Perenang Bali Eva Liliana van Leenen fokus berjuang untuk target meraih medali emas untuk kontingen Pulau Dewata pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua.
"Saya fokus untuk tampil terbaik dalam ajang olahraga nasional ini. Saya tidak memikirkan lawan yang dihadapi, tetapi selama pemusatan latihan saya fokus mempertajam catatan waktu," kata Eva Liliana saat dihubungi dari Denpasar, Kamis.
Eva Liliana mengatakan saat tampil di PON XIX Jawa Barat 2016 turun di nomor gaya dada 50 meter menyabet medali emas yang merupakan satu-satunya medali dipersembahkan di cabang olahraga renang.
”Kepercayaan diri saya kembali bangkit, selama menjalani pemusatan pelatihan. karena selama pandemi COVID-19 tak ada kejuaraan, sehingga sulit mengukur kemampuan lawan,” ujarnya.
Baca juga: PON Papua - Atlet Renang Bali ikuti Latihan Persiapan PON Papua
Eva Liliana lebih lanjut mengatakan pada PON XIX di Bandung, Jabar menempati ungulan keenam, namun bisa meraih medali emas. Berenang bukan semata-mata adu teknik dan fisik, melainkan mental bertanding sangat menentukan di arena pertandingan.
Menurut Eva Liliana selalu konsentrasi pada setiap latihan mampu mempertajam catatan waktu (best time) untuk digunakan bertanding di PON Papua.
”Saya di kolam tidak memikirkan kekuatan lawan, meskipun menghadapi atlet dari mana tetap bertekad menjadi yang tercepat,” ucapnya.
Perenang kelahiran Rotterdam, Belanda, 8 Maret 1995 mengaku pada PON 2021 turun di nomor perorangan gaya dada 50 meter, 100 meter, 200 meter, dan beregu estafet 4x100 meter gaya ganti dan bebas.
”Kami bertekad bisa melampaui catatan waktu saat menjalani pemusatan latihan dengan berlaga di PON XX Papua," ucapnya.
Baca juga: BI Bali semangati atlet ke PON Papua dan kenalkan QRIS
Sementara pelatih renang PON Bali, Gede Meiga Wira Pradtama, mengharapkan atlet tidak boleh takut meladeni atlet yang memiliki prestasi SEA Games, Asian Games maupun Olimpiade.
Meiga meminta kepada atlet renang Bali tidak mudah menyerah sebelum bertanding. Sebaliknya, peluang meraih medali emas terbuka baik di kolam maupun perairan terbuka (open water).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Saya fokus untuk tampil terbaik dalam ajang olahraga nasional ini. Saya tidak memikirkan lawan yang dihadapi, tetapi selama pemusatan latihan saya fokus mempertajam catatan waktu," kata Eva Liliana saat dihubungi dari Denpasar, Kamis.
Eva Liliana mengatakan saat tampil di PON XIX Jawa Barat 2016 turun di nomor gaya dada 50 meter menyabet medali emas yang merupakan satu-satunya medali dipersembahkan di cabang olahraga renang.
”Kepercayaan diri saya kembali bangkit, selama menjalani pemusatan pelatihan. karena selama pandemi COVID-19 tak ada kejuaraan, sehingga sulit mengukur kemampuan lawan,” ujarnya.
Baca juga: PON Papua - Atlet Renang Bali ikuti Latihan Persiapan PON Papua
Eva Liliana lebih lanjut mengatakan pada PON XIX di Bandung, Jabar menempati ungulan keenam, namun bisa meraih medali emas. Berenang bukan semata-mata adu teknik dan fisik, melainkan mental bertanding sangat menentukan di arena pertandingan.
Menurut Eva Liliana selalu konsentrasi pada setiap latihan mampu mempertajam catatan waktu (best time) untuk digunakan bertanding di PON Papua.
”Saya di kolam tidak memikirkan kekuatan lawan, meskipun menghadapi atlet dari mana tetap bertekad menjadi yang tercepat,” ucapnya.
Perenang kelahiran Rotterdam, Belanda, 8 Maret 1995 mengaku pada PON 2021 turun di nomor perorangan gaya dada 50 meter, 100 meter, 200 meter, dan beregu estafet 4x100 meter gaya ganti dan bebas.
”Kami bertekad bisa melampaui catatan waktu saat menjalani pemusatan latihan dengan berlaga di PON XX Papua," ucapnya.
Baca juga: BI Bali semangati atlet ke PON Papua dan kenalkan QRIS
Sementara pelatih renang PON Bali, Gede Meiga Wira Pradtama, mengharapkan atlet tidak boleh takut meladeni atlet yang memiliki prestasi SEA Games, Asian Games maupun Olimpiade.
Meiga meminta kepada atlet renang Bali tidak mudah menyerah sebelum bertanding. Sebaliknya, peluang meraih medali emas terbuka baik di kolam maupun perairan terbuka (open water).
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021