Oleh I Made Tirthayasa
Bali sebagai tujuan wisata internasional menyimpan sejuta pesona. Tak hanya Pantai Kuta dan Pantai Sanur yang terkenal dengan pasir putihnya atau Tanah Lot dan Bedugul yang termasyhur akan panoramanya.
Bali kini juga menawarkan Batu Ampar. Objek wisata di sebelah barat Singaraja sebagai ibu kota Kabupaten Buleleng itu memang tak setenar sejumlah objek wisata lainnya di Pulau Dewata.
Walau begitu, objek wisata yang berada di kawasan Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) itu menyimpan daya tarik bawah laut sekaligus tempat konservasi satwa langka.
Wisatawan tak sekadar dimanjakan pesona alam bawah laut atau hanya menikmati pemandangan matahari tebenam di balik Pulau Menjangan dari atas perahu.
Mereka bisa mendatangi sejumlah tempat suci bersejarah di puncak perbukitan sambil berkeliling naik kuda atau sekadar jalan-jalan.
Oleh sebab itu, Batu Ampar yang kini menjadi objek wisata andalan Pemkab Buleleng seakan menjadi magnet baru pariwisata di kawasan Bali utara.
"Keindahan alam bawah laut Batu Ampar bagaikan mutiara terpendam ," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bueleng Dewa Ketut Puspaka di Singaraja, Rabu (4/7).
Sekretaris Desa Pejarakan I Gede Kordin Yudiasa menuturkan bahwa di sekitar Batu Ampar terdapat permukiman yang dihuni para petani dan nelayan.
Panjang garis pantai Batu Ampar mencapai 17 kilometer yang tersebar di lima desa , termasuk Desa Pejarakan. Sebelum dirintis menjadi kawasan wisata eksklusif pada akhir 1980-an daerah itu termasuk kawasan tandus dan kumuh.
"Selain kawasan eksklusif, di wilayah Batu Ampar dan sekitarnya juga terdapat banyak tempat bersejarah yang kerap dikunjungi masyarakat umum, seperti Pura Pulaki, makam Jayaprana dan Layonsari serta sederatan pura lain yang tersebar di atas perbukitan Pulau Menjangan," kata Yudiasa.
Para wisatawan bisa melalui jalur pendakian sambil melihat burung jalak putih sebagai salah satu satwa langka.
Menurut Yudiasa, pada 2010 jumlah wisatawan mencapai 263.075 orang yang didominasi wisatawan mancanegara.
Anthony Catalaian, wisatawan asal Australia, mengaku terkesan akan keindahan bawah laut Batu Ampar. Menurut dia, taman terumbu karang di Batu Ampar tak kalah indah dengan di daerah lain. "Bahkan dibandingkan dengan Tulamben sekali pun," katanya.(M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012
Bali sebagai tujuan wisata internasional menyimpan sejuta pesona. Tak hanya Pantai Kuta dan Pantai Sanur yang terkenal dengan pasir putihnya atau Tanah Lot dan Bedugul yang termasyhur akan panoramanya.
Bali kini juga menawarkan Batu Ampar. Objek wisata di sebelah barat Singaraja sebagai ibu kota Kabupaten Buleleng itu memang tak setenar sejumlah objek wisata lainnya di Pulau Dewata.
Walau begitu, objek wisata yang berada di kawasan Balai Taman Nasional Bali Barat (TNBB) itu menyimpan daya tarik bawah laut sekaligus tempat konservasi satwa langka.
Wisatawan tak sekadar dimanjakan pesona alam bawah laut atau hanya menikmati pemandangan matahari tebenam di balik Pulau Menjangan dari atas perahu.
Mereka bisa mendatangi sejumlah tempat suci bersejarah di puncak perbukitan sambil berkeliling naik kuda atau sekadar jalan-jalan.
Oleh sebab itu, Batu Ampar yang kini menjadi objek wisata andalan Pemkab Buleleng seakan menjadi magnet baru pariwisata di kawasan Bali utara.
"Keindahan alam bawah laut Batu Ampar bagaikan mutiara terpendam ," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Bueleng Dewa Ketut Puspaka di Singaraja, Rabu (4/7).
Sekretaris Desa Pejarakan I Gede Kordin Yudiasa menuturkan bahwa di sekitar Batu Ampar terdapat permukiman yang dihuni para petani dan nelayan.
Panjang garis pantai Batu Ampar mencapai 17 kilometer yang tersebar di lima desa , termasuk Desa Pejarakan. Sebelum dirintis menjadi kawasan wisata eksklusif pada akhir 1980-an daerah itu termasuk kawasan tandus dan kumuh.
"Selain kawasan eksklusif, di wilayah Batu Ampar dan sekitarnya juga terdapat banyak tempat bersejarah yang kerap dikunjungi masyarakat umum, seperti Pura Pulaki, makam Jayaprana dan Layonsari serta sederatan pura lain yang tersebar di atas perbukitan Pulau Menjangan," kata Yudiasa.
Para wisatawan bisa melalui jalur pendakian sambil melihat burung jalak putih sebagai salah satu satwa langka.
Menurut Yudiasa, pada 2010 jumlah wisatawan mencapai 263.075 orang yang didominasi wisatawan mancanegara.
Anthony Catalaian, wisatawan asal Australia, mengaku terkesan akan keindahan bawah laut Batu Ampar. Menurut dia, taman terumbu karang di Batu Ampar tak kalah indah dengan di daerah lain. "Bahkan dibandingkan dengan Tulamben sekali pun," katanya.(M038)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012