Desa Adat Kuta di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, membuka program Donasi Peduli Pemulihan "Recovery for Kuta-Bali Pasca-Pandemi COVID-19" untuk membantu masyarakatnya, termasuk para pekerja pariwisata di kawasan itu yang terpapar COVID-19.

"Kami membentuk suatu tim yaitu tim Suka-Duka Semeton Desa Adat Kuta yang membuka donasi untuk membantu masyarakat kami yang memang betul-betul kesulitan, bahkan hanya untuk makan itu mereka kesulitan," kata bendesa atau Kepala Desa Adat Kuta, Wayan Wasista, Kamis, di Badung.

Ia mengatakan, pandemi COVID-19 sangat dirasakan dampaknya oleh masyarakat di kawasan Desa Adat Kuta. Hal itu karena Pantai Kuta dan berbagai destinasi pariwisata lainnya yang menjadi tempat bagi warga setempat untuk menggantungkan hidupnya saat ini sepi dari kunjungan wisatawan.

"Sangat memprihatinkan kondisi masyarakat kami saat ini. Bahkan ada laporan ke kami ada warga yang tidak bisa membayar listrik sampai listriknya disegel. Di wilayah Kuta ini satu-satunya yang bisa diandalkan hanyalah sektor pariwisata," katanya.

Baca juga: Gubernur Bali minta desa adat aktifkan Posko Satgas Gotong Royong cegah mobilitas

Menurut dia dengan kondisi-kondisi itu, pihaknya memutuskan untuk membuka donasi. Donasi tersebut terbuka bagi seluruh masyarakat yang peduli untuk saling berbagi, berpartisipasi dan bergotong royong dalam rangka program kemanusiaan itu.

Donasi yang diberikan dapat berupa berbagai bantuan pokok seperti beras, minyak goreng, mie instan, telur, sayuran, makanan ringan ataupun donasi lain yang diuangkan.

"Kami membuka kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk saling berbagi rejeki sehingga masyarakat kami ini bisa bertahan untuk hidup. Bantuan yang terkumpul akan kami mulai salurkan pada tanggal 12 September mendatang " katanya.

Ia menambahkan setelah ditutup selama lebih dari dua bulan saat penerapan PPKM, mulai Rabu (8/9) pihaknya juga telah melakukan uji coba pembukaan destinasi wisata Pantai Kuta untuk kunjungan wisatawan.

"Kami harap uji coba pembukaan ini dapat berjalan lancar dan nantinya tidak ada buka tutup kawasan wisata lagi agar kehidupan masyarakat kami khususnya yang bergerak dalam sektor pariwisata dapat berangsur pulih," demikian Wayan Wasista.

Pewarta: Naufal Fikri Yusuf

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021