Institut Seni Indonesia Denpasar melibatkan 61 tokoh seni dan kalangan dunia industri dalam menyusun Kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, yang sekaligus menjadi langkah awal dalam mengelola program pembelajaran berbasis ekosistem.
"Hal ini sejalan dengan branding ISI Denpasar, sebagai Global-Bali Arts and Creativity Center Hub (G-BACCH), yang menjadikan kampus seni kebanggaan Bali ini sebagai pusat unggulan seni budaya dan hub kreatif kelas dunia," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr Wayan Kun Adnyana di Denpasar, Minggu.
Oleh karena itu, ujar Kun Adnyana, jejaring dan penguatan ekosistem mulai dikembangkan secara masif.
Baca juga: ISI Denpasar-Kemenkumham Bali teken MoU perlindungan kekayaan intelektual
Dukungan para tokoh ini sebelumnya terungkap dalam forum diskusi terpimpin (Focus Group Discussion) yang berlangsung maraton selama 12 hari (dari 3 Mei-20 Mei 2021) dengan 12 topik sesuai jumlah program studi.
Unsur tokoh seni budaya dan dunia industri yang hadir meliputi maestro seni, seniman, desainer ternama, pekerja profesional, pemilik museum, produser film, studio foto/seni rupa, industri cetak, rumah desain, dan juga perusahaan media skala besar.
"Dengan mengundang 61 tokoh profesional, bereputasi, dan juga memiliki jaringan yang sangat luas dalam penyusunan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka ini merupakan langkah awal dalam mengelola program berbasis ekosistem," ucap mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali itu.
Kun Adnyana menambahkan, pelibatan kalangan maestro, profesional, dan profesor internasional juga akan digalakkan melalui program dosen tamu dan dosen mengajar, termasuk kerja sama dengan lembaga dunia usaha dan dunia industri yang melekat pada diri tokoh dimaksud.
"Sehingga mulai semester ganjil 2021/2022 ini, program Merdeka belajar telah dapat dilaksanakan secara konsisten," kata Guru Besar Bidang Sejarah Seni Rupa itu.
Baca juga: ISI Denpasar: Kualitas seni jangan turun saat pandemi
Menurut Kun Adnyana, kesemua narasumber juga menyatakan kesiapannya untuk menjadi bagian pemajuan ISI Denpasar ke depan. Bahkan mereka akan meluaskan jangkauan kerja sama dengan pelibatan seluruh jaringan internasional yang dimiliki.
"Kami berterima kasih pada seluruh narasumber yang telah memberikan tidak saja wawasan, kesaksian, dan strategi pemajuan, tetapi juga berkomitmen memberikan akses jejaring dan pasar kepada mahasiswa ISI Denpasar," ucapnya.
Rangkaian FGD dalam penyusunan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, pada Fakultas Seni Pertunjukan yang terdiri dari lima program studi menghadirkan 25 narasumber.
Pada Prodi Karawitan menghadirkan R Ay T Irawati Kusumorasari (Solo International Performing Arts), Gusti Ngurah Adi Putra (Sanggar Bona Alit), Dewa Putu Berata (Sanggar Cudami dan Direktor tamu Sanggar Sekarjaya, Amerika Serikat), Prof Made Bandem (Etnomusikolog), dan Ir Wayan Pager (industri barungan gamelan).
Prodi Pedalangan menampilkan narasumber Wayan Wija (maestro dalang tantri), Wayan Sutama, S.Sn(alumnus, mantan perbekel), Putu Ardiyasa M.Sn (peneliti), Wayan Yuliani Lestari, SSn (musisi Bali), dan Putu Gede Indra Parusaha, SSn (sutradara teater Kini Berseri).
Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan mengundang: Zulprihanggodo, SP (Even Organizer), Gede Aditya Pratita (peneliti), Made Taro (maestro permainan tradisional anak-anak), Putu Agus Wawan Kurniawan (peneliti), dan Anak Agung Oka Dalem (penari senior, dan pengelola Sanggar Balerung).
