Denpasar (Antara Bali) - Ketua Gerakan Pramuka Kwartir Daerah Bali Ketut Wija mengatakan, revitalisasi metode kegiatan Pramuka menjadi upaya untuk menumbuhkan kecintaan pada generasi muda.
"Selama ini terkesan Pramuka kurang digemari, karena dianggap katrok, kurang modern. Yang perlu direvitalisasi metode kegiatannya," katanya yang juga Asisten II Pemprov Bali, di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, jika mau memberikan pendidikan karakter pada anak-anak, maka model pendidikan Pramuka yang harus dikedepankan.
"Pramuka dapat membuat anak menjadi disiplin, tangguh, ramah, berbudi pekerti, mengerti tugas-tugas keseharian, dan hormat pada orang tua dan orang lain," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, untuk menjadikan Pramuka sebagai pembentuk kepribadian anak, hendaknya direvitalisasi diisi dengan kegiatan-kegiatan modern.
"Misalnya saat kemah seminggu diisi kegiatan ceramah narkoba, lomba teknologi informasi, dan seminar kewirausahaan. Jangan hanya diisi dengan semaphore, tali temali, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak sekarang," katanya.(LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Selama ini terkesan Pramuka kurang digemari, karena dianggap katrok, kurang modern. Yang perlu direvitalisasi metode kegiatannya," katanya yang juga Asisten II Pemprov Bali, di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, jika mau memberikan pendidikan karakter pada anak-anak, maka model pendidikan Pramuka yang harus dikedepankan.
"Pramuka dapat membuat anak menjadi disiplin, tangguh, ramah, berbudi pekerti, mengerti tugas-tugas keseharian, dan hormat pada orang tua dan orang lain," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, untuk menjadikan Pramuka sebagai pembentuk kepribadian anak, hendaknya direvitalisasi diisi dengan kegiatan-kegiatan modern.
"Misalnya saat kemah seminggu diisi kegiatan ceramah narkoba, lomba teknologi informasi, dan seminar kewirausahaan. Jangan hanya diisi dengan semaphore, tali temali, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak sekarang," katanya.(LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012