Staf Ahli Gubernur Bali berkunjung ke Pemerintah Kota Denpasar berkaitan dengan persiapan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda II) dengan tema "Fasilitas Pembentukan Kelembagaan Penghubung Petani Obat dengan Pengusaha Obat" yang juga akan disemarakkan dengan pameran obat tradisional.

Staf Ahli Gubernur Bali Bidang Pemukiman dan Sarana Prasarana Dewa Putu Eka Wijaya Wardana di Denpasar, Selasa, mengatakan Rakorda II yang diselenggarakan di Kabupaten Jembrana itu akan disemarakkan dengan pameran yang menampilkan produk-produk yang diproduksi oleh pengusaha lokal Bali, seperti kelompok tani dan pengusaha obat tradisional Bali.

Kunjungan kerja para staf ahli ke Kota Denpasar diterima oleh Dewa Nyoman Sudarsana, Staf Ahli Bidang Kesejahteraa Rakyat dan SDM, I Ketut Mardika Staf Ahli bidang Pemerintahan dan Hukum, serta Anak Agung Ngurah Bagus Airawata, Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Perekonomian Denpasar, dan Kepala OPD terkait serta hadir KelompokTani dan Pengusaha Obat di ruang Praja Utama Kantor Walikota Denpasar.

Baca juga: Gubernur Bali serukan pemanfaatan makanan dan herbal lokal

Eka Wijaya Wardana mengatakan ke depannya staf ahli Provinsi Bali, akan menyediakan platform atau aplikasi online yang menjadi penghubung antara penjual tanaman obat dan pembeli tanaman obat. Aplikasi yang akan digunakan adalah BMC (Bali Media Center) sebagai penghubung pengusaha dan petani untuk mencari dan menjual bahan baku.

Sedangkan Staf Ahli Gubernur Bali Bidang Perekonomian, Luh Ayu Aryani mengatakan Pemprov Bali mempunyai program "Balinese Tradisional Medicine". Program ini bertujuan mengembangkan obat-obat tradisional di Bali, sehingga bisa terkenal di seluruh dunia.

Untuk mewujudkan program tersebut, kata dia, Pemerintah Provinsi Bali akan melakukan pameran pada Rakorda II. Dengan adanya pameran ini, para petani dapat mempromosikan produk-produk obat tradisional yang dihasilkan. Dengan dukungan semua pihak dalam pameran ini, harapannya "Balinese Tradisional Medicine" dapat terwujud.

I Ketut Mardika Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Hukum Kota Denpasar menyampaikan kunjungan Staf Ahli Gubernur Bali ke Denpasar, menjadi angin segar bagi UMKM dan petani serta pengusaha obat tradisional. Produk obat tradisional dapat menjadi daya tarik wisatawan. Di tengah pandemi COVID-19 kegiatan ini dapat menjadi harapan baru bagi UMKM.

Baca juga: Seminar "Usadha Panepas Gering" ungkap manfaat tanaman obat untuk imun

Hal sama dikatakan Dewa Nyoman Sudarsana, Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Rakyat dan SDM Denpasar mengatakan di era digitalisasi merupakan hal wajib yang dilakukan. Adanya platform yang menghubungkan para penjual dan pembeli obat tradisional akan mempermudah laju distribusi. Hal ini tentu mengurangi adanya “tengkulak”. Kesejahteraan petani akan meningkat seiring dengan nilai jual hasil petani lebih tinggi.

Seorang perwakilan petani, Jung Kumis menyampaikan perlu adanya edukasi terhadap konsumen terkait obat tradisional. Bahwa obat tradisional menggunakan bahan-bahan organik sehingga jika dari harga sedikit lebih mahal.

"Oleh karena itu diperlukan edukasi pasar. Dengan adanya pameran ini tentu akan meningkatkan jangkauan pasar kami," katanya.

Pewarta: I Komang Suparta

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021