Baca juga: Wagub Bali: ISI Denpasar kuatkan desain interior berbasis budaya
Prodi Musik menghadirkan musisi dan tokoh musik, yaitu: Sutanto Mendut (Presiden Festival Lima Gunung), Michael HB Raditya (peneliti), Dewa Budjana (musisi), Wayan Balawan (musisi), dan Dhani Vicky Rinaldi (Komposer musik TV).
Prodi Tari mengundang: Dr AA Gede Agung Rahma Putra (koreografer Sanggar Pancer Langit), Restu Imansari Kusumaningrum (penari, Direktur Bumi Purnati Indonesia), I.B Raka Pudjana (Ketua Asprananta, dan pelawak profesional), Gusti Bagus Ranuh (Ketua Kita Poleng), dan Ketut Arini, SST (Maestro Tari Bali).
Sementara pada Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), Prodi Seni Murni mengundang Warih Wisatsana (penyair, dan kurator seni), Nyoman Erawan (perupa profesional), Anak Agung Gde Rai (pendiri Agung Rai Museum of Arts), Ketut Putrayasa, M.Sn (pematung), dan Dr. Jean Couteau (antropolog dan kurator seni rupa).
Prodi Kriya menampilkan narasumber Kadek Mustika (pengusaha perhiasan perak dan emas), Ir. Wayan Gede Arsania (pengusaha kerajinan kayu), Putu Oka Mahendra, MM (Museum Tantri Keramik), Prof. SP. Gustami, SU, (peneliti) dan Made Arsana Yasa (pengusaha tenun warna alam).
Prodi Desain Komunikasi Visual mengundang: Ir. Imam Wuryanto, M.Hum (Bidang DKV, Arsitektur & Desain Interior Direktorat Industri Feshion, Desain & Kuliner Kemenparekraf), Mohammad Rizaldy, M.Ds (Wakil Ketua ASPRODI(Asosiasi Prodi DKV Indonesia), Ketut Adhi Apriana, M.Sn (Project Manager AXIMA Studio, Eka Sofyan Rizal, S.Sn (Sekjen AIDIA(Asosiasi Profesional DKV Indonesia), dan Gede Suyadnyana (Pemimpin Redaksi Media Cetak).
Adapun Prodi Desain Interior menampilkan narasumber Kadek Sosiawan, M.Arst. (pemilik Rachana Bali, perusahan bidang desain interior), Andi Wira Kusuma, M.Sn (Saara Design Bali), Luh Putu Novie Christanti Adriani, S.Sn (Asesor Ahli Desain Interior dan Archinesia), Imelda Akmal (penulis dan peneliti bidang interior), dan Rohadi Sumardi, M.Sn (Ketua HDII Pusat).
Baca juga: ISI Denpasar kenang jasa penulis "The Island of Bali"
Prodi Desain Mode mengundang: Tjokorda Gde Abinanda Sukawati, MSn (perancang busana profesional dan DeGaluh Boutique), Ali Charisma (Charisma Bali, Ketua IFC Nasional), Oka Rusmini (sastrawan dan penulis mode), FX. Heru (perancang profesional), dan Mariza Ditya Putri, S.Tr.Ds (perancang busana/ Pattern Maker Profesional).
Pada Prodi Produksi Film dan Televisi menampilkan pembicara: Joseph J.U Taylor (Praktisi Film), Sergio Javier Guevara Barbadillo (Seeding Time Pictures), Agung Bawantara (Praktisi Film dan Bekraf Denpasar), Putu Aditya Nugraha (praktisi Film pada Silur Barong. C.O), dan Dewi Umaryati (Praktisi Pertelevisian Nasional).
