Tim mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, meraih juara pada ajang World Science, Environment, and Engineering Competition (WSEEC) setelah menciptakan media pembelajaran untuk tunagrahita.

"Dalam WSEEC yang diselenggarakan oleh Jakarta Global University pada 17-20 Juni 2021 dengan peserta dari 21 negara di Asia dan Eropa itu, tim Undiksha menampilkan karya inovasi '3D Animath : Mathematics Animation Learning Media for Intellectual Disability Students' (Animasi 3D : Media Pembelajaran Animasi Matematika untuk Siswa Disabilitas)," kata Ketua tim Andika Pradnyana di Singaraja, Buleleng, Bali, Selasa.

Ia mengatakan inovasi ini adalah pengembangan media pembelajaran untuk anak tunagrahita. Di dalamnya terdapat materi pembelajaran matematika, permainan ular tangga, dan kuis pembelajaran tebak gambar, dan cerdas cermat. "Tujuan media ini untuk meningkatkan semangat dan motivasi siswa dalam belajar di masa pandemi," katanya.

Baca juga: Undiksha raih enam medali pada IPITEx 2021 di Bangkok

Menurut dia, pembuatan media pembelajaran untuk anak tunagrahita tidak lepas dari kesulitan pada guru dalam menyampaikan materi, terlebih di masa pandemi COVID-19. Selain itu, inovasi ini juga sebagai bentuk dukungan untuk pemerataan layanan pendidikan.

"Kami sebagai mahasiswa Undiksha dicetak sebagai tenaga pendidik dan diajarkan untuk peduli terhadap masyarakat. Inovasi ini sebagai wujud pengabdian kami terhadap masyarakat khususnya di bidang pendidikan," katanya.

Ia mengatakan inovasi ini sudah sempat diuji coba secara terbatas dan hasilnya efektif untuk media pembelajaran. Uji coba lanjutan rencananya kembali dilakukan untuk melihat lebih dalam respons siswa. "Butuh waktu dua minggu untuk mempersiapkan diri mengikuti kompetisi bergengsi ini," katanya.

Persiapan itu dari pembuatan poster untuk pameran, dan pembuatan media pembelajaran. Meski persiapannya cukup singkat, namun tim di bawah binaan dosen, Dr. Ketut Agustini, S.Si.,M.Si, tersebut dapat melalui semuanya dengan lancar dan berbuah prestasi yang membanggakan.

"Tentu sebagai mahasiswa Undiksha, saya merasa sangat bangga, karena bisa diberikan kesempatan dan pengalaman untuk mengikuti ajang yang luar biasa ini," kata Andika.

Ia pun berharap inovasi yang telah dilahirkan ini dapat dikembangkan oleh universitas. Demikian juga halnya oleh pemerintah, sehingga dapat memberikan manfaat untuk masyarakat luas.

"Dengan seperti itu, karya mahasiswa tidak hanya sekedar sebagai produk luaran mata kuliah, tetapi juga bisa bermanfaat untuk masyarakat," pungkasnya.

Baca juga: Undiksha Singaraja-Bali raih juara umum Imbasadi 2021

Menanggapi hal itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Hubungan Masyarakat Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Suastra, M.Pd., memberikan apresiasi terhadap prestasi ini.

"Ini sebuah kebanggaan, karena di tengah pandemi COVID-19, mahasiswa Undiksha tetap semangat untuk berprestasi," katanya.

Menurut dia, prestasi ini tidak hanya penting untuk meningkatkan daya saing mahasiswa, tetapi juga universitas, baik tingkat nasional maupun internasional. "Klasterisasi perguruan tinggi tidak bisa dilepaskan dari prestasi mahasiswa. Tentu capaian ini kami apresiasi," ucapnya.

Undiksha sangat fokus terhadap peningkatan prestasi mahasiswa. Keikutsertaan dalam kompetisi dilakukan seleksi secara ketat. Hal ini diharapkan selalu didukung oleh seluruh civitas akademika.

"Pembinaan dan pendampingan terus dimaksimalkan. Itu upaya Undiksha untuk terus meningkatkan prestasi," tegasnya.

 

Pewarta: Made Adnyana

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021