Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Gianyar, Bali, inspeksi mendadak (sidak) ke dua rumah sakit swasta menindaklanjuti arahan Koordinator PPKM Jawa/Bali/Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan terkait data pasien COVID-19.
Siaran pers Diskominfo Gianyar di Gianyar, Jumat, menyebutkan Sekda Kabupaten Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya didampingi Kadis Kesehatan Ida Komang Upeksa tiba di RS Ari Canti, langsung menuju loket.
Sekda menanyakan keberadaan penanggung jawab penanganan pasien COVID-19 di rumah sakit swasta yang berada di Desa Mas, Kecamatan Ubud. Rombongan forkopimda pun diterima Wadir Penunjang RS Ari Canti.
Forkopimda yang terdiri dari Sekda Pemkab Gianyar, Kapolres dan Dandim memastikan data pasien COVID-19 tidak dipermainkan.
"Hari ini kami mengecek dua rumah sakit swasta besar di Gianyar, Ari Canti dan Ganesha. Ini sesuai arahan Pak Luhut (Koordinator PPKM Jawa Bali/Menko Kemaritiman) yang menyangsikan data," ujar Sekda.
Sekda telah mengikuti rapat bersama Luhut pada Selasa (7/8) malam. Dengan kegigihan Gianyar melakukan vaksinasi dan isolasi terpusat (Isoter) setidaknya Gianyar berupaya masuk level II. Namun hingga kini, masih berada di level IV.
"Beliau (Luhut) prediksi paling tidak ada di level II. Vaksin sudah bagus, isoter bagus. Kenapa data (pasien) banyak? Makanya saya ditugaskan oleh pak bupati. Bukan Gianyar saja begini, seluruhnya, Denpasar juga," ungkapnya.
Sekda Gianyar sesuai dengan arahan WHO, terkait kesembuhan pasien paling tidak lima hari sudah sembuh. "Jangan sampai nanti ada indikasi, pasien lewati batas waktu 10 hari ditahan. Itu paling besar rawat pasien, yang lain kan kecil. Artinya kita patut praduga, coba lihat kenyataan di lapangan," jelasnya.
Kedatangan bersama Forkopimda sebagai gerak cepat penanganan COVID-19. "Kapolres ikut. Kalau ditemukan (penyimpangan) Kapolres langsung telusuri," tegasnya.
"Beliau (Luhut) prediksi paling tidak ada di level II. Vaksin sudah bagus, isoter bagus. Kenapa data (pasien) banyak? Makanya saya ditugaskan oleh pak bupati. Bukan Gianyar saja begini, seluruhnya, Denpasar juga," ungkapnya.
Sekda Gianyar sesuai dengan arahan WHO, terkait kesembuhan pasien paling tidak lima hari sudah sembuh. "Jangan sampai nanti ada indikasi, pasien lewati batas waktu 10 hari ditahan. Itu paling besar rawat pasien, yang lain kan kecil. Artinya kita patut praduga, coba lihat kenyataan di lapangan," jelasnya.
Kedatangan bersama Forkopimda sebagai gerak cepat penanganan COVID-19. "Kapolres ikut. Kalau ditemukan (penyimpangan) Kapolres langsung telusuri," tegasnya.
Dari sidak ke dua rumah sakit tersebut, Sekda Wisnu Wijaya mengatakan perbandingan data dan kenyataan lapangan sama. Terkait lamanya pasien rawat inap, akan ditelusuri lagi apakah memang pasien memiliki penyakit penyerta sehingga perlu dirawat lebih lama.
"Kalau ada alasan yang menunjang kita maklumi, kalau tidak kita akan fokuskan lagi. Saya berharap di Gianyar semua bersih dari manipulasi data," tegas Sekda Wisnu Wijaya.
"Kalau ada alasan yang menunjang kita maklumi, kalau tidak kita akan fokuskan lagi. Saya berharap di Gianyar semua bersih dari manipulasi data," tegas Sekda Wisnu Wijaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021