Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan transaksi e-commerce tumbuh sebesar 63,4 persen menjadi Rp186,7 triliun pada semester I-2021.
"Transaksi ini banyak dilakukan oleh pedagang ritel yang juga merupakan UMKM," ujar Perry dalam diskusi daring di Jakarta, Minggu.
Dengan demikian, ia memperkirakan transaksi e-commerce meningkat 48,4 persen sepanjang tahun 2021 menjadi Rp395 triliun.
Tingginya transaksi e-commerce tersebut, menjadi cerminan bahwa digitalisasi UMKM sangat penting, apalagi mengingat ekonomi dan keuangan digital di tengah COVID-19 tumbuh sangat cepat.
Baca juga: Ketua DPR ingin semua jenis transaksi online di Indonesia kena pajak
Saat ini, sudah terdapat delapan juta UMKM yang tersambung dalam platform digital, sementara untuk keseluruhan tahun ditargetkan akan mencapai 12 juta UMKM.
"Untuk tahun depan semoga bisa mencapai 20 juta dan akan terus kita tingkatkan supaya banyak UMKM yang masuk ke dalam platform digital dan tersambung dengan e-commerce," kata Perry.
Selain itu, ia menjelaskan mayoritas e-commerce saat ini sudah banyak yang memakai uang elektronik dalam transaksi pembayarannya.
Adapun untuk transaksi uang elektronik pada paruh pertama tahun ini berhasil tumbuh 41 persen mencapai Rp132 triliun, sehingga keseluruhan tahun diperkirakan mencapai Rp278 triliun.
Baca juga: Kemkominfo: transaksi "online" semakin populer
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Transaksi ini banyak dilakukan oleh pedagang ritel yang juga merupakan UMKM," ujar Perry dalam diskusi daring di Jakarta, Minggu.
Dengan demikian, ia memperkirakan transaksi e-commerce meningkat 48,4 persen sepanjang tahun 2021 menjadi Rp395 triliun.
Tingginya transaksi e-commerce tersebut, menjadi cerminan bahwa digitalisasi UMKM sangat penting, apalagi mengingat ekonomi dan keuangan digital di tengah COVID-19 tumbuh sangat cepat.
Baca juga: Ketua DPR ingin semua jenis transaksi online di Indonesia kena pajak
Saat ini, sudah terdapat delapan juta UMKM yang tersambung dalam platform digital, sementara untuk keseluruhan tahun ditargetkan akan mencapai 12 juta UMKM.
"Untuk tahun depan semoga bisa mencapai 20 juta dan akan terus kita tingkatkan supaya banyak UMKM yang masuk ke dalam platform digital dan tersambung dengan e-commerce," kata Perry.
Selain itu, ia menjelaskan mayoritas e-commerce saat ini sudah banyak yang memakai uang elektronik dalam transaksi pembayarannya.
Adapun untuk transaksi uang elektronik pada paruh pertama tahun ini berhasil tumbuh 41 persen mencapai Rp132 triliun, sehingga keseluruhan tahun diperkirakan mencapai Rp278 triliun.
Baca juga: Kemkominfo: transaksi "online" semakin populer
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021