Desa Adat Kuta, Kabupaten Badung, Bali, mulai menyalurkan bantuan berbagai bahan pokok yang terkumpul dari program Donasi Peduli Pemulihan "Recovery for Kuta-Bali Pasca Pandemi COVID-19".
Bantuan tersebut disalurkan kepada masyarakat di kawasan Kuta, khususnya para pekerja sektor pariwisata yang perekonomiannya terdampak pandemi COVID-19.
"Yang kami salurkan ini adalah bantuan yang terkumpul dari sejumlah pengusaha termasuk juga beras dari Dinas Sosial," ujar Bendesa atau Kepala Desa Adat Kuta, Wayan Wasista, di Kuta, Badung, Senin.
Baca juga: Desa Adat Kuta-Bali buka program donasi warga terpapar COVID-19
Ia mengatakan, bantuan yang terkumpul tersebut akan terus disalurkan secara bertahap kepada masyarakat karena pandemi COVID-19 telah sangat berdampak kepada warga Kuta yang selama ini menggantungkan hidupnya ke sektor pariwisata.
Selain itu, program donasi juga akan masih terus dibuka untuk memberikan kesempatan kepada donatur untuk saling membantu masyarakat lainnya dengan memberikan berbagai bahan pokok seperti beras, telur dan sayuran.
"Dana dalam bentuk uang tunai sejauh ini telah terkumpul sekitar Rp23 juta dan masih akan terus bergulir. Kami akan laporkan itu kembali kepada para donatur sebagai bentuk pertanggungjawaban," katanya.
Wayan Wasista menjelaskan, saat ini masyarakat di wilayah banyak yang memang betul-betul kesulitan bahkan hanya untuk makan. Oleh karena itu, ia berupaya agar program bantuan itu dapat terus berkelanjutan.
Baca juga: Bawaslu Bali gandeng MDA-desa adat untuk pengawasan partisipatif
Desa Adat Kuta juga mengapresiasi para pengusaha yang sudah ikut berbagi dalam kegiatan kemanusiaan itu dan akan terus memprioritaskan penyaluran bantuan kepada warga yang benar-benar membutuhkan termasuk bagi sejumlah penyandang disabilitas yang tinggal di wilayah itu
"Sekarang Pantai Kuta sudah mulai dibuka sehingga sedikit demi sedikit masyarakat kami bisa kembali mengais rezeki. Namun apabila nanti masih ada yang membutuhkan maka kami akan tetap menyalurkan bantuan melalui program donasi ini," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Bantuan tersebut disalurkan kepada masyarakat di kawasan Kuta, khususnya para pekerja sektor pariwisata yang perekonomiannya terdampak pandemi COVID-19.
"Yang kami salurkan ini adalah bantuan yang terkumpul dari sejumlah pengusaha termasuk juga beras dari Dinas Sosial," ujar Bendesa atau Kepala Desa Adat Kuta, Wayan Wasista, di Kuta, Badung, Senin.
Baca juga: Desa Adat Kuta-Bali buka program donasi warga terpapar COVID-19
Ia mengatakan, bantuan yang terkumpul tersebut akan terus disalurkan secara bertahap kepada masyarakat karena pandemi COVID-19 telah sangat berdampak kepada warga Kuta yang selama ini menggantungkan hidupnya ke sektor pariwisata.
Selain itu, program donasi juga akan masih terus dibuka untuk memberikan kesempatan kepada donatur untuk saling membantu masyarakat lainnya dengan memberikan berbagai bahan pokok seperti beras, telur dan sayuran.
"Dana dalam bentuk uang tunai sejauh ini telah terkumpul sekitar Rp23 juta dan masih akan terus bergulir. Kami akan laporkan itu kembali kepada para donatur sebagai bentuk pertanggungjawaban," katanya.
Wayan Wasista menjelaskan, saat ini masyarakat di wilayah banyak yang memang betul-betul kesulitan bahkan hanya untuk makan. Oleh karena itu, ia berupaya agar program bantuan itu dapat terus berkelanjutan.
Baca juga: Bawaslu Bali gandeng MDA-desa adat untuk pengawasan partisipatif
Desa Adat Kuta juga mengapresiasi para pengusaha yang sudah ikut berbagi dalam kegiatan kemanusiaan itu dan akan terus memprioritaskan penyaluran bantuan kepada warga yang benar-benar membutuhkan termasuk bagi sejumlah penyandang disabilitas yang tinggal di wilayah itu
"Sekarang Pantai Kuta sudah mulai dibuka sehingga sedikit demi sedikit masyarakat kami bisa kembali mengais rezeki. Namun apabila nanti masih ada yang membutuhkan maka kami akan tetap menyalurkan bantuan melalui program donasi ini," ungkapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021