Denpasar (Antara Bali) - Petani Bali menjerit akibat ribuan pohon albesia, tanaman penghijauan bernilai ekonomi terserang penyakit 'gondok' penyakit yang menggerogoti daun dan ujung batang pohon albesia.

Masyarakat sedih tanaman penghijauan yang bisa dijadikan bahan baku patung maupun bahan bangunan hampir seluruhnya terserang penyakit yang mematikan, tutur Wayan Gatra petani asal Payangan Gianyar, Senin.

Penyakit tanaman tersebut merupakan hal baru bagi petani juga menyerang tanaman sejenis di sejumlah desa di kecamatan Kintamani, kawasan pariwisata di Bangli. Ribuan tanaman Albesia terserang penyakit, kata Made Suradnya asal Kintamani.

Ribuan pohon albesia di desa Abang Songan sudah terancam mati, dan ini menyebabkan petani rugi besar, kata Suradnya menggambarkan bahwa tanaman bagian daun atau batangnya menggelembung seperti tomur dan selanjutnya menjalar sampai ke batang yang menyebabkan pohon menjadi rapuh dan mati.

Bentuk penyakit ini dari jauh seperti ular yang melilit, katanya lagi sebab serangan penyakit ini tidak hanya pohon yang sudah besar, banyak bibit pohon albesia terutama bibit lokal juga sudah terserang penyakit ini.

Kalau ditotal dari tiga desa itu (suter, Abang Songan dan Batu Dinding), Kintamani sudah ribuan pohon albesia yang terserang penyakit ini," ungkap Made Subrata petani dari desa Suter ini menimpali rekannya itu.

Tidak hanya di Kintamani, serangan hama gondok ini, juga dirasakan hampir diseluruh Bangli dan menjalar ke Gianyar sebagaimana di tuturkan Wayan Gatra.

Kayu Albesia yang selama ini dimanfaatkan sebagai bahan baku aneka kerajinan bernilai seni dan bahan bangunan.

Tanaman Albesia merupakan barang baru bagi petani begitu pula serangannya, maka petani tampaknya belum melaporkan kepada pihak yang berwenang dalam memberantas penyakit tanaman jenis baru tersebut, belum ada petugas yang datang memeriksa tanaman yang sakit kata Wayan Gatra.

Ribuan tanaman albesia yang terserang penyakit tersebut dan dikhawatirkan akan meluas juga akan berdampak terhadap perajin setempat akan kesulitan bahan baku untuk memenuhi pesanan aneka kerajinan yang dipesan konsumen luar negeri.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2009