Momentum Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah pada 13 Mei 2021 menjadi ajang silaturahmi dan saling bermaaf-maafan diwarnai aksi tawuran warga antarkampung Desa Tului dan Desa Toseho, Kecamatan Oba, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara (Malut).
Kapolres Tidore Kepulauan Yohanes Jalung Siram, di Ternate, Jumat, membenarkan adanya tawuran antar kampung yang berimbas pada saling serang dan mengakibatkan tiga orang luka-luka akibat terkena lemparan batu.
"Kami juga sudah mengarahkan personel ke TKP untuk melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut. Terkait dengan korban dan pelaku masih diselidiki," katanya.
Kejadian tersebut, pada Selasa (11/5 sekira pukul 22.30 WIT di pasar Desa Tului, Yono Nain (17) seorang pemuda Desa Toseho dipukuli oleh salah satu pemuda dari Desa Tului hingga jatuh pingsan.
Hal itu tidak terima baik, hingga perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah oada Kamis(13/5), sekira pukul 16.30 WIT terjadi aksi tauran antarwarga Desa Toseho dan Tului.
Tidak menerima kejadian itu, membuat pemuda Desa Toseho mendatangi Desa Tului dengan membawa benda tajam, berupa parang serta batu dengan tujuan saling serangan di perbatasan dan saat ini telah dikendalikan personie Polisi.
"Aksi saling serang itu, mengakibatkan tiga orang dari warga Desa Toseho terkenal lemparan batu di bagian kepala, tiga orang luka akibat lemparan batu di bagian kaki, dan empat orang dari warga Desa Tului luka di bagian kaki," ujar Kapolres.
Sebelumnya, Kapolsek Oba, Ipda Achmad M mengakui, untuk meredam aksi tauran antar kampung, kami dari Polsek Payahe bersama TNI (Koramil Oba) mendatangi kedua Desa tersebut agar jangan lagi saling serang, mengingat ini hari hari Raya Idul Fitri.
Terkait dengan hal tersebut, maka sampai detik ini, kondisi dan situasi sudah aman dan terkendali, dan kam juga sedang berjaga-jaga di perbatasan kedua kampung.
Menurut Achmad, saat ini pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak TNI untuk mediasi antar pihak desa, baik tokoh agama, tokoh masyarakat maupun pemuda dua Desa, guna melaksanakan pertemuan khusus.
"Mudah-mudahkan pada Jumat (14/5) hari ini, akan mengundang tokoh kedua desa untuk lakukan pertemuan dan menyelesaikan masalah yang terjadi saat ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021
Kapolres Tidore Kepulauan Yohanes Jalung Siram, di Ternate, Jumat, membenarkan adanya tawuran antar kampung yang berimbas pada saling serang dan mengakibatkan tiga orang luka-luka akibat terkena lemparan batu.
"Kami juga sudah mengarahkan personel ke TKP untuk melakukan penyelidikan atas kejadian tersebut. Terkait dengan korban dan pelaku masih diselidiki," katanya.
Kejadian tersebut, pada Selasa (11/5 sekira pukul 22.30 WIT di pasar Desa Tului, Yono Nain (17) seorang pemuda Desa Toseho dipukuli oleh salah satu pemuda dari Desa Tului hingga jatuh pingsan.
Hal itu tidak terima baik, hingga perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah oada Kamis(13/5), sekira pukul 16.30 WIT terjadi aksi tauran antarwarga Desa Toseho dan Tului.
Tidak menerima kejadian itu, membuat pemuda Desa Toseho mendatangi Desa Tului dengan membawa benda tajam, berupa parang serta batu dengan tujuan saling serangan di perbatasan dan saat ini telah dikendalikan personie Polisi.
"Aksi saling serang itu, mengakibatkan tiga orang dari warga Desa Toseho terkenal lemparan batu di bagian kepala, tiga orang luka akibat lemparan batu di bagian kaki, dan empat orang dari warga Desa Tului luka di bagian kaki," ujar Kapolres.
Sebelumnya, Kapolsek Oba, Ipda Achmad M mengakui, untuk meredam aksi tauran antar kampung, kami dari Polsek Payahe bersama TNI (Koramil Oba) mendatangi kedua Desa tersebut agar jangan lagi saling serang, mengingat ini hari hari Raya Idul Fitri.
Terkait dengan hal tersebut, maka sampai detik ini, kondisi dan situasi sudah aman dan terkendali, dan kam juga sedang berjaga-jaga di perbatasan kedua kampung.
Menurut Achmad, saat ini pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak TNI untuk mediasi antar pihak desa, baik tokoh agama, tokoh masyarakat maupun pemuda dua Desa, guna melaksanakan pertemuan khusus.
"Mudah-mudahkan pada Jumat (14/5) hari ini, akan mengundang tokoh kedua desa untuk lakukan pertemuan dan menyelesaikan masalah yang terjadi saat ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2021