Denpasar (Antara Bali) - Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Gede Sujaya mengakui peserta Uji Kompetensi Guru (UKG) terkendala penguasaan teknologi informasi
"Penguasaan TI para guru masih belum terlalu memadai walau memang guru SMP, SMA, dan SMK khususnya di perkotaan sudah lumayan bagus," katanya di Denpasar, Rabu.
Untuk guru-guru di perdesaaan, khususnya guru taman kanak-kanak dan sekolah dasar penguasaan teknologi informasi masih rendah sehingga menjadi kendala tersendiri saat menghadapi UKG dengan sistem "online".
"Masih banyak guru yang belum menguasai TI sehingga mereka agak kesulitan mengikuti UKG sistem 'online' atau berjaringan ini," ucapnya.
Sujaya menilai dengan sistem "online" itu menjadi beban psikologis tersendiri bagi guru-guru yang kemampuan TI-nya rendah. Apalagi pelaksanaan UKG ini dinilai tergesa-gesa, minim persiapan dan sosialisasi.
"Sebelum menghadapi UKG, para guru sudah mengalami gangguan psikologis karena mereka berpikir UKG dengan sistem 'online' ini akan menyulitkan mereka," ujarnya.(LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
"Penguasaan TI para guru masih belum terlalu memadai walau memang guru SMP, SMA, dan SMK khususnya di perkotaan sudah lumayan bagus," katanya di Denpasar, Rabu.
Untuk guru-guru di perdesaaan, khususnya guru taman kanak-kanak dan sekolah dasar penguasaan teknologi informasi masih rendah sehingga menjadi kendala tersendiri saat menghadapi UKG dengan sistem "online".
"Masih banyak guru yang belum menguasai TI sehingga mereka agak kesulitan mengikuti UKG sistem 'online' atau berjaringan ini," ucapnya.
Sujaya menilai dengan sistem "online" itu menjadi beban psikologis tersendiri bagi guru-guru yang kemampuan TI-nya rendah. Apalagi pelaksanaan UKG ini dinilai tergesa-gesa, minim persiapan dan sosialisasi.
"Sebelum menghadapi UKG, para guru sudah mengalami gangguan psikologis karena mereka berpikir UKG dengan sistem 'online' ini akan menyulitkan mereka," ujarnya.(LHS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012