Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak enam orang penumpang dari Batavia Air yang mengalami insiden di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali dikabarkan luka dan dirawat di RS Graha Asih, Kuta, Kamis.

Informasi dari petugas RS Graha Asih menyebutkan, keenam korban itu hanya mengalami luka ringan dan kini kondisinya sudah membaik. Namun demikian, petugas tersebut enggan menjelaskan lebih jauh mengenai kondisi korban.

Keenam korban itu diduga bagian dari ratusan penumpang Batavia Air dari Bandara Internasional Juanda, Surabaya menuju Bandara Eltari Kupang yang berhamburan keluar saat insiden mesin pesawat mengeluarkan asap di Bandara Ngurah Rai sekitar pukul 10.40 wita.

Pesawat dengan nomor 7P701 itu terbang dari Surabaya pada Rabu (2/12) pukul 21.30 WIB. Namun saat itu Bandara Eltari Kupang ditutup karena ada insiden pesawat Merpati, sehingga Batavia Air mendarat di Bandara Ngurah Rai.

Batavia Air saat itu membawa 151 penumpang dari Surabaya. Ratusan penumpang itu akhirnya diinapkan di Bali. Namun, saat hendak terbang kembali ke Kupang pada Kamis, jumlah penumpang berkurang menjadi 148 orang karena yang tiga orang membatalkan diri.

Ketika semua penumpang sudah masuk dan pesawat hendak berangkat, tiba-tiba mesin sebelah kiri mengeluarkan asap. Para penumpang panik dan berhamburan keluar lewat jendela darurat. Pada peristiwa itu diinformasikan hanya ada enam penumpang yang memilih bertahan di dalam.

Pada insiden tersebut, selain membawa korban luka ringan sebanyak enam orang, sebanyak tiga penumpang mengalami "shock" dan kini dirawat di RSUP Sanglah Denpasar. Ketiga penumpang itu adalah Mohammad Aryadi (34), asal Surabaya, Baidowi (44), asal Probolinggo, Jawa Timur dan Yanti (23), asal Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Ketiga penumpang itu hanya "shock" dan kini menjalani perawatan di ruang bedah IRD RSUP Sanglah.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2009