Denpasar (Antara Bali) - Pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) yang telah memasuki 34 tahun mengalami degradasi, di antaranya pada pawai dan pementasan kesenian yang dipusatkan di Taman Budaya.

"Kami harapkan Gubernur Bali untuk secepatnya melakukan evaluasi agar pelaksanaan seni dan budaya tahunan tersebut kembali pada kitahnya semula," kata Tjokorda Raka Kerthiyasa, anggota Komisi IV DPRD Bali di Denpasar, Selasa.

Berdasarkan catatan sejarah bahwa PKB yang digagas Prof Dr Ida Bagus Mantra, mengandung makna sebagai puncak-puncak kebudayaan dan kreativitas berkesenian di masing-masing daerah kabupaten dan kota untuk ditampilkan pada ajang itu.

"Kami harapkan dievaluasi pelaksanaan PKB itu, sehingga ke depannya lebih baik. Tidak seperti sekarang, para seniman jauh-jauh hari telah mempersiapkan untuk tampil pada pawai. Tapi pentas hanya sebentar pada panggung kehormatan dan setelah itu bubar," ucap tokoh puri Ubud, Kabupaten Gianyar, seusai menghadiri sidang pandangan umum Fraksi DPRD tentang Ranperda Pertanggungjawaban Pelaksana APBD Pemprov Bali 2011 dan Ranperda tentang Subak.

Ia mengatakan, banyak para seniman merasa kecewa pada pawai PKB ke-34 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Renon, Kota Denpasar. Karena harapan para seniman yang datang dari kabupaten dan kota di Pulau Dewata waktu itu dapat maksimal menunjukan seninya.

Tapi waktu itu hanya sesaat, bahkan para seniman itu oleh petugas digiring untuk cepat-cepat bergeser dari panggung utama yang disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan konsulat negara-negara sahabat.(LHS/IGT) 

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2012