Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Made Rentin mengatakan peningkatan kasus harian COVID-19 di "Pulau Dewata" dalam beberapa hari terakhir karena temuan kasus terkonfirmasi positif dilanjutkan dengan tracing/ penelusuran yang semakin masif.
"'Tracing' (penelusuran) dan 'testing' (mengetesan) dioptimalkan dan sebagian kasus terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa gejala," katanya di Denpasar, Selasa.
Pada Selasa ini, Bali mencatatkan penambahan kasus COVID-19 sebanyak 96 orang dan menjadi penambahan kasus harian tertinggi dalam tiga bulan terakhir.
Baca juga: 31 siswa SMP Negeri 2 Kuta dites PCR
Sebaran kasus di sembilan kabupaten/kota, yakni Kabupaten Jembrana 11 orang, Tabanan (15), Badung (26), Gianyar (4), Klungkung (9), Buleleng (8), dan Kota Denpasar (23).
"Kasus yang dominan merupakan pelaku perjalanan dan ada juga sejumlah siswa yang terkonfirmasi COVID-19 dengan tanpa gejala," ucap pria yang juga Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali itu.
Meskipun terjadi peningkatan kasus positif COVID-19, ia mengatakan mayoritas tanpa gejala dan relatif kecil yang sampai dirujuk ke rumah sakit.
"Kemungkinan besar karena tingkat imun yang sudah bagus. Jadi, walaupun terpapar COVID-19, namun gejalanya tidak parah dan bahkan tanpa gejala," ujarnya.
Ia mengingatkan masyarakat Bali untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan segera mengikuti vaksinasi COVID-19.
Baca juga: KPPAD Bali: Tingkatkan prokes di sekolah setelah temuan COVID-19
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali itu meminta para siswa untuk tetap disiplin prokes ketika berada di luar sekolah.
"Kalau di sekolah pasti disiplin, tetapi tidak jamin saat pulang sekolah karena bisa jadi mampir sana sini, kumpul-kumpul dan lain-lain," ucapnya.
Potensi terpapar COVID-19, lanjut Rentin, justru saat berkumpul dan makan minum bersama.
Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali juga mencatat dari 384 kasus aktif hingga Selasa ini, yang dirawat di RS rujukan 66 orang (17,19 persen), isolasi terpusat 135 orang (35,16 persen), dan isolasi mandiri 183 orang (47,65 persen).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022
"'Tracing' (penelusuran) dan 'testing' (mengetesan) dioptimalkan dan sebagian kasus terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa gejala," katanya di Denpasar, Selasa.
Pada Selasa ini, Bali mencatatkan penambahan kasus COVID-19 sebanyak 96 orang dan menjadi penambahan kasus harian tertinggi dalam tiga bulan terakhir.
Baca juga: 31 siswa SMP Negeri 2 Kuta dites PCR
Sebaran kasus di sembilan kabupaten/kota, yakni Kabupaten Jembrana 11 orang, Tabanan (15), Badung (26), Gianyar (4), Klungkung (9), Buleleng (8), dan Kota Denpasar (23).
"Kasus yang dominan merupakan pelaku perjalanan dan ada juga sejumlah siswa yang terkonfirmasi COVID-19 dengan tanpa gejala," ucap pria yang juga Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali itu.
Meskipun terjadi peningkatan kasus positif COVID-19, ia mengatakan mayoritas tanpa gejala dan relatif kecil yang sampai dirujuk ke rumah sakit.
"Kemungkinan besar karena tingkat imun yang sudah bagus. Jadi, walaupun terpapar COVID-19, namun gejalanya tidak parah dan bahkan tanpa gejala," ujarnya.
Ia mengingatkan masyarakat Bali untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan segera mengikuti vaksinasi COVID-19.
Baca juga: KPPAD Bali: Tingkatkan prokes di sekolah setelah temuan COVID-19
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali itu meminta para siswa untuk tetap disiplin prokes ketika berada di luar sekolah.
"Kalau di sekolah pasti disiplin, tetapi tidak jamin saat pulang sekolah karena bisa jadi mampir sana sini, kumpul-kumpul dan lain-lain," ucapnya.
Potensi terpapar COVID-19, lanjut Rentin, justru saat berkumpul dan makan minum bersama.
Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Bali juga mencatat dari 384 kasus aktif hingga Selasa ini, yang dirawat di RS rujukan 66 orang (17,19 persen), isolasi terpusat 135 orang (35,16 persen), dan isolasi mandiri 183 orang (47,65 persen).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2022