juga: Gubernur Bali buka Alun-alun Bangli untuk umum
"Dalam kegiatan pembukaan Bulan Bahasa Bali tahun ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangli dibantu oleh Penyuluh Bahasa Bali Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali yang ditugaskan di Kabupaten Bangli, serta dibantu juga oleh para guru dan siswa SMK 4 Bangli dalam pementasan seni tradisi dan modern," ujarnya.
Beberapa perlombaan, di antaranya pidato bahasa Bali tingkat desa adat, "ngewacen" aksara Bali pada lontar tingkat dasa teruna, "nyurat" aksara Bali tingkat Sekolah Dasar, dan "nyastra" Bali tingkat paiketan krama istri (pakis).
Wakil Bupati Bangli Wayan Diar mengimbau peserta lomba Bulan Bahasa Bali 2022 tetap menerapkan protokol kesehatan dalam mengikuti kegiatan ini.
"Semoga dengan dilaksanakannya kegiatan Bulan Bahasa Bali ini dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mencintai dan melestarikan bahasa, aksara, dan sastra Bali sebagai warisan leluhur yang harus kita jaga bersama," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022