Prodi Fotografi mengundang Pandji Vasco Da Gama (fotografer profesional), Tjandra Hutama Kurniawan (pengusaha Cetak Digital), Risman Marah (Fotografer Profesional senior), Dewandra R. Djelantik (Fotografer Profesional Kelas Internasional), dan Mulyadi (Pengusaha cetak digital dan distributor alat fotografi).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
"Hal ini sejalan dengan branding ISI Denpasar, sebagai Global-Bali Arts and Creativity Center Hub (G-BACCH), yang menjadikan kampus seni kebanggaan Bali ini sebagai pusat unggulan seni budaya dan hub kreatif kelas dunia," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr Wayan Kun Adnyana di Denpasar, Minggu.
Oleh karena itu, ujar Kun Adnyana, jejaring dan penguatan ekosistem mulai dikembangkan secara masif.
Baca juga: ISI Denpasar-Kemenkumham Bali teken MoU perlindungan kekayaan intelektual
Dukungan para tokoh ini sebelumnya terungkap dalam forum diskusi terpimpin (Focus Group Discussion) yang berlangsung maraton selama 12 hari (dari 3 Mei-20 Mei 2021) dengan 12 topik sesuai jumlah program studi.
Unsur tokoh seni budaya dan dunia industri yang hadir meliputi maestro seni, seniman, desainer ternama, pekerja profesional, pemilik museum, produser film, studio foto/seni rupa, industri cetak, rumah desain, dan juga perusahaan media skala besar.
"Dengan mengundang 61 tokoh profesional, bereputasi, dan juga memiliki jaringan yang sangat luas dalam penyusunan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka ini merupakan langkah awal dalam mengelola program berbasis ekosistem," ucap mantan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali itu.
Kun Adnyana menambahkan, pelibatan kalangan maestro, profesional, dan profesor internasional juga akan digalakkan melalui program dosen tamu dan dosen mengajar, termasuk kerja sama dengan lembaga dunia usaha dan dunia industri yang melekat pada diri tokoh dimaksud.
"Sehingga mulai semester ganjil 2021/2022 ini, program Merdeka belajar telah dapat dilaksanakan secara konsisten," kata Guru Besar Bidang Sejarah Seni Rupa itu.
Baca juga: ISI Denpasar: Kualitas seni jangan turun saat pandemi
Menurut Kun Adnyana, kesemua narasumber juga menyatakan kesiapannya untuk menjadi bagian pemajuan ISI Denpasar ke depan. Bahkan mereka akan meluaskan jangkauan kerja sama dengan pelibatan seluruh jaringan internasional yang dimiliki.
"Kami berterima kasih pada seluruh narasumber yang telah memberikan tidak saja wawasan, kesaksian, dan strategi pemajuan, tetapi juga berkomitmen memberikan akses jejaring dan pasar kepada mahasiswa ISI Denpasar," ucapnya.
Rangkaian FGD dalam penyusunan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, pada Fakultas Seni Pertunjukan yang terdiri dari lima program studi menghadirkan 25 narasumber.
Pada Prodi Karawitan menghadirkan R Ay T Irawati Kusumorasari (Solo International Performing Arts), Gusti Ngurah Adi Putra (Sanggar Bona Alit), Dewa Putu Berata (Sanggar Cudami dan Direktor tamu Sanggar Sekarjaya, Amerika Serikat), Prof Made Bandem (Etnomusikolog), dan Ir Wayan Pager (industri barungan gamelan).
Prodi Pedalangan menampilkan narasumber Wayan Wija (maestro dalang tantri), Wayan Sutama, S.Sn(alumnus, mantan perbekel), Putu Ardiyasa M.Sn (peneliti), Wayan Yuliani Lestari, SSn (musisi Bali), dan Putu Gede Indra Parusaha, SSn (sutradara teater Kini Berseri).
Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan mengundang: Zulprihanggodo, SP (Even Organizer), Gede Aditya Pratita (peneliti), Made Taro (maestro permainan tradisional anak-anak), Putu Agus Wawan Kurniawan (peneliti), dan Anak Agung Oka Dalem (penari senior, dan pengelola Sanggar Balerung).
Baca juga: Wagub Bali: ISI Denpasar kuatkan desain interior berbasis budaya
Prodi Musik menghadirkan musisi dan tokoh musik, yaitu: Sutanto Mendut (Presiden Festival Lima Gunung), Michael HB Raditya (peneliti), Dewa Budjana (musisi), Wayan Balawan (musisi), dan Dhani Vicky Rinaldi (Komposer musik TV).
Prodi Tari mengundang: Dr AA Gede Agung Rahma Putra (koreografer Sanggar Pancer Langit), Restu Imansari Kusumaningrum (penari, Direktur Bumi Purnati Indonesia), I.B Raka Pudjana (Ketua Asprananta, dan pelawak profesional), Gusti Bagus Ranuh (Ketua Kita Poleng), dan Ketut Arini, SST (Maestro Tari Bali).
Sementara pada Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), Prodi Seni Murni mengundang Warih Wisatsana (penyair, dan kurator seni), Nyoman Erawan (perupa profesional), Anak Agung Gde Rai (pendiri Agung Rai Museum of Arts), Ketut Putrayasa, M.Sn (pematung), dan Dr. Jean Couteau (antropolog dan kurator seni rupa).
Prodi Kriya menampilkan narasumber Kadek Mustika (pengusaha perhiasan perak dan emas), Ir. Wayan Gede Arsania (pengusaha kerajinan kayu), Putu Oka Mahendra, MM (Museum Tantri Keramik), Prof. SP. Gustami, SU, (peneliti) dan Made Arsana Yasa (pengusaha tenun warna alam).
Prodi Desain Komunikasi Visual mengundang: Ir. Imam Wuryanto, M.Hum (Bidang DKV, Arsitektur & Desain Interior Direktorat Industri Feshion, Desain & Kuliner Kemenparekraf), Mohammad Rizaldy, M.Ds (Wakil Ketua ASPRODI(Asosiasi Prodi DKV Indonesia), Ketut Adhi Apriana, M.Sn (Project Manager AXIMA Studio, Eka Sofyan Rizal, S.Sn (Sekjen AIDIA(Asosiasi Profesional DKV Indonesia), dan Gede Suyadnyana (Pemimpin Redaksi Media Cetak).
Adapun Prodi Desain Interior menampilkan narasumber Kadek Sosiawan, M.Arst. (pemilik Rachana Bali, perusahan bidang desain interior), Andi Wira Kusuma, M.Sn (Saara Design Bali), Luh Putu Novie Christanti Adriani, S.Sn (Asesor Ahli Desain Interior dan Archinesia), Imelda Akmal (penulis dan peneliti bidang interior), dan Rohadi Sumardi, M.Sn (Ketua HDII Pusat).
Baca juga: ISI Denpasar kenang jasa penulis "The Island of Bali"
Prodi Desain Mode mengundang: Tjokorda Gde Abinanda Sukawati, MSn (perancang busana profesional dan DeGaluh Boutique), Ali Charisma (Charisma Bali, Ketua IFC Nasional), Oka Rusmini (sastrawan dan penulis mode), FX. Heru (perancang profesional), dan Mariza Ditya Putri, S.Tr.Ds (perancang busana/ Pattern Maker Profesional).
Pada Prodi Produksi Film dan Televisi menampilkan pembicara: Joseph J.U Taylor (Praktisi Film), Sergio Javier Guevara Barbadillo (Seeding Time Pictures), Agung Bawantara (Praktisi Film dan Bekraf Denpasar), Putu Aditya Nugraha (praktisi Film pada Silur Barong. C.O), dan Dewi Umaryati (Praktisi Pertelevisian Nasional).
Prodi Fotografi mengundang Pandji Vasco Da Gama (fotografer profesional), Tjandra Hutama Kurniawan (pengusaha Cetak Digital), Risman Marah (Fotografer Profesional senior), Dewandra R. Djelantik (Fotografer Profesional Kelas Internasional), dan Mulyadi (Pengusaha cetak digital dan distributor alat fotografi).
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021