Ribuan warga terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di sejumlah wilayah Kota Surabaya, Jawa Timur, mendapatkan bantuan masker dan paket sembako dari Fraksi Golkar DPRD Surabaya.

"Kami berharap bantuan ini bisa sedikit membantu warga terdampak PPKM Darurat," kata Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya Arif Fathoni usai membagikan sembako kepada sejumlah karyawan dan pemilik warkop di Surabaya, Sabtu.

Menurut dia, DPD Partai Golkar Surabaya menugaskan Fraksi Golkar di DPRD Surabaya untuk melakukan bakti sosial dengan membagikan ribuan masker dan ribuan paket sembako di daerah pemilihan masing-masing.

Arif Fathoni yang kerap dipanggil Toni ini menyatakan pihaknya mendukung penuh kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat, meskipun kebijakan tersebut memunculkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Namun, lanjut dia, pihaknya meyakini bahwa kebijakan tersebut bermanfaat untuk kepentingan jangka panjang dalam penanganan pandemi COVID-19 di Jawa dan Bali, khususnya di Kota Surabaya

"Tentu akan ada kerugian ekonomi yang ditimbulkan, namun di tengah wabah yang melonjak secara drastis dan membuat fasilitas tenaga kesehatan kewalahan, kebijakan ini harus diterima dengan lapang dada," ujar Toni yang juga Ketua DPD Partai Golkar Surabaya ini.

Berdasarkan kondisi objektif tersebut, ia kemudian menugaskan anggota Fraksi Partai Golkar untuk menyisihkan rejekinya guna membantu warga Surabaya yang bekerja di warung kopi dan masyarakat yang tidak bisa melakukan usaha karena dampak pembatasan-pembatasan tersebut.

"Paket sembako yang kami berikan kepada pekerja warung kopi meski tidak semua warung kopi, karena Surabaya ini juga dikenal sebagai kota warung sejuta kopi, mudah-mudahan bisa sedikit meringankan beban hidup mereka dalam menghadapi masa PPKM Darurat ini," katanya.

Toni mengatakan pihaknya tidak ingin terjebak pada wacana pro dan kontra setuju atau tidak setuju pelaksanaan PPKM Darurat, karena kader Partai Golkar lebih senang berkarya untuk masyarakat dalam segala suasana, apalagi dalam suasana keprihatinan seperti saat ini.

"Sejak awal kami didoktrin, dari pada mengutuk kegelapan, lebih baik kami menyalakan lilin sebagai lentera kehidupan," katanya.

Kegiatan bakti sosial ini, kata dia, diharapkan bisa menjadi lecutan semangat kembali semua stakeholder di Kota Surabaya untuk menunjukkan nilai-nilai ke-Indonesiaan dengan bergotong royong bergandengan tangan menangani pandemi ini secara bersama-sama, baik menjadi relawan maupun mendonasikan sedikit hartanya untuk meringankan warga terdampak.

"Kami juga mendorong Pemkot Surabaya untuk mengalokasikan anggaran bantuan sosial tunai tidak hanya kepada warga kategori MBR (Masyarakat Berpenghasilan rendah), namun juga warga Surabaya yang terdampak pandemi," katanya.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga mengetuk hati para pengusaha distributor alat Kesehatan di Kota Surabaya untuk menyisihkan sedikit keuntungannya untuk warga Surabaya. Hal ini dikarenakan anggaran pembelian Pemkot Surabaya untuk kepentingan alat kesehatan guna penanganan COVID-19 tiap tahun mengalami kenaikan.

Tentu, lanjut dia, harga yang dibeli oleh Pemkot Surabaya memberikan keuntungan finansial terhadap pelaku industri tersebut. Namun bukan berarti jenis industri yang lain tidak wajib bergotong royong untuk menangani wabah ini beserta dampak yang ditimbulkan

"Awal-awal COVID-19 melanda Surabaya banyak pelaku usaha yang memberikan donasinya ke Pemkot Surabaya. Saya berharap kali ini meski ekonomi sedang tidak bagus, para pengusaha juga membantu pemkot meminimalisir beban hidup masyarakat yang terdampak COVID-19. Ayo bantu Mas Eri Cahyadi (Wali Kota Surabaya) berjuang untuk masyarakat Surabaya," katanya. 




 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Adi Lazuardi